, Bandung - Menjadi sebuah keharusan sebagai manusia agar berihtiar dan berdoa dalam menjalani segala sisi positif kehidupan, tak terkecuali kesehatan.
Tubuh yang sehat dengan jiwa yang kuat merupakan salah satu pondasi dalam menjalani kehidupan. Baik untuk setiap individu maupun kelompok termasuk keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Keluarga merupakan kelompok lingkungan terdekat yang kondisi kesehatannya terus didambakan bugar setiap hari, terutama bagi keluarga baru. Bagi Anda orang tua yang masih mempunyai anak di bawah tiga tahun (batita) maupun anak dibawah lima tahun (balita) harus seksama melindungi kesehatan.
Imunisasi merupakan salah satu kebutuhan penting yang wajib dipenuhi oleh orang tua sejak bayi baru lahir untuk menjaga kesehatannya. Untuk itu orang tua juga perlu paham tentang jenis-jenis imunisasi.
Jumlah jenis imunisasi sangat banyak sekali. Dari dari sekian banyak itu, setidaknya ada 15 jenis imunisasi wajib. Berikut daftar imunisasi wajib untuk anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
1. Imunisasi BCG
Imunisasi wajib satu ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tuberkulosis atau TBC. Berbeda halnya dengan imunisasi lain, BCG cukup diberikan satu kali seumur hidup sebelum bayi menginjak usia 3 bulan. Paling efektif, jika diberikan saat bayi berusia 2 bulan.
2. Imunisasi campak
Campak merupakan jenis infeksi menular yang sangat umum terjadi pada usia anak-anak. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan yang kemudian menginfeksi seluruh tubuh penderitanya.
Imunisasi campak terbukti mampu menurunkan risiko si kecil tertular penyakit ini jika diberikan sebanyak tiga kali, saat usia 9 bulan dan 18 bulan, dan 6 atau 7 tahun.
3. Imunisasi dengue
Dari namanya saja, kamu pasti sudah tahu kalau imunisasi ini bertujuan mencegah sakit berat oleh infeksi virus dengue atau demam berdarah dengue, maupun dengue syok sindrom.
Anak yang pernah terinfeksi dengue wajib mendapatkan imunisasi tambahan seperti ini saat usia 9-16 tahun, sebanyak tiga kali dengan jarak 6 bulan.
4. Imunisasi hepatitis A
Infeksi virus hepatitis A biasanya menyebar melalui makanan ataupun feses penderitanya. Mengingat penyakit ini bisa menyerang siapa saja, anak-anak perlu mendapatkan imunisasi tambahan ini sedini mungkin, tepatnya saat berusia 2 -18 tahun, sebanyak 2 kali dengan jarak 6-12 bulan.
5. Imunisasi hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit infeksi menular yang menyerang hati (liver). Infeksi ini bisa menyebabkan terjadinya kanker hati atau sirosis. Biasanya, bayi mendapat imunisasi wajib ini paling lambat 12 jam setelah kelahirannya.
Kemudian diulangi lagi saat bayi berumur satu bulan dan enam bulan. Vaksin ini juga dapat diberikan bersamaan dengan vaksin DTP, di mana jadwal pemberiannya pada usia 2, 3 dan 4 bulan.
6. Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus)
Pemberian imunisasi tambahan ini bertujuan untuk melindungi tubuh dari virus HPV yang mengakibatkan kanker serviks dan penyakit seks menular, seperti kutil kelamin. Biasanya, anak diberikan imunisasi ini saat menginjak usia 10 tahun sebanyak dua atau tiga kali dalam rentang usia 10-18 tahun.
7. Imunisasi influenza
Imunisasi tambahan satu ini dilakukan untuk mencegah serangan virus influenza yang kerap mengakibatkan demam tinggi, batuk pilek, sesak napas, dan radang paru yang berujung pada kematian, imunisasi ini disuntikkan saat anak berusia minimal 6 bulan dan bisa diulang setiap tahun.
8. Imunisasi japanese B encephalitis (JE)
Anak yang tinggal di daerah endemis JE menerima imunisasi tambahan ini saat berumur 1 tahun. Sama halnya dengan anak yang bepergian lebih dari satu minggu di daerah endemis.
Tujuannya mencegah radang otak oleh virus JE yang menular lewat gigitan nyamuk. Untuk perlindungan jangka panjang, dapat diberikan imunisasi tambahan 1-2 tahun berikutnya.
9. Imunisasi MMR
Berikutnya ada imunisasi MMR yang bertujuan mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella (campak jerman).
Bila anak sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR dapat diberikan pada usia 15 bulan dan 5 tahun, terutama bagi anak penderita penyakit kronis, seperti kelainan jantung hingga down syndrome.
Simak Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
10. Imunisasi pentavalen (DPT, HB, HiB)
10. Imunisasi pentavalen (DPT, HB, HiB)
Jenis imunisasi wajib berikutnya yang perlu diberikan kepada bayi adalah imunisasi kombinasi dari DPT, HB, dan juga HiB atau haemophilus influenza tipe B. Imunisasi kombinasi ini diberikan pada usia 2, 3 dan 4 bulan.
Tujuannya agar anak terlindungi dari bahaya serangan enam penyakit sekaligus yaitu, pertusis (batuk rejan), difteri, tetanus, pneumonia, hepatitis B, dan meningitis (radang otak).
11. Imunisasi pneumokokus (PCV)
PCV adalah jenis imunisasi tambahan yang bertujuan untuk melindungi anak dari serangan infeksi bakteri pneumokokus yang menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Imunisasi ini diberikan saat anak berusia 7-12 bulan sebanyak dua kali dengan jarak 2 bulan.
12. Imunisasi polio
Polio adalah salah satu jenis infeksi virus menular yang menyerang sistem saraf pusat di otak anak. Penyakit ini menyebabkan tubuh penderitanya lumpuh yang sering juga disebut dengan lumpuh layu. Polio dinilai berbahaya karena juga bisa mengganggu pernapasan dan proses menelan.
Imunisasi ini terdiri atas 4 rangkaian, pertama diberikan setelah lahir, kedua saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan, serta terakhir sebuah dosis booster di usia 18 bulan.
13. Imunisasi rotavirus
Biasanya, bayi mendapat imunisasi tambahan ini saat berumur 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Tujuan diberikannya untuk mencegah diare kronis akibat rotavirus yang mengakibatkan bayi kekurangan cairan, gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, hingga kematian.
14. Imunisasi tifoid
Tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang juga bisa menyerang anak-anak. Oleh karena itu, kamu perlu memberikan imunisasi tambahan ini pada anak saat berusia 24 bulan dan sebaiknya diulang tiap 3 tahun sekali.
15. Imunisasi varicella
Imunisasi varicella atau varivax merupakan imunisasi tambahan yang rutin diberikan untuk mencegah terserang virus cacar air pada anak. Lalu imunisasi ini diberikan saat anak tepat berusia 12 bulan.
Itulah daftar imunisasi wajib untuk anak sesuai rekomendasi IDAI. Penelitian telah membuktikan manfaat perlindungan dari imunisasi. Tujuan imunisasi sendiri yakni mempertebal pertahanan perlindungan dalam tubuh.
Imunisasi merupakan salah satu bentuk ihtiar atau usaha menuju tahapan yang lebih baik. Selain berihtiar, jangan lupa dibarengi dengan doa agar sehat jiwa dan raga tetap terjaga.
Terkini Lainnya
KH Ahmad Dahlan Tak Masalahkan Tahlilan tapi Kenapa Jarang Dilakukan Warga Muhammadiyah? UAH Ungkap Alasannya
Kata Gus Baha Orang Itu Perlu Sombong, Kok Bisa Gus?
Sholat Masih Belum Khusyuk? Coba Ikuti 5 Tips dari Ustadz Abdul Somad Ini
Simak Video Pilihan Ini:
10. Imunisasi pentavalen (DPT, HB, HiB)
Imunisasi
Kesehatan
Ikhtiar
Rekomendasi
6 Imunisasi yang Wajib Didapat Si Kecil, Bisa Cegah Tuberkulosis hingga Rubella
Kenali Pentingnya Imunisasi Polio, Berikut Jenis dan Manfaatnya
IDAI: Jangan Ragu Ajak Anak untuk Dapatkan Imunisasi Polio Tambahan
Hari Anak Nasional 2024: IDAI Ingatkan Tiga Kebutuhan Dasar Anak yang Harus Dipenuhi
247.257 Anak di Kota Tangerang Ditargetkan Dapat Imunisasi Polio
Gaza Laporkan Temuan Virus Polio pada Sampel Limbah, Kemenkes RI: Risiko Penularan Tinggi di Daerah Konflik
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
Revisi UU Pilkada
2 Ustadz Kondang Peringatkan DPR yang Akali Putusan MK hingga Kutip Hadis Nabi
‘Peringatan Darurat’ Bikin Revisi UU Pilkada Batal, Bagaimana Nasib Anies dan Kaesang?
Pantang Mundur Kawal Putusan MK, Buruh Kembali Geruduk DPR Jumat 23 Agustus 2024
Massa Demo Tolak Revisi UU Pilkada Juga Jebol Gerbang Pancasila Gedung DPR RI
IHSG Tinggalkan Posisi 7.500 Tersengat Sentimen Demo UU Pilkada
Meneropong Gerak Rupiah Jelang Akhir Pekan, Lanjutkan Koreksi Imbas Revisi UU Pilkada?
Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia: Golkar Siapkan Tempat Terbaik untuk Airlangga di Pemerintahan dan Partai
Sentil Bahlil, Megawati: Aku Mau Kenalan Deh dengan Raja Jawa
Istana Bicara soal Sosok Raja Jawa: Silahkan Ditafsirkan Masing-masing
Bahlil Sebut Tak Akan Banyak Mengubah soal Rekomendasi Nama di Pilkada 2024
Aturan Pembatasan Pertalite Selesai 3 Pekan Lagi, Langsung Berlaku?
Monkeypox
Mpox atau Monkeypox Mulai Menyebar di Indonesia, Kemenkes RI Siapkan Vaksin untuk Pencegahan
Wabah Mpox Bikin Sejumlah Negara Rilis Peringatan Perjalanan, Bagaimana dengan Indonesia?
Kemenkes RI: Vaksinasi Mpox Massal Belum Diperlukan
Perusahaan India Kembangkan Vaksin Mpox, Targetkan Hasil Positif Setahun ke Depan
Vaksin Mpox Bukan untuk Semua Orang, Ini Daftar Kelompok yang Jadi Prioritas Kemenkes RI
Tidak Dijual Bebas, Program Vaksinasi Mpox di Indonesia Sasar Kelompok Berisiko Tinggi
BRI Liga 1
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 23-27 Agustus: Dibuka PSIS Semarang vs PSBS Biak
BRI Liga 1: Persib Bandung Menghimbau Suporter Arema FC Tidak Datang ke SJH
Hasil BRI Liga 1 Dewa United vs Persib Bandung: Unggul 2 Kali, Pangeran Biru Harus Puas Petik 1 Poin
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Persija Gagal Kalahkan Persita
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Bali United Hajar Semen Padang
Jadwal dan Link Live Streaming BRI Liga 1, Minggu 18 Agustus di Vidio: Bali United vs Semen Padang, Persita Tangerang vs Persija Jakarta
TOPIK POPULER
Populer
Mengapa Bangun Tidur Sering Bau Mulut? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kawal Putusan MK, Ribuan Massa Aksi 'Peringatan Darurat' di Makassar Padati Jalan
Demo Peringatan Darurat di Semarang Berujung Ricuh, Polisi Semprotkan Meriam Air untuk Bubarkan Massa
Ramai Putusan MK soal Batas Usia Peserta Pilkada, Warga Jadi Penasaran Umur Kaesang Pangarep Saat Ini
Ada Kunjungan Iriana Jokowi, Aksi Kawal Putusan MK di Makassar Dibubarkan
Mangkrak Sejak 2019, Lapor Mabes Polri Minta Penuntasan Kasus Penggelapan Rp 100 Milyar
Seruan Aksi Massa 'Kawal Putusan MK' Muncul di Berbagai Daerah
Bejat, Pelajar SMA Perkosa Teman Adiknya yang Masih SD
Golkar Sambut Baik Wacana Duet Jaro Ade-Musyafaur pada Pilkada Kabupaten Bogor 2024
Aksi Massa Peringatan Darurat di Padang Panjat Pagar Jebol Gedung DPRD Sumbar
RUU Pilkada
KPU Jabar Tunggu Arahan Pusat terkait Penerapan Putusan MK di Pilkada 2024
Sederet Artis yang Ikut Demo Kawal Putusan MK di Gedung DPR/MPR RI, Ada Komika hingga Sutradara Film
‘Peringatan Darurat’ Bikin Revisi UU Pilkada Batal, Bagaimana Nasib Anies dan Kaesang?
KPU Pastikan Ikut Putusan MK Usai DPR Batal Sahkan Revisi UU Pilkada
Lempar Bola Panas Beleid Pilkada ke KPU, DPR Minta Putusan MK Diakomodir
Polisi Pastikan Situasi Depan Gedung DPR/MPR Sudah Kondusif, Lalu Lintas Kembali Normal
Berita Terkini
6 Amalan Sunnah Hari Jumat yang Dianjurkan bagi Muslimah, Jangan Lewatkan!
Annisa Pohan Dampingi Iriana Jokowi Kunjungan Kerja ke Makassar. Tampil Simpel dengan Gaun Hijau Tosca
KPU Jabar Bakal Genjot Angka Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024
Sejarah Singkat Tapai Ketan Khas Kuningan
Hal tak Terduga Terjadi Usai KH Hasyim Asy'ari Gendong Kakek Renta di Depan Rumah Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Pratama Arhan Buka Suara, Minta Warganet Jangan Mengurusi Rumah Tangganya Bersama Azizah Salsha
WN Thailand Nekat Selundupkan Narkoba dalam Kemasan Suplemen di Bandara Soetta
Peneliti Ungkap Hilangnya Air dari Planet Venus
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 23 Agustus 2024
KPU Jabar Tunggu Arahan Pusat terkait Penerapan Putusan MK di Pilkada 2024
2 Ustadz Kondang Peringatkan DPR yang Akali Putusan MK hingga Kutip Hadis Nabi
Sederet Artis yang Ikut Demo Kawal Putusan MK di Gedung DPR/MPR RI, Ada Komika hingga Sutradara Film
Jelang Pilkada 2024, Masih Ada Wilayah Blank Spot di Bandung Barat
EBLM J0555-57, Bintang Terkecil di Tata Surya
KPU Jamin Putusan MK soal Syarat Usia dan Ambang Batas Pencalonan Bakal Diakomodir di PKPU