, Cilacap - Sejumlah siswa SMK Komputama Pesahangan, Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah yang juga santri di Pondok Pesantren El Muslim tampak tekun menyimak penjelasan sang tutor alias guru pembimbing. Di depan mereka, ada pohon durian berumur kurang lebih satu tahun.
Hari itu, mereka belajar teknik prunning atau pemangkasan tanaman durian berumur kurang dari satu tahun. Mereka juga belajar perawatan, demi produktivitas yang tinggi saat si durian telah berbuah.
Di tempat yang sama, santri juga belajar merawat pandan. Tanaman penting untuk masyarakat Pesahangan dan sekitarnya yang mayoritas berprofesi sebagai perajin tikar.
Advertisement
Baca Juga
Seluas mata memandang, hamparan kebun durian menyejukkan mata. Terlebih, ada pula bidang kebun yang duriannya telah berumur enam tahun dan sudah mulai berbuah. Di lokasi yang sama, ada sekitar enam hektare kebun durian.
“Pesantren El Muslim adalah pesantren berbasis pertanian buah-buahan, terutama durian,” kata Kepala SMK Pesahangan, Ika Fatmawati, S.Pd.
Sebagian besar warga di pegunungan adalah petani. Karenanya, yang perlu didorong adalah bagaimana agar sektor pertanian itu benar-benar bisa menjadi tumpuan masa depan petani.
Harapan berada di generasi mudanya, yakni siswa dan santri. Mereka belajar komoditas pertanian yang bernilai tinggi dan memiliki pangsa pasar luas. Dan unggulannya adalah durian.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
SMK Berbasis Pesantren
Salah satu siswa yang belajar di SMK Komputama Pesahangan adalah Leni Sulistiani. Dia adalah siswa jurusan TKJ, yang juga tertarik dengan budidaya berbagai tanaman pertanian.
Dia merasa nyaman belajar di SMK Pesahangan justru karena jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Di sekolah ini, ia merasa lebih bisa berkonsentrasi. Ia juga mengaji di ponpes El Muslim.
“Saya senang karena punya banyak teman. Kami memang jauh dari kota, tapi dengan keberadaan teknologi, kami bisa belajar dengan nyaman,” ucap Leni.
Usai sekolah, Leni kerap ke kebun untuk belajar teknik perawatan durian. Beragam durian ada di kebun yang dikelola oleh oleh pesantren. Di antaranya, Bawor, Musangking dan Montong.
Selepas praktik di kebun, sore dan malam harinya Leni mengaji di Ponpes El Muslim yang berada satu kompleks dengan SMK Komputama Pesahangan. Ia hafalan Jus Amma, bacaan salat, memperdalam tajwid, serta belajar doa dan hadist.
Siswa dan santri yang hendak belajar pertanian bebas pungutan biaya alias gratis. Bahkan, siswa berprestasi bisa gratis bersekolah di SMK Komputama Pesahangan, sekaligus gratis mondok.
“Yang pertama adalah mendekatkan pendidikan ke masyarakat pedesaan. Siswa berprestasi bersekolah dan mondok gratis,” kata pengasuh Ponpes El Muslim sekaligus Ketua Yayasan Nurjalin, KH DR Fathul Aminudin Aziz.
Durian dipilih sebagai komoditas unggulan lantaran kini semakin semakin banyak digandrungi. Banyak pula jenis durian jenis unggul yang perlu diperkenalkan kepada siswa.
Terkini Lainnya
Orang Utan Tapanuli Keluar Habitat Akibat Kepincut Kebun Durian Warga
Katan Durian, Koalisi Ketan dan Durian yang Berisiko Bikin Ketagihan
Menjelajahi Ganting, Pusat Wisata Durian di Kota Padang
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
SMK Berbasis Pesantren
Durian
SMK Komputama
SMK Komputama Pesahangan
El Bayan
Cilacap
Yayasan Nurjalin
Pesantren Durian
STMIK Komputama
TOPIK POPULER
Populer
Pilih Pakaian Tepat Agar Terhindar Dari Bau Badan
Ketika Musisi di Padang Turut Suarakan Peringatan Darurat
Besok, Jokowi ke Lampung untuk Resmikan 3 Proyek Nasional
Hutan Kota Unhas Belum 'Merdeka' dari Aksi Pembakaran Sampah
5 Pernyataan Sikap 1.000 Akademisi UGM Respons Kondisi Darurat Demokrasi Indonesia
Bagaimana Peran Analisis Proximate Bekerja Dalam Menjaga Nutrisi di Industri Makanan ?
Korupsi Proyek SPAM Bandar Lampung Rp19,8 Miliar, 5 Jadi Tersangka
Banjir Bandang Ternate Maluku Utara, Belasan Orang Tewas, Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat
Turun dari Kereta, Hup! Penumpang Ditangkap, usai Digeledah Orang-Orang Baru Paham
Aksi Kawal Demokrasi oleh Mahasiswa di Sukabumi Sempat Disusupi Kelompok Tak Dikenal
RUU Pilkada
Metro Sepekan: Pengendara Diimbau Hindari Jalur Puncak Bogor pada Senin 26 Agustus 2024
Video Viral Mahasiswi Minta Tanda Tangan Dosen yang Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada
Bantah Hubungan dengan Jokowi Retak, Prabowo: Jangan Adu Domba
Prabowo: Saya Jamin Tidak Akan Intervensi Pilkada, Jokowi juga Tak Pernah Titip Calon
Polemik RUU Pilkada, Anies Puji PDIP Konsisten Kawal Konstitusi
Perubahan UU Untuk Kepentingan Pribadi, Masalah Dasar Indonesia
Berita Terkini
Diusung PDIP Maju Pilkada Banten, Airin: Saya Masih Kader Golkar
Menpan RB dan Badan Gizi Nasional Siapkan Skema Makan Siang Gratis
Meta Tutup Akun WhatsApp Hacker Iran yang Targetkan Pemilu AS
Resep Mille Crepes Coklat: Kue Lapis Prancis yang Lezat dan Menggoda
Mengapa Orang Beriman Tidak Merasakan Kengerian Kiamat? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Metro Sepekan: Pengendara Diimbau Hindari Jalur Puncak Bogor pada Senin 26 Agustus 2024
Bermain di Stadion Olimpico, AS Roma Dipermalukan Empoli
6 Fakta Menarik Gunung Tajam, Titik Tertinggi di Pulau Belitung
Meski Bahagia, El Rumi Akui Ada Tekanan Jadi Anak Ahmad Dhani
Seniman Ini Kreasikan Bunga Asli Jadi Karakter Kartun, 7 Hasilnya Bak Nyata
Cuaca Besok Selasa 27 Agustus 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal di Malam Hari
Anda Mudah Panik? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
5 Kekurangan Sistem Infotainment Modern yang Bikin Pengemudi Mobil Kesal
Bangladesh Banjir, 285.000 Warga Mengungsi ke Penampungan Darurat
Gempa Magnitudo 5 Guncang Ternate Maluku Utara, Berpusat di Laut