Cinta Penelope Akui Masih Sayang Taha Gokhan Arikan di Tengah Sidang Cerai Perdana, Ngaku Ingin Pisah karena Sayang

, Jakarta Nasib rumah tangga Cinta Penelope dan Taha Gokhan Arikan harus berakhir di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Meski begitu, Cinta Penelope mengaku masih sayang dengan Taha.

Itu sebabnya, Cinta dan Taha Gokhan Arikan terlihat datang bersama menghadiri sidang cerai perdana mereka. Bahkan, Cinta Penelope sempat menggandeng tangan pria yang masih berstatus suaminya itu.

Cinta Penelope Berjuang Sembuh dari Sakit, Dianggap Sebagai Proses Penghapusan Dosa Selepas Hijrah
5 Tahun Cinta Penelope Berjuang Lawan Kanker, Drop Hingga Muntah Darah, Dokter Sarankan Kolonoskopi

"I love Taha so much. Keluarganya dia, he give me good family," kata Cinta Penelope di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Namun ketika disinggung alasan menggugat cerai, Cinta tak memberikan jawaban pasti. Ia mengaku memilih langkah itu justru karena rasa sayangnya kepada Taha. "Karena sayang," akunya.

2 dari 4 halaman

Cinta Penelope dan Taha Sempat Menjalani Mediasi

Cinta Penelope dan Taha Gokhan Arikan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). (Foto via M. Altaf Jauhar)

Di sidang perdana ini, Cinta dan Taha sempat menjalani mediasi. Sayangnya, agenda itu harus ditunda, dan kembali digelar pada 25 Juli 2023. Cinta berharap, perpisahannya dengan Taha dilalui secara baik-baik.

"Mediasi ditunda. Jadi kita minta mediasi, apa yang terbaik buat kita ngurus surat-surat. Kita ingin cari yang terbaik," kata Cinta.

3 dari 4 halaman

Cinta Penelope Mengaku Tak Mempermasalahkan Harta Gana-Gini

Cinta mengaku tak mempermasalahkan harta gana-gini dari perceraiannya ini. Bahkan, hal itu tidak ia sertakan dalam isi gugatannya.

"Enggak ada harta gana-gini, enggak ada," tegas Cinta Penelope.

4 dari 4 halaman

Gugatan Cerai Cinta Penelope

Cinta Penelope mengugat cerai suaminya, Taha Gokhan di pengadilan Agama Jakarta Selatan, pada 3 Juli 2023.

Gugatan itu didaftarkan Cinta Penelope melaluk e-Court, dan teregistrasi dengan nomor perkara 2280/Pdt.G/2023/PA.JS. (/M. Altaf Jauhar)