, Jakarta- Beredar di media sosial dampak vaksin Covid-19 pada anak, informasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran para orang tua terhadap program tersebut.
Cek Fakta pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar dampak vaksin Covid-19 pada anak, hasilnya sebagian terbukti hoaks.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks seputar dampak vaksin pada anak.
Advertisement
125 Anak di AS Meninggal dan 50 Ribu Terluka Akibat Vaksin Covid-19
Cek Fakta mendapati klaim vaksin Covid-19 membuat 125 anak di Amerika Serikat (AS) meninggal dunia dan 50 ribu terluka. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 Juni 2022.
Unggahan klaim vaksin Covid-19 membuat 125 anak di AS meninggal dunia berupa factsheet bertuliskan sebagai berikut.
"125 Children Dead, 1K Disabled & 50K injured due to Covid-19 Vaccination in the USA"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Tidak dapat diampuni----"
Benarkah klaim klaim vaksin Covid-19 membuat 125 anak di AS meninggal dunia dan 50 ribu terluka? Simak hasil penelusuran Cek Fakta dalam halaman berikut ini.
Maraknya peredaran hoaks membuat kita harus lebih teliti lagi dalam meneliti informasi yang diterima. Oleh karena itu, chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta hadir untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang kian masif menyebar di masyarakat, baik ...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Vaksin Covid-19 Penyebab Hepatitis Akut pada Anak-Anak
Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang mengklaim vaksin covid-19 sebagai penyebab hepatitis akut pada anak-anak. Pesan berantai itu beredar sejak pekan lalu.
Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:
"Setelah miliaran manusia disuntik paksa fucksin C19 atas perintah elit global kpd seluruh pemerintah di berbagai negara. Kini baru mulai berbagai jurnal kedokteran dan universitas2 elite internasional yg dlm kendali Rockefeller mengakui efek merusak alias KIPI fucksin C19 thd manusia.
Kini barulah mereka akui bhw terjadi peningkatan kasus serangan jantung akibat suntikan faksin C19.
Salah satunya yg baru dirilis adalah hasil riset dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Salah satu kampus paling keren di USA.[7/5 20.12] Iin Sodik: Studi Ilmiah: Vaksin C0VID menyebabkan Autoimun Hepatitis Akut, setelah WHO mengeluarkan 'Peringatan Global' tentang Hepatitis Akut di kalangan Anak-Anak
dailyexpose.uk/2022/04/28/new-study-confirms-covid-jab-causes-hepatitis-kids
Vaksinasi C0VID dapat menimbulkan hepatitis Akut!sciencedirect.com/science/article/pii/S0168827822002343
Lindungi Nyawa Rakyat!Kenapa pemerintah Indonesia hanya sibuk membantah?Kenapa tidak melakukan penyelidikan segera?Apa khawatir bisnis vaksin hancur?(sudah ada hasil penelitian ilmiah dari luar negeri, efek dari vaksinasi Covid yg menyebabkan Hepatitis Akut)
Sebuah studi ilmiah baru yang diterbitkan 21 April 2022, telah menyimpulkan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat menimbulkan hepatitis yang dimediasi imun dominan sel T (peradangan hati) dengan patomekanisme unik yang terkait dengan vaksinasi yang diinduksi imunitas residen jaringan spesifik antigen yang membutuhkan imunosupresi sistemik. Temuan ini muncul hanya beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan 'peringatan global' tentang bentuk baru hepatitis parah yang menyerang anak-anak; dan setelah Pemerintah Inggris mengumumkan meluncurkan penyelidikan mendesak setelah mendeteksi lebih tinggi tingkat peradangan hati (hepatitis) pada anak-anak dari biasanya, setelah menyingkirkan virus umum yang menyebabkan kondisi tersebut."
Lalu benarkah pesan berantai yang mengklaim vaksin covid-19 sebagai penyebab hepatitis akut pada anak-anak? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.
Advertisement
Hoaks Berikutnya
Dirjen WHO Akui Beberapa Negara Gunakan Vaksin Booster untuk Membunuh Anak-Anak
Cek Fakta mendapati klaim Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Januari 2022.
Unggahan klaim Direktur Jenderal WHO mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak berupa video Tedros Adhanom Ghebreyesus yang sedang memberikan keterangan dengan durasi 53 detik.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Tedr os slips up and ad mits some countries using boo ster sho ts to ki ll chil dren 💥💥💥💥
Tedros tergelincir dan mengakui beberapa negara menggunakan temba kan bo os ter untuk mem bu n uh anak-anak.
Credit to HATS TRUTH 🎩
Please check
https://www.who.int/.../who-director-general-s-opening...#
27:20 of the audio version right from the WHO website. He said it. 👍🏼"
Benarkah klaim Direktur Jenderal WHO mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta berikut ini.
Lonjakan Protein pada Anak Usai Disuntik Vaksin COVID-19 Sebabkan Kerusakan Organ Tubuh
Klaim tentang lonjakan protein usai divaksin COVID-19 menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh anak-anak beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Desember 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi pernyataan dari Robert Malone, seorang ahli virus dan imunologi asal Amerika Serikat.
Dalam video itu, Malone mengatakan bahwa gen virus pada vaksin COVID-19 jika masuk ke dalam sel anak, menyebabkan lonjakan protein yang beracun. Protein tersebut diklaim menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak.
"Yang pertama adalah bahwa gen virus akan disuntikan ke dalam sel anak anda. Gen ini memaksa tubuh anak anda untuk membuat protein lonjakan beracun. Protein ini sering menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak, termasuk otak dan sistem saraf anda. Jantung, dan pemubuluh darah mereka termasuk pembekuan darah, sitem reproduksi," demikian pernyataan Malone dalam video tersebut.
"ASTAGHFIRULLAH.. 😭Tonton dan simak pernyataanDR. ROBERT MALONE. MDahli VIROLOGIST and IMMUNOGIST," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali dibagikan dan 44 kali ditonton warganet.
Benarkah lonjakan protein usai divaksin COVID-19 menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh anak-anak? Simak hasil penelusurannya di sini.
Tentang Cek Fakta
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Vaksin Covid-19 Penyebab Hepatitis Akut pada Anak-Anak
Hoaks Berikutnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
Hoaks
Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 Anak
Rekomendasi
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Deretan Hoaks Pemberian Bantuan Catut Nama Tokoh Terkenal, dari Pejabat hingga Selebriti
Cek Fakta: Tidak Benar Video Garam Beryodium Mengandung Serbuk Kaca
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Cek Fakta: Tidak Benar Video Garam Beryodium Mengandung Serbuk Kaca
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Deretan Hoaks Pemberian Bantuan Catut Nama Tokoh Terkenal, dari Pejabat hingga Selebriti
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten