uefau17.com

IHSG Fluktuatif, Saham GOTO Stagnan pada Awal Sesi Perdagangan - Saham

, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Kamis pagi (25/1/2024). Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang bervariasi.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka melemah tipis ke posisi 7.227,68 dari penutupan perdagangan sebelumnya 7.227,82. Pada pukul 09.31 WIB, IHSG menguat terbatas 0,09 persen ke posisi 7.234. Indeks LQ45 melemah terbatas 0,02 persen ke posisi 966. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 7.239,55 dan terendah 7.215,20. Sebanyak 244 saham menguat dan 198 saham melemah. 202 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 241.779 kali dengan volume perdagangan 2,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.705.

Sektor saham (IDX-IC) bervariasi pada awal sesi perdagangan. Sektor saham IDX basic menguat 1,13 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham energi mendaki 0,52 persen, sektor saham industri naik 0,27 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,38 persen, sektor saham properti melesat 0,04 persen. Selain itu, sektor saham infrastruktur menguat 0,01 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,08 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal melemah 0,11 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,56 persen, sektor saham teknologi susut 0,16 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,03 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,03 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 84 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 84 dan terendah Rp 83 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.697 kali. Total volume perdagangan 2.867.456 saham. Nilai transaksi Rp 17,5 miliar.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup ke posisi 7.227,82.Lima dari 11 sektor saham menguat. Sektor saham layanan kesehatan catat kenaikan terbesar, sedangkan sektor saham bahan baku terburuk. Saham ANTM melemah 4,2 persen, terendah dalam 14 bulan. Rupiah melemah terhadap dolar AS. Sementara itu, investor membeli saham PGAS, MAPA, NCKL, PGEO, SILO, AKRA dan menjual saham BMRI.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham FORU melonjak 22,99 persen
  • Saham SURI melonjak 14,94 persen
  • Saham CBUT melonjak 14,48 persen
  • Saham ISAP melonjak 11,11 persen
  • Saham NICE melonjak 10,89 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham CGAS melemah 24,87 persen
  • Saham FOOD melemah 17,69 persen
  • Saham OLIV melemah 11,11 persen
  • Saham RELI melemah 10,89 persen
  • Saham BPTR melemah 9,62 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 85.166 kali
  • Saham CGAS tercatat 11.024 kali
  • Saham FILM tercatat 8.015 kali
  • Saham NICE tercatat 7.292 kali
  • Saham WIDI tercatat 6.889 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BOGA senilai Rp 116,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 110 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 101,5 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 82,1 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 75,7 miliar
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak sideways pada Kamis, 25 Januari 2024 menunggu data ekonomi produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan Core PCE US yang akan rilis dalam minggu ini.

"Level resistance 7.280-7.320 dan support 7.150-7.200,” kata dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (25/1/2024):

1. BBRI: Spec Buy

Beli di 5600, cutloss jika break di bawah 5500.

Jika tidak break di bawah 5600, potensi naik dengan area jual di 5725- 5800 short term.

 

2. MEDC: Spec Buy

Beli di 1150, cutloss jika break di bawah 1130.

Jika tidak break di bawah 1150, potensi naik dengan area jual di 1200- 1230 short term.

 

3. BRIS: Spec Buy

Beli di 2040, cutloss jika break di bawah 2010.

Jika tidak break di bawah 2040, potensi naik dengan area jual di 2100- 2150 short term.

 

4. ADRO: Spec Buy

Beli di 2320, cutloss jika break di bawah 2300.

Jika tidak break di bawah 2320, potensi naik dengan area jual di 2380- 2400 short term.

 

5. PGEO: Spec Buy

Beli di 1230, cutloss jika break di bawah 1200.

Jika tidak break di bawah 1200, potensi naik dengan area jual di 1265- 1300 short term.

 

6. ICBP: Buy

Beli di 11375, cutloss jika break di bawah 11275.

Jika tidak break di bawah 11375, potensi naik dengan area jual di 11550-11700 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Melemah

Sebagian besar bursa saham  Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (25/1/2024). Hal ini seiring investor mengkaji produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan dan respons pasar terhadap pemotongan persyaratan cadangan bank sentral China untuk pemberi pinjaman.

Dikutip dari CNBC, PDB Korea Selatan tumbuh 2,2 persen YoY pada kuartal IV dan 0,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, mengalahkan ekspektasi jajak pendapat Reuters yang masing-masing sebesar 2,1 persen dan 0,5 persen.

Sementara itu, Bank Sentral China atau the People’s Bank of China mengumumkan akan mengurangi jumlah dana yang wajib disimpan oleh bank-banknya sebagai cadangan awal bulan depan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi yang sedang kesulitan.

Persyaratan rasio cadangan untuk bank akan dipangkas sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari yang akan sediakan modal jangka panjang sebesar 1 triliun yuan atau USD 139,8 miliar, menurut Gubernur PBOC Pan Gongsheng.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.090, lebih tinggi dari penutupan perdagangan terakhir di kisaran 15.899,87.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,39 persen. Indeks Nikkei 225 melemah 0,14 persen dan indeks Topix melemah tipis. Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,42 persen dan indeks Kosdaq melemah 0,8 persen.

Di wall street, indeks S&P 500 menguat didorong kenaikan saham Netflix yang memimpin kenaikan di antara perusahaan teknologi. Saham Netflix melonjak lebih dari 10 persen setelah layanan streaming itu mencapai total pelanggan mencapai 260,8 juta.

Indeks S&P 500 menguat 0,08 persen dan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa. Indeks Nasdaq bertambah 0,36 persen. Indeks Dow Jones turun 0,26 persen menjadi 37.806,39 yang didorong saham Verizon dan 3M.

 

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat