, Jakarta - Sekelompok engineer Facebook mengidentifikasi adanya bug Facebook yang mengekspos konten berbahaya ke News Feed dalam enam bulan terakhir.
Dikutip dari The Verge, Jumat (1/4/2022), para engineer menyadari adanya bug tersebut pada Oktober lalu. Saat itu, gelombang misinformasi mengalir melalui News Feed.
Alih-alih menekan unggahan dari pelanggar berulang yang telah ditinjau jaringan cek fakta independen, News Feed Facebook justru menambah distribusi unggahan. Hal ini pun membuat konten berbahaya yang harusnya ditekan justru mendapat tampilan 30 persen lebih banyak, secara global.
Advertisement
Itu artinya, unggahan konten berbahaya ini malah dilihat oleh lebih banyak pengguna Facebook di seluruh dunia.
Para engineer melihat lonjakan tampilan pada konten berbahaya mereda beberapa minggu kemudian, hingga bug diperbaiki pada 11 Maret 2022.
Selain unggahan yang ditandai oleh cek fakta, penyelidikan internal mengungkap, selama adanya bug, sistem Facebook juga gagal menurunkan tampilan ketelanjangan dan kekerasan.
Juru Bicara Meta, Joe Osborne, mengkonfirmasi insiden ini. "Perusahaan mendeteksi inkonsistensi dalam penurunan peringkat (downranking) pada lima kesempatan terpisah. Hal ini berkorelasi pada peningkatan kecil pada metrik internal," kata Osborne kepada The Verge.
Dokumen internal Facebook mengungkap, masalah teknis itu pertama terungkap pada 2019, namun tidak berdampak nyata hingga Oktober 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gara-Gara Bug
"Kami melacak akar penyebabnya ke bug software dan menerapkan perbaikan yang diperlukan. Bug ini belum memiliki dampak jangka panjang signifikan pada matrik kami," katanya.
Sekadar informasi, selama bertahun-tahun, Facebook mempromosikan penurunan visilibilitas konten (downranking) sebagai cara untuk meningkatkan kualitas News Feed. Facebook juga terus memperluas jenis konten yang dijalankan oleh sistem otomatisnya.
Downranking telah dipakai dalam menanggapi unggahan seputar perang dan kontroversi pilitik.
Facebook belum memberikan tanggapan mengenai dampak bug tersebut terhadap apa yang disaksikan pengguna.
Sebelumnya pada 2018, CEO Facebook Mark Zuckerberg menjelaskan, downranking atau penurunan visibilitas konten bisa melawan dorongan orang untuk terlibat dengan konten sensasional dan provokatif.
Downranking tak hanya menekan konten yang berbahaya atau melanggar kebijakan Facebook. Downranking juga berlaku pada konten yang dinilai AI Facebook sebagai sesuatu yang melanggar tetapi butuh tinjauan dari admin manusia.
Advertisement
Facebook Perlu Lebih Transparan
Pada sisi lain, para pemimpin Facebook selalu menyombongkan sistem AI mereka yang diklaim makin pintar tiap tahunnya. Mereka mengklaim AI Facebook kian cerdas mendeteksi hate speech dan teknologi ini begitu dibutuhkan dalam moderasi konten.
Tahun lalu, Facebook mulai melakukan downranking konten-konten terkait politik di News Feed.
Salah satu pendiri organisasi nirlaba Integrity Intitute Massachi memberikan tanggapan atas bug ini.
"Dalam sistem besar yang kompleks seperti Facebook, bug tidak bisa dihindari dan dapat dipahami. Namun apa yang terjadi ketika platform sosial yang kuat memiliki satu kesalahan seperti ini?" tanyanya.
Ia pun meminta adanya transparansi guna membangun sistem akuntabilitas yang berkelanjutan. "Dengan begitu, kita bisa membantu mereka mengatasi masalah dengan cepat," katanya.
(Tin/Ysl)
Terkini Lainnya
Gara-Gara Bug
Facebook Perlu Lebih Transparan
Bug Facebook
konten berbahaya
Konten Facebook
Engineer Facebook
misinformasi
News Feed
News Feed Facebook
Revisi UU Pilkada
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
Pendaftaran Semakin Dekat, KPU Sebut PKPU Sesuai Putusan MK Harus Segera Diundangkan
Putri Cak Imin Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada, Kritisi Kinerja DPR yang Serampangan
Alasan DPR Sahkan PKPU Pilkada soal Ambang Batas dan Usia Calon di Hari Libur
Partai Buruh Gelar Demo di KPU, Ini Tuntutannya
Prof Henry Indraguna: Revisi UU Pilkada Berpotensi Melanggar Konstitusi
Bahlil Lahadalia
Golkar Mendadak Usung Airin di Pilgub Banten, Bahlil Bantah karena Pidato Megawati
Golkar Batal Usung Andra-Dimyati di Pilgub Banten, Bahlil Sudah Komunikasi ke KIM
Usung Kader PDIP Jadi Cawagub Airin, Bahlil: Jangan Khawatir, Kami Tak Minta Pak Ade Tukar Baju Kuning
Viral Foto Bahlil dengan Miras, Kader Muda Golkar Laporkan Penyebar ke Polisi
Airin Diusung PDIP di Pilgub Banten, Bahlil Buka Suara
Monkeypox
Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia
Jokowi Perketat Pengawasan di Bali Antisipasi Monkeypox Jelang IAF
Pembesaran Kelenjar Getah Bening, Ciri Khas Mpox yang Membedakannya dengan Gejala Penyakit Lain
Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Masih Terkendali
Mpox adalah Penyakit Menular dari Hewan yang Bisa Serang Janin, Simak Penjelasan Pakar di Sini!
4 Cara Penularan Mpox, Salah Satunya dari Ibu ke Janin!
BRI Liga 1
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs PSS Sleman: Taklukkan Super Elja, Kabau Sirah Petik Kemenangan Perdana
Beli Tiket Liga 1 Lewat Mobile Banking BRImo, Satset Nggak Perlu Ribet
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 23-27 Agustus: Semen Padang vs PSS Sleman
TOPIK POPULER
Live Streaming
Live Streaming Pertamina Ideafest
TIPS TEKNO
Cara Menambahkan Lagu Favorit di Profil Instagram
5 Fitur AI Samsung Galaxy Z Flip6 Paling Digandrungi Pengguna
Buat Foto Liburan Makin Seru dengan Sketch to Image di Samsung Galaxy Z Fold6
Populer
WhatsApp Bakal Permudah Pengguna Cek Pengaturan Privasi, Lebih Praktis dan Aman
Nimo dan Tencent Games Umumkan Kolaborasi Strategis di Gamescom 2024!
XL Axiata Tambah 22 BTS 4G di Nusa Penida Bali
Caviar Sulap Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6 Jadi Smartphone Mewah, Cek Harganya
Data Medsos Orang yang Sudah Meninggal Dunia Rentan Dicuri, Berbahaya?
PSN dan Huawei Gelar Kompetisi WRECK IT 5.0, Perkuat Talenta Digital di Keamanan Siber
Kementerian Kominfo Ajukan Harmonisasi RPP Tata Kelola Anak di Internet
Top 3 Tekno: Warga Kalimantan Bakal Menikmati Internet Indosat 15 Persen Lebih Cepat
Apple Umumkan Tanggal Peluncuran iPhone 16, Kapan?
Salesforce Soroti Pentingnya Data Akurat dan Kepercayaan dalam Penjualan Era AI
RUU Pilkada
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
4.716 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU Hari Ini
Metro Sepekan: Pengendara Diimbau Hindari Jalur Puncak Bogor pada Senin 26 Agustus 2024
Video Viral Mahasiswi Minta Tanda Tangan Dosen yang Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada
Bantah Hubungan dengan Jokowi Retak, Prabowo: Jangan Adu Domba
Prabowo: Saya Jamin Tidak Akan Intervensi Pilkada, Jokowi juga Tak Pernah Titip Calon
Berita Terkini
Pak Bas Pastikan Air Minum di IKN Lebih Baik Dibanding Air Kemasan
3 Langkah Mengurangi Lemak Pada Sup Daging Hanya dengan Es Batu
Kraken Hadapi Gugatan SEC Terkait Pendaftaran Bursa Kripto
Cara Jamak Salat Maghrib dan Isya, Ini Perbedaan Antara Taqim, Takhir, dan Qasar
Saksikan Sinetron Saleha Selasa 27 Agustus 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Liverpool Siapkan Rencana Spektakuler Rekrut Winger Terbuang Juventus
6 Tafsir Mimpi Suami Menyaksikan Istri Lahirkan Bayi Perempuan, Bertabur Pertanda Baik?
Gelora Resmi Dukung Airin-Ade Sumardi, Disebut Pasangan yang Punya Segudang Prestasi
DPR Minta Pemerintah Ubah Asumsi Rupiah di RAPBN 2025, Jadi Berapa?
7 Manfaat Es Jeruk Peras untuk Ibu Hamil, Aturan Minum, dan Efeknya
Anda Dehidrasi? Yuk Pelajari Cara Membuat Oralit dan Manfaatnya!
Bank DKI Sasar Layanan Pendaftaran Haji dan Umrah di Lembaga Pendidikan
Ribuan Prajurit dari Berbagai Negara Memulai Latihan Militer Multinasional di Sidoarjo
Silsilah Anak dan Cucu Susi Pudjiastuti yang Baru Punya Menantu Orang Prancis