, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan Jumat (19/7/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.321,07. Pada pukul 09.34 WIB, IHSG merosot 0,43 persen ke posisi 7.289. Indeks LQ45 terpangkas 0,55 persen ke posisi 917. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.321,07 dan level terendah 7.279,97. Sebanyak 239 saham melemah sehingga menekan IHSG. 175 saham menguat dan 194 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 242.663 kali dengan volume perdagangan 3,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.219.
Advertisement
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,67 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,27 persen, dan sektor saham properti menanjak 0,10 persen. Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,73 persen, sektor saham industri susut 0,21 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,45 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal susut 0,29 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,30 persen, sektor saham teknologi merosot 0,79 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,83 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,56 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup di zona hijau di atas level 7.300 pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024 seiring penguatan rupiah. Hal ini juga didorong sentimen positif yang sensitif terhadap suku bunga terutama perbankan dan properti.
Saham BBCA menguat 3,1 persen, dan kembali memimpin. Saham MIKA naik 1,7 persen setelah melaporkan kinerja signifikan. "Meski kami melihat pemain kawasan industri memperoleh keuntungan seiring rencana pemerintah untuk menerapkan bea 200 persen berpotensi memicu penanaman modal asing,” demikian seperti dikutip.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham EMDE melonjak 18,80 persen
- Saham NASI melonjak 15,66 persen
- Saham KRYA melonjak 12,50 persen
- Saham WIDI melonjak 12,50 persen
- Saham BSBK melonjak 10,45 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham NINE merosot 14,29 persen
- Saham OLIV merosot 14,29 persen
- Saham MENN merosot 9,09 persen
- Saham RELF merosot 6,67 persen
- Saham MSIE merosot 6,25 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 206,3 miliar
- Saham ADRO senilai Rp 122,7 miliar
- Saham BOGA senilai Rp 115,5 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 114 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 113,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BSBK tercatat 17.226 kali
- Saham FIRE tercatat 16.616 kali
- Saham NASI tercatat 14.436 kali
- Saham PART tercatat 12.110 kali
- Saham BDKR tercatat 10.689 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi sideways pada Jumat, 19 Juli 2024 setelah kemarin naik cukup tinggi. Level support IHSG di 7.270-7.300, sedangkan level resist berada di 7.370-7.420.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (19/7/2024):
1. BREN: Buy on Weakness
Beli di 8350, cutloss jika break di bawah 8000.
Jika tidak break di bawah 8350, potensi naik ke 9000-9300 short term.
2. SSIA: Spec Buy
Beli di 1050, cutloss jika break di bawah 1020.
Jika tidak break di bawah 1050, potensi naik ke 1100-1120 short term.
3. MTEL: Spec Buy
Beli di 690, cutloss jika break di bawah 670.
Jika tidak break di bawah 670, potensi naik ke 705-720 short term.
4. NCKL: Spec Buy
Beli di 935, cutloss jika break di bawah 920.
Jika tidak break di bawah 935, potensi naik ke 960-980 short term.
5. SMGR: Spec Buy
Beli di 4050, cutloss jika break di bawah 3950.
Jika tidak break di bawah 3950, potensi naik ke 4200-4350 short term.
6. BBTN: Spec Buy
Beli di 1380, cutloss jika break di bawah 1350.
Jika tidak break di bawah 1350, potensi naik ke 1415-1445 short term.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia Pasifik turun pada perdagangan Jumat (19/7/2024) seiring investor di wall street melepas saham teknologi dan merealisasikan keuntungan dari reli saham dalam beberapa pekan terakhir.
Mengutip CNBC, Senior Portfolio Manager Globalt Investments, Keith Buchanan menuturkan, ada beberapa aksi ambil untung. “Saya agak merasa ngeri jika aksi ambil untung terjadi dalam lima hari perdagangan, tetapi hal ini menunjukkan besarnya apa yang telah dilihat sejauh rotasinya.” Ujar dia.
Di Asia, pelaku pasar akan mewaspadai rotasi lanjutan dari teknologi di wilayah tersebut setelah saham-saham terkait chip anjlok pada Kamis, 18 Juli 2024 di Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.
Inflasi Jepang mencapai 2,8 persen pada Juni 2024, dan tidak berubah dari Mei 2024. Sementara itu, inflasi inti yang tidak mencakup harga makanan segar meningkat menjadi 2,6 persen dari 2,5 persen. Akan tetapi, inflasi inti lebih rendah dari perkiraan 2,7 persen, berdasarkan jajak pendapat ekonom oleh Reuters.
Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,16 persen setelah laporan inflasi. Indeks Topix merosot 0,28 persen. Indeks Kospi terpangkas 0,93 persen, dan indeks Kosdaq turun 0,29 persen. Indeks ASX 200 di Australia merosot 1,23 persen, dan pimpin koreksi di bursa saham Asia.
Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.582, lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya 17.778,41.
Di wall street, tiga indeks saham acuan kompak tertekan. Indeks Dow Jones anjlok 1,29 persen, indeks S&P 500 terpangkas 0,78 persen. Selain itu, indeks Nasdaq susut 0,7 persen.
Terkini Lainnya
Indonesia Deflasi 0,03% pada Agustus 2024, IHSG Sentuh 7.704 pada Sesi I
Ada Sentimen PMI Manufaktur, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini
IHSG Kembali ke Posisi 7.700, Saham POWR Menghijau Hari Ini 2 September 2024
Review IHSG
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Bursa Saham Asia
Saham
IHSG
Sektor Saham
Saham BBCA
Rekomendasi
Ada Sentimen PMI Manufaktur, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini
IHSG Kembali ke Posisi 7.700, Saham POWR Menghijau Hari Ini 2 September 2024
IHSG Berpeluang Melesat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 2 September 2024
Saham WIKA Terus Melesat, Bagaimana Rekomendasinya?
IHSG Sepekan Kembali Sentuh Rekor, Apa Saja Saham yang Bertengger di Top Gainers-Losers?
IHSG Melambung, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 13.114 Triliun pada 26-30 Agustus 2024
IHSG dan Kapitalisasi Pasar Cetak Rekor pada 26-30 Agustus 2024, Ini Pendorongnya
IHSG Melompat ke Posisi 7.670, Transaksi Saham FASW Sentuh Rp 10 Triliun
IHSG Menghijau, Saham NETV Melambung Hari Ini 30 Agustus 2024
Anies Baswedan
Ragam Hoaks Seputar Anies Baswedan, Simak Faktanya
Ridwan Kamil Janji Lanjutkan Kebijakan Anies Gratiskan Tarif JakLingko
Rano Karno Berharap Anies Jadi Ketua Tim Pemenangan di Pilkada Jakarta
Tak Sengaja Bertemu Anies di CFD, Pramono-Rano: Rezeki Anak Soleh
Rano Karno
Janji 3 Bakal Cagub Jakarta untuk Persija dan Jakmania
Rano Karno: Kita Ngurusin Kota Macet Saja Dulu, Enggak Usah Muluk-Muluk
Rano Karno Setuju JIS Jadi Markas Persija Jakarta
Tata Permukiman Padat di Jakarta, Rano Karno Janji Tak Akan Gusur Warga
Monkeypox
Waspada Mpox, Kapal dari Luar Negeri yang Masuk Pelabuhan Panjang Harus Dikarantina Sementara
Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan Mpox pada Penumpang Internasional, Siapkan Ruang Isolasi Khusus
Masyarakat Was-Was soal Mpox, Menkes Budi: Tenang, Terpenting Berperilaku Baik
Mengenal Gejala dan Cara Cegah Monkeypox, Virus Cacar Monyet yang Sedang Viral
BRI Liga 1
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025 usai Jeda Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
TOPIK POPULER
Populer
IHSG Kembali ke Posisi 7.700, Saham POWR Menghijau Hari Ini 2 September 2024
Bursa Saham Asia Beragam, Investor Menanti Data Ekonomi Inflasi hingga PDB
Ada Sentimen PMI Manufaktur, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini
IHSG Berpeluang Melesat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 2 September 2024
Mengintip Kinerja BUMN Anggota MIND ID, Siapa Paling Moncer?
Meraba Prospek Saham BREN dan BRIS Usai Masuk Large Cap Index FTSE
ADHI Paparkan Perkembangan Terbaru Rencana Holding BUMN Karya
3 Kesalahan Ini Bikin Investor Pemula Jalan di Tempat, Kok Bisa?
Indonesia Deflasi 0,03% pada Agustus 2024, IHSG Sentuh 7.704 pada Sesi I
Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 12 Triliun hingga Juli 2024
Pilkada 2024
Cek di Sini, Daftar 39 Pasangan Calon Pilkada 2024 di Jatim Jagoan PDIP
Polisi Temukan Pin Granat di Rumah Bacagub Aceh yang Dibom Orang Tak Dikenal
Ada 43 Daerah dengan Calon Tunggal Pilkada 2024, Apa yang Terjadi Jika Kotak Kosong Menang?
6 Deretan Artis yang Maju di Kontestasi Pilkada 2024, Ada Gilang Dirga hingga Kris Dayanti
Janji 3 Bakal Cagub Jakarta untuk Persija dan Jakmania
Berita Terkini
Jokowi Bertemu Presiden Liberia di Bali, Ini yang Dibahas
Anggap Buang Waktu, 5 Zodiak Ini Sangat Menghindari Chat Tidak Penting
Bocoran Film Horor Kolong Wewe, Dibintangi Ochi Rosdiana dan Clift Sangra Suami Mendiang Suzzanna
Anggota Pansus Haji Klaim Dapat Tekanan Hebat, LPSK Diminta Berikan Perlindungan Saksi
BUMN Sudah Kasih Rp 2.000 Triliun ke Negara sejak 2020
5 Resep Kue Lontar yang Lembut dan Renyah, Kuliner Tradisional khas Papua
Mengenali Gejala Sakit Lambung, 7 Tanda-Tanda Ini Perlu Diperhatikan
Pesona Amal Clooney Temani Suami di Karpet Merah Festival Film Venice
Hore Harga BBM Turun Lagi, Ini Daftar Terbarunya
Bawa Liverpool Lumat Manchester United, Mohamed Salah Kirim Sinyal Segera Cabut dari Anfield
Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 12 Triliun hingga Juli 2024
Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Baru Pertama Kali Terjadi, Ini Penyebabnya