, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham WIKA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham WIKA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2024).
Baca Juga
Saham WIKA sempat menduduki posisi puncak top gainers pekan lalu. Saham WIKA naik 67,38% ke posisi 236 pada Jumat, 12 Juli 2024 dari posisi 141 pada Jumat, 5 Juli 2024 pekan sebelumnya. Pengumuman unusual market activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Advertisement
Melansir data RTI, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada perdagangan hari ini, Senin 15 Juli 2024 tampak lesu. WIKA turun 3,39 persen ke posisi 228 sekitar pukul 11 WIB. Saham WIKA dibuka pada posisi 230 dan bergerak pada rentang 218-250. Frekuensi perdagangan saat berita ditulis yakni sebanyak 9.698 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 203,70 juta lembar senilai Rp 47,16 miliar.
Dalam sepekan, saham Wijaya Karyanaik 20,00 persen. Sejak awal tahun ata secara year to date (YTD), saham WIKA naik 11,81 persen. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham WIKA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk memperoleh kontrak baru sebesar Rp 8,86 Triliun hingga Mei 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru Wijaya Karya berasal dari segmen industri, disusul oleh segmen infrastruktur dan gedung, dilanjutkan oleh segmen properti, dan EPCC.
Dari sisi kepemilikan, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari Pemerintah dan BUMN, dengan skema pembayaran monthly progress.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengungkapkan perolehan kontrak baru tersebut sekaligus membuat posisi kontrak di tangan WIKA saat ini meningkat menjadi Rp 52,31 triliun dimana 97% memiliki pola pembayaran termin bulanan, dimana sesuai dengan stream penyehatan yang dijalankan Perseroan.
“Implementasi ini membuahkan hasil dengan diterimanya arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi sebesar Rp 7,66 Triliun sampai dengan bulan Mei 2024,” kata Agung dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (7/7/2024).
Agung menambahkan, perolehan kontrak baru ini termasuk diantaranya proyek Muara Wahau Road Diversion, Water Treatment Plant Batam, dan sejumlah kontrak baru lainnya baik dari induk maupun anak perusahaan.
Advertisement
WIKA Kembali Ditunjuk untuk Garap Rediversion Muara Wahau Road Diversion
WIKA kembali ditunjuk oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk mengerjakan Rediversion MWRD sepanjang 18,9 km, setelah sukses dalam pembangunan dan pemeliharaan proyek Muara Wahau Road Diversion (MWRD) pada 2023.
“Ini merupakan sinergi lanjutan antara KPC dan WIKA. Ini menunjukan KPC sebagai proyek owner tetap percaya dengan kualitas pekerjaan dan project delivery WIKA,” jelas Agung .
Pengerjaan Rediversion MWRD oleh KPC ditujukan untuk memindahkan jalur MWRD, yang semula dibangun sebagai jalan alternatif nasional di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, guna memperluas area operasi KPC.
Dengan nilai kontrak yang diterima perusahaan senilai Rp 550 Miliar, WIKA akan mengerjakan pekerjaan tanah yang mencakup persiapan badan jalan, pengerasan jalan, penanganan tanah existing, serta konstruksi baja, dengan target rampung pada Desember 2025 mendatang.
Rugi Wijaya Karya Bengkak hingga Rp 7,13 T pada 2023, Kereta Cepat Jadi Biang Kerok
Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membeberkan biang kerok yang menyebabkan perusahaan merugi pada 2023.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyinggung proyek Kereta Cepat Whoosh menjadi salah satu penyebab perusahaan tekor.
Agung menjelaskan, sebelum infra-boom atau sebelum 2015 perseroan masih mengantongi aset Rp 15,9 triliun dengan rasio keuangan yang masih cukup baik. Saat itu, perseroan masih bergerak berdasarkan core bisnisnya di konstruksi dan belum banyak melakukan ekspansi.
Namun, saat infra-boom terjadi pada 2015-2019, perseroan mulai ekspansi di properti. Perseroan juga banyak penugasan pada proyek strategis nasional (PSN) termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal itu membuat aset perseroan melonjak hingga mencapai Rp 62 triliun pada 2019. Lalu pandemi Covid-19 terjadi pada 2019-2022.
Di tengah lumpuhnya berbagai aktivitas kala itu, perseroan didesak untuk menyelesaikan semua proyek-proyek termasuk kereta cepat. Sehingga puncaknya pada 2023 perseroan mengalami guncangan finansial yang cukup dalam.
"Jadi ada dua komponen. Yang pertama adalah beban bunga yang cukup tinggi, kedua adalah beban lain-lain di antaranya mulai tahun 2022 kami sudah mencatat adanya kerugian dari PSBI atau kereta cepat yang tiap tahun juga cukup besar " jelas Agung, dikutip Jumat (12/7/2024).
PSBI merupakan anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang menggenggam mayoritas saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebesar 60%. WIKA menjadi salah satu pemegang saham PSBI dengan porsi kepemilikan 38% saham. Pada tahun buku 2023, rugi perseroan bengkak hingga Rp 7,13 triliun, meski pendapatan naik tipis. Rugi itu naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana rugi perseroan mencapai Rp 59,6 miliar.
Advertisement
Aset Perseroan
Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 turun menjadi Rp 65,98 triliun dari Rp 75,07 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 56,41 triliun dari Rp 57,58 triliun pada 2022.
Sementara ekuitas pada 2023 turun signifikan tersisa Rp 9,57 triliun dari Rp 17,49 triliun pada 2022.
"2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Perseroan di mana tahun tersebut, Perseroan melakukan restrukturisasi keuangan dan transformasi yang menjadi bagian dalam 8 metode stream penyehatan yang telah disetujui pemegang saham dengan tujuan untuk mempercepat pemulihan sekaligus memperkuat fundamental WIKA guna menjalankan bisnis secara berkelanjutan," imbuh Agung dalam pemberitaan sebelumnya.
Sekalipun masih membukukan hasil usaha yang belum menggembirakan, namun upaya penyehatan yang berjalan beriringan dengan sejumlah langkah transformasi yaitu fokus terhadap arus kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang didasarkan pada pendekatan organisasi lean, manajemen risiko dan digitalisasi mulai memberikan hasil progresif sesuai dengan inisiasi yang telah dijalankan oleh Perseroan.
Terkini Lainnya
Laba PANI Melejit 34,97% pada Semester I 2024
Saham BUMI Resources Tumbuh dengan Stabil, Ini Analisisnya
PTPP Ungkap Rahasia di Balik Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
WIKA Kembali Ditunjuk untuk Garap Rediversion Muara Wahau Road Diversion
Rugi Wijaya Karya Bengkak hingga Rp 7,13 T pada 2023, Kereta Cepat Jadi Biang Kerok
Aset Perseroan
Saham
PT Wijaya Karya Tbk
BEI
wijaya karya
Saham WIKA
Top Gainers
UMA
Rekomendasi
Saham BUMI Resources Tumbuh dengan Stabil, Ini Analisisnya
PTPP Ungkap Rahasia di Balik Upacara HUT ke-79 RI di IKN
IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 7.533, Apa Pendorongnya?
Direksi Kimia Farma Turun Gunung ke Sekolah, Ada Apa?
Saham WIIM, GGRM, dan HMSP Lanjutkan Momentum, Bagaimana Strateginya?
Mau Diakuisisi Maybank, BEI Gembok Saham JMAS
Target Cukai Naik 2025, Saham Mana Saja yang Untung dan Buntung?
IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 7.517, Transaksi Saham FASW Rp 7,5 Triliun
Bursa Gembok Dua Emiten Hary Tanoe MSIN dan KPIG, Ada Apa?
Reshuffle Kabinet
Top 3 News: Jokowi Resmi Lantik 3 Menteri dan 1 Wakil Menteri Baru, Berikut Daftarnya
Rahmat Gobel Sebut Reshuffle Kabinet untuk Mendukung Transisi Pemerintahan
PDIP Duga Ada Masalah Besar Terjadi saat Jokowi Copot Menteri Ini
Jokowi Reshuffle Kabinet, IHSG Sentuh Posisi Tertinggi di 7.466
Hanya 2 Bulan Jadi Menteri, Rosan Roeslani Pede Raih Target Investasi 2024
Jessica Wongso
Otto Hasibuan Perdana Tanya Perasaan Jessica Wongso Saat Jalani Sidang Kasus Kopi Sianida pada 2016, Begini Jawabannya
Top 3 Berita Hari Ini: Makin Banyak Mal di Jepang Sediakan Musala, Tuai Sentimen Anti-muslim dari Warganet Asing
Infografis Terpidana Jessica Wongso Bebas Bersyarat dan Kronologi Kasus Kopi Sianida
Reaksi Tak Terduga Jessica Mila Lihat Suaminya Foto Bareng Jessica Wongso
IKN Nusantara
Menteri Basuki Sebut Tinggal di IKN Bisa Menambah Panjang Usia Minimal 10 Tahun, Udara Bersih Nol Polusi
RS Hermina Nusantara, Menuju Smart Hospital Berbasis Eco Green di Jantung Ibu Kota Baru
Rusia Siap Bantu Indonesia Bangun IKN, Dubes Sergei: Nusantara Bisa Belajar Pembangunan Smart City dari Moskow
PTPP Ungkap Rahasia di Balik Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Sukses Meriahkan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Wishnutama Ucap Syukur
Jokowi Bentuk Satgas Percepatan Investasi IKN, Rosan Roeslani Jadi Ketua
BRI Liga 1
BRI Liga 1: Persib Bandung Menghimbau Suporter Arema FC Tidak Datang ke SJH
Hasil BRI Liga 1 Dewa United vs Persib Bandung: Unggul 2 Kali, Pangeran Biru Harus Puas Petik 1 Poin
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Persija Gagal Kalahkan Persita
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Bali United Hajar Semen Padang
Jadwal dan Link Live Streaming BRI Liga 1, Minggu 18 Agustus di Vidio: Bali United vs Semen Padang, Persita Tangerang vs Persija Jakarta
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Gol Dahsyat Dewangga Bikin PSIS Bunghkam Persis
TOPIK POPULER
Populer
Bursa Asia Naik, Investor Fokus Bunga Acuan Pinjaman China
IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 7.517, Transaksi Saham FASW Rp 7,5 Triliun
Bursa Gembok Dua Emiten Hary Tanoe MSIN dan KPIG, Ada Apa?
Bentoel Group Soroti Capaian ESG dan Inovasi Produk, Apa Hasilnya?
Bergerak di Luar Kebiasaan, Bursa Pelototi Saham EURO dan LABA
Usai Cetak Rekor Tertinggi, Bagaimana Gerak IHSG Pagi Ini?
Mau Diakuisisi Maybank, BEI Gembok Saham JMAS
IHSG Berpeluang Koreksi, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Agustus 2024
Laba PANI Melejit 34,97% pada Semester I 2024
PTPP Ungkap Rahasia di Balik Upacara HUT ke-79 RI di IKN
MK
PKS Tegaskan Tidak Akan Usung Anies Usai Putusan MK Soal Pilkada 2024
Putusan MK Ubah Peta Politik Pilkada 2024, Bikin KIM Plus Bubar Jalan?
Melihat Celah Hukum di Putusan MK soal Usia Calon Kepala Daerah
PKS Siap Ikuti Putusan MK di Pilkada 2024
Ke Mana Anwar Usman saat MK Putuskan Batas Usia Calon Kepala Daerah?
Pasca Putusan MK, PDIP Singgung Syarat Jika Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Berita Terkini
Viral Konten Siswi SMP di Tabanan Bali Pakai Seragam Ketat Berpose Sensual dengan Latar Belakang Sekolah, Dieksploitasi Guru?
PKS Tegaskan Tidak Akan Usung Anies Usai Putusan MK Soal Pilkada 2024
21 Agustus 1959: Hawaii Jadi Negara Bagian ke-50 Amerika Serikat
3 Resep Rolade Ayam Rumahan, Lauk Simpel untuk Tambah Nafsu Makan Anak
Simak Strategi Investasi Kripto di Tengah Sentimen Penurunan Suku Bunga AS
Kinerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Naik 14,8 Persen Berkat Pengiriman Logistik ke IKN
10 Kawasan Rumah Mewah di Indonesia: Harganya Bikin Geleng-Geleng
Intip, 6 Rekomendasi Taman Cantik di Bandung untuk Piknik
Surge Bakal Rights Issue, Tawarkan 1,7 Lembar Saham
Pemain Terbuang Manchester United Ditampung Raksasa Yunani
Bahaya dan Efek Domino Pakai Oli Palsu untuk Sepeda Motor, Pemilik Wajib Tahu!
Waspada Mpox di Indonesia, Simak Gejala dan Penyebarannya
Persiapan Terbaik agar Seorang Muslim Tak Takut Mati, Diungkap Ustadz Adi Hidayat
Otto Hasibuan Perdana Tanya Perasaan Jessica Wongso Saat Jalani Sidang Kasus Kopi Sianida pada 2016, Begini Jawabannya
Kuasai 4 Langkah Ini Agar Mahir Berbahasa Inggris