, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 dan mencatatkan surplus sepanjang 48 bulan terturut-turut. Lantas, apa ini jadi kinerja surplus terpanjang Indonesia?
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan, surplus neraca dagang Indonesia selama 4 tahun beruntun tadi bukan yang terpanjang. Paling lama, catatan positif pernah terjadi pada 1995 hingga 2008 silam.
Baca Juga
Pudji mengatakan, pada masa itu, surplus neraca perdagangan Indonesia secara konsisten terjadi selama 152 bulan berturut-turut. Mulai dari Juni 1995 hingga April 2008 atau selama hampir 13 tahun beruntun.
Advertisement
"Berdasarkan catatan BPS ini surplus terpanjang pernah terjadi selama 152 bulan berturut-turut, yautu pada Juni 1995 sampai dengan April 2008," ungkap Pudji dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Untuk diketahui, para periode tersebut terjadi perubahan kepemimpinan beberapa kali yaitu dari Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurahman Wahid, Presiden Megawati dan Presiden SBY.
Dia mengatakan, kinerja ekspor lebih tinggi dari impor juga pernah terjadi secara beruntun sebelumnya. Misalnya, pada Januari 2016 hingga Juni 2017 lalu.
Pada masa itu, surplus neraca perdagangan Indonesia terjadi sepanjang 18 bulan berturut-turut.
"Jadi surplus beruntun pernah terjadi juga sebelumnya, dan yang terlama itu periode Juni 1995 sampai dengan April 2008," pungkasnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Surplus 4 Tahun Beruntun, Tapi Nilainya Turun
![Bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_k8UTXn8lug7ZHPNv2w7QHaoWT4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4455457/original/038601000_1686044646-peti_kemas_ekspor_impor-IMAM_1.jpg)
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatay neraca perdagangan barang Indonesia sebesar USD 3,56 miliar pada April 2024. Angka ini memperpanjang catatan surplus neraca perdagangan Indonesia selama 4 tahun berturut-turut.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan angka surplus tadi mengalami penurunan sebesar USD 1,02 miliar dari Maret 2024 lalu. Tak cuma secara bulanan, angka surplus juga turun jika dibandingkan dengan April 2023, tahun lalu.
"Pada April 2024 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar USD 3,56 miliar atau turun sebesar USD 1,02 miliar secara bulanan," ujar Pudji dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
"Dengan demikian neraca perdgaangan Indonesia telah mencatat surplus sebesar 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 atau selama 4 tahun beruntun. Meskipun demikian, surplus April 2024 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," jelasnya.
Mengacu pada data, nilai surplus neraca perdagangan Indonesia turun USD 1,02 miliar dari Maret 2024. Serta, turun sebesar USD 380 juta dari April 2023 lalu.
Dia mencatat, surplus neraca perdagangan April 2024 ini lebih ditopang oleh surplus pada komodtias non migas sebesar USD 5,17 miliar.
Advertisement
Penyumbang Surplus
![Proyeksi Neraca Perdagangan Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4EO1BBiuVQYbvK4F-zFKSEP_mcI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3995754/original/066465200_1649940969-20220414-Proyeksi-Neraca-Perdagangan-Indonesia-FANANI-3.jpg)
Komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral atau HS 27, lemak atau minyak hewan nabati atau HS 15, serta besi dan baja atau HS 72.
"Surplus neraca perdganagan non migas april 2024 ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu dan juga bulan yang sama pada tahun lalu," ucapnya.
"Pada saat yang sama neraca perdagangan pada komoditss migas tercatat defisit USD 1,61 miliar dengan komositas penyumbang defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.
"Defisit neraca perdagangan migas April 2024 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," tegasnya.
![Infografis Peringkat Investasi Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/O6EgsxSDenORke879j_6ASv20zA=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1607622/original/057287900_1496038020-Infografis_Peringkat_Cantik_Investasi_Indonesia__2_.jpg)
Terkini Lainnya
IHSG Melambung pada 19-21 Juni 2024, Transaksi Harian Saham Sentuh Rp 15,17 Triliun
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 49 Bulan Beruntun, Pemerintah Wanti-wanti Ancaman Global
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus pada Mei 2024, IHSG Melemah Terbatas
Surplus 4 Tahun Beruntun, Tapi Nilainya Turun
Penyumbang Surplus
neraca perdagangan
ekspor
impor
neraca dagang
Rekomendasi
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 49 Bulan Beruntun, Pemerintah Wanti-wanti Ancaman Global
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus pada Mei 2024, IHSG Melemah Terbatas
Ekspor Indonesia Naik Berkat Aktivitas Manufaktur Mitra Dagang Utama
Rupiah Masih Tertekan, Bank Indonesia Bakal Kerek Suku Bunga?
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 49 Bulan Beruntun, Tembus USD 2,93 Miliar di Mei 2024
Ekspor Indonesia USD 104,25 Miliar di Januari-Mei 2024, Turun Dibanding Tahun Lalu
Data BPS: Ekspor Mei 2024 Tembus USD 22,33 Miliar, Naik 13,82%
Menanti Data Neraca Perdagangan, Rupiah Melesat Usai Libur Idul Adha
Ketidakpastian Global Membayangi, Begini Kondisi Neraca Pembayaran Indonesia pada Kuartal I 2024
TOPIK POPULER
Live Streaming
Makan Gratis Bergizi Rp 71 Triliun, APBN Kuat atau Jebol?
INFO LOWONGAN KERJA
Unilever Buka Program Magang untuk Fresh Graduate, Yuk Coba
InJourney Buka Lowongan Kerja, Peluang Dapat Gaji Rp 15 Juta Sebulan
Meriahkan Jakarta Fair 2024, Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga Banjir Promo
Populer
HEADLINE: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Rp 71 Triliun, Bebani APBN?
Para Pengusaha Bertemu BI Hari Ini Bahas Rupiah, Ini Hasilnya
Indonesia Mulai Selidiki Impor Ubin Keramik, Ada Apa?
Harga Minyak Dunia Turun, Ternyata Ini Penyebabnya
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Importir Nakal
Ini Bocoran Subsidi Jokowi yang Mau Dilanjutkan Prabowo-Gibran
Bos Apindo Buka-bukaan Penyebab Industri Tekstil Banyak PHK
Bobby Nasution Punya Harta Kekayaan Segini di LHKPN, Menantu Jokowi yang Maju Pilgub Sumut Didukung Golkar dan Nasdem
Samsung BRI Credit Card Resmi Hadir, Ini Ragam Keuntungannya!
Kurangi Angka Kecelakaan, Hutama Karya Edukasi Keselamatan Berkendara di Jalan Tol
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Laga Euro 2024 Inggris Vs Slovenia Berakhir Dengan Skor Kacamata
Hasil Prancis Vs Timnas Polandia: Les Bleus Gagal Menang
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia Turun, Ternyata Ini Penyebabnya
3 Cara Buka WA di Laptop Tanpa Bisa Dilihat Orang Lain, Supaya Privasi Terjaga
Stiker WhatsApp Makin Hidup, Pengguna di Android dan iOS Kini Bisa Lebih Ekspresif
Amalan Dahsyat dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Kalahkan Pahala Bangun 1.000 Masjid Jami’
10 Model Rambut Poni Perempuan yang Cantik dan Cocok untuk Semua Bentuk Wajah
6 Fakta Menarik Gunung Daik yang Ketiga Puncaknya Dipercaya Dihuni Orang Bunian
Polisi Kenya Menembaki Demonstran yang Serbu Parlemen, 10 Orang Tewas
3 Sate Kambing Bumbu Kacang, Menu Favorite Semua Usia
Cara Membuat Lontong Enak dengan Rice Cooker, Sangat Praktis dan Hasilnya Padat
Wuling Starlight S Bakal Debut Agustus 2024
Risiko Tinggi, Bappebti Minta Platform Jual Beli Kripto Edukasi Calon Investor
Buyung Poetra Sembada Tebar Dividen Rp 9,68 Miliar Meski Alami Rugi
210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
PKS dapat Sinyal Positif dari Surya Paloh Bangun Koalisi di Pilkada Jakarta