, Brebes - Kualitas tanah menunjukkan kondisi rusak di lahan pertanian bawang merah di Desa Padasugih, kecamatan Brebes, Jawa Tengah. Hal itu berdasarkan pengukuran uji tanah oleh Kantor Dinas Lingkungan Hidup (KLH), kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kepala KLH Brebes, Edy Kusmartono mengatakan, hasil pengukuran uji kualitas tanah di lahan pertanian Desa Padasugih dalam kondisi rusak. Padahal lahan pertanian itu termasuk sentra produksi bawang merah.
"Memang saya akui kualitas tanah di sebagian besar sentra produksi bawang merah di Brebes sudah rusak," ucap Edy, seperti ditulis Kamis (11/8/2016).
Ia menyebut, penyebab kerusakan kualitas tanah pertanian bawang merah akibat terkontaminasi penggunaan pestisida berlebihan oleh petani. Selain itu juga akibat pola satu tanam yang diberlakukan petani.
"Penyebab utama kerusakan tanah itu karena banyaknya penggunaan pestisida. Kemudian pola tanam petani juga tidak berubah atau pola satu tanam bawang merah itu saja. Sehingga kondisi sekarang ini kerusakan tanah mencapai 50 persen sawah akibat penggunaan pestisida," ujar dia.
Baca Juga
Ia menambahkan, KLH Brebes masih melakukan penelitian kualitas tanah di sejumlah lokasi di sentra produksi bawang merah pada 2016. Dalam dua tahun terakhir ini, KLH Brebes telah melakukan penelitian kualitas tanah di 7 kecamatan sentra bawang merah.
Adapun 7 kecamatan itu yakni, Kecamatan Tanjung, Bulakamba, Larangan, Wanasari, Jatibarang, Songgom dan Brebes. Ironisnya, hasil penelitian itu rata-rata kerusakan kualitas tanah di 7 kecamatan itu kategori ringan hingga sedang. "Kerusakan kualitas tanahnya memang tidak sampai berat," ujar dia.
Ia membeberkan, jika beberapa indikator yang dilakukan dalam penelitian itu yakni, derajat pelurusan air atau kemampuan menyerap air yang masih rendah, serta kadar PH atau asam tanah cukup rendah di bawah 7,0, yakni 4-5.
"Namun demikian hasil pengukuran itu masih masuk kategori ringan, tapi kalau di bawah 4 sudah parah,"kata dia
Sedangkan rata-rata kerusakan kualitas tanah itu juga disebabkan karena dosis pestisida yang digunakan petani terlalu tinggi. Kemudian pada 2015, berdasarkan hasil penelitian KLH Brebes mencatat, kerusakan terjadi di lahan bawang merah mencapai 48 persen dari total luas lahan.
Luas yang tidak rusak 43 persen atau 6,668 hektare. Di Kecamatan Jatibarang, luas tanah yang rusak mencapai 2.985 hektare (Ha) atau 80 persen dari total luas lahan. Kemudian di Kecamatan Larangan, luas tanah yang rusak mencapai 69 persen.
"Ya meskipun kerusakan tanah belum masuk kategori rusak berat, ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, ini bisa mempengaruhi kualitas bawang merah yang dihasilkan," papar dia.
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penggunaan Pupuk Berlebihan
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengakui jika sebagian besar para petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang menggunakan pupuk melebihi dosis. Padahal penggunaan pupuk melebihi dosis dapat menyebabkan kualitas tanah.
"Kalau penggunaan pestisida yang berlebihan itu berdampak pada penggunaan pupuk. Jika dulu pupuk hanya digunakan tiga kali selama menanam, kini harus 4-5 kali," ucap Juwari.
Dia membeberkan, saat ini para petani dengan lahan seluas 1.000 meter menggunakan pupuk hingga 50 kilogram (kg). Padahal kebutuhan pupuk yang sebenarnya untuk luas lahan 1.000 meter hanya 25 kg.
"Kami akui kebanyakan petani bawang merah sekarang dalam penggunaan pupuknya dua kali lipat lebih banyak dari kebutuhan normalnya," sambung dia.
Dia menuturkan, hanya ada beberapa petani yang memiliki pemahaman tentang penggunaan pestisida di Brebes.
"Memang dulu ada petani lulusan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Mereka sudah tahu bagaimana penggunaan pestisida, tapi hanya ada 5 persen saja. Selain itu mereka petani konvensional," tambah dia.
Padahal, kata dia, ABMI sudah berkali-kali mensosialisasikan terkait bahaya penggunaan pestisida yang berlebihan kepada para petani. Kendati demikian, hingga kini belum bisa maksimal. Para petani di Brebes masih menggunakan pola tanam dan cara pemupukan yang tidak sesuai kebutuhan normalnya.
"Petani bawang merah khususnya di Brebes memang membutuhkan wadah pelatihan terkait ekologi tanah. Karena mereka kebanyakan masih belum tau dan belum paham bagaimana pengelolaan tanaman bawang merah yang benar," papar dia.(Fajar N/Ahm)
Terkini Lainnya
Bulog: Impor Bawang Merah Jika Harga Tak Terkendali
Antisipasi Kartel, KPPU Sidak Pasar Bawang Merah Sukomoro Nganjuk
Bulog Minta Ini Agar Tekan Harga Bawang Merah
Penggunaan Pupuk Berlebihan
bawang merah
lahan pertanian
Rekomendasi
Pemanfaatan Bekas Tempat Penampungan Sampah Menjadi Lahan Pertanian Produktif
Mendagri Minta Semua Kepala Daerah Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Pertanian
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Mahalini Tampak Mancung, Segini Biaya Operasi Hidung di Jakarta
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Biaya Kuliah Makin Mahal, Hal Ini Bisa jadi Solusi
Realisasi Anggaran Bantuan TJSL Asuransi Jasindo Capai Lebih Rp 1 Miliar hingga Kuartal II-2024
Waspada Calo, Beli Tiket Penyeberangan Wajib via Aplikasi Ferizy
Top 3: Kereta Cepat Whoosh Angkut 2,6 Juta Penumpang pada Semester I 2024
SKK Migas Genjot Produksi Minyak di Riau, Simak Strateginya
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Rating Sustainalytics BRI Terus Membaik Imbas Pengelolaan Risiko ESG Kuat
7 Produk Impor Kena Tambahan Bea Masuk, Pengusaha Ingin Ngobrol dengan Pemerintah
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Jangan Menghina Orang Bodoh, Ternyata Banyak Barokahnya, Kata Gus Baha, Kok Bisa?
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
KPUD Sebut Pencocokan Data di Jakarta Sudah Mencapai 61 Persen dari Total DPS
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian