uefau17.com

Dolar AS Menguat, Money Changer Kebanjiran Transaksi - Bisnis

, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah ke posisi 14.767 per dolar Amerika Serikat (AS) membuat permintaan transaksi akan dolar Amerika Serikat (AS) membludak di money changer.

Kenaikan permintaan pertukaran rupiah ke dolar AS bisa mencapai 80 persen dalam sehari. Supervisor PT Dolarindo Intravalas Primatama Money Changer, Gabe Hutapea mengatakan, permintaan pertukaran dolar AS mencapai 20 persen pasca menguatnya dolar AS. 

"Kenaikan permintaan tukar dolar ke rupiah di kami bisa 20 persen dalam sehari, tapi beda-beda. Di money changer lain bahkan bisa capai 80 persen sehari," tutur dia saat dihubungi , Jumat (31/8/2018).

Permintaan tersebut, kata Gabe, datang dari permintaan individual maupun juga korporasi. "Yang boyong ini ada dua kategori, pertama yang saving dolar di tabungannya dan pas kondisi seperti ini mereka langsung ambil semua tabunganya dan jual ke kita. Kedua ada basic corporate, perusahaan juga punya tabungan dolar," ujar dia.

Kendati demikian, ia menyebutkan permintaan penukaran dolar AS ini datang dari kelas menengah ke atas. "Di situasi seperti ini hampir semua golongan berbondong-bondong tukar dolar AS, tapi mayoritasnya bisa dikatakan menengah ke atas," ungkap Gabe.

Untuk transaksi harian pada umumnya, Gabe mengungkapkan permintaan penukaran valas ke rupiah bisa mencapai USD 40 ribu atau Rp 588 juta (1 USD=14.706).

"Sebelum ada kenaikan dolar, untuk permintaan dari sisi valas ke rupiah bisa hampir USD 40 ribu hingga USD 100 ribu per hari. Sedangkan dari sisi rupiah bisa Rp 1 miliar lebih dalam sehari," kata Gabe.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Hanya Rupiah, Seluruh Mata Uang di Dunia Melemah terhadap Dolar AS

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun pelemahan rupiah ini tak sendiri. Beberapa mata uang negara lain juga ikut melemah akibat stategi ekonomi AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengakui bahwa nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan terhadap dolar AS. Namun tekanan itu tak hanya dialami oleh rupiah saja.

"Sebenarnya di dunia ini yang melemah bukan cuma rupiah. Swedish crown juga melemah 10 persen, dolar Australia juga melemah 6 persen. Jadi di seluruh dunia melemah terhadap dolar AS," jelas dia di Singapura, Jumat 31 Agustus 2018.

Ada dua penyebab utama yang membuat nilai tukar di seluruh dunia melemah terhadap dolar AS. Penyebab pertama adalah kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Kenaikan suku bunga ini membuat dana-dana yang tadinya parkir di negara berkembang seperti Indonesia pulang kembali ke tempat asal. Akibatnya, pasokan dolar AS di RI berkurang.

Alasan kedua adalah adanya strategi ekonomi yang dijalankan oleh Presiden AS Donald Trump. Berbagai macam perang dagang yang dijalankan oleh AS membuat investor mencari instrumen investasi yang akan yaitu dolar AS.

Mirza melanjutkan, seharusnya pelemahan rupiah ini tidak perlu ditakutkan karena stabilitas ekonomi dan keuangan bisa terjaga dengan baik.

"Likuiditas terjaga baik, non performing loan (NPL) di perbankan Indonesia bahkan menurun dibandingkan 2015 dari 3,2 persen menjadi 2,7 persen." kata Mirza.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat