uefau17.com

Bahaya Aquaplaning Mengintai, Simak Cara Berkendara yang Aman dan Nyaman Saat Hujan - Otomotif

, Jakarta - Musim hujan mewajibkan para pengendara mobil ataupun motor lebih ekstra waspada. Pasalnya, dengan kondisi jalanan yang basah, bahkan terjadi genangan, risiko mengalami kecelakaan semakin tinggi.

Salah satu yang wajib diwaspadai adalah aquaplaning atau kondisi ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi dan efek melayang di atas air bagi pengendaranya.

“Ketika berkendara saat turun hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar. Kalau pandangannya kurang, bantu dengan menyalakan lampu utama," kata Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Apabila kondisi slip, pengendara harus merasakan roda bagian depan atau roda belakang yang mengalami hal ini.

Apabila selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah ke kiri atau kanan, segera lawan steer secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.

Namun, bila slip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar steer sesuai dengan mobil dan jangan lakukan banting setir agar mobil berputar pada porosnya.

"Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung. Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip,” ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cek kondisi ban

Senada dengan Sony, Zulpata dari GT Radial menjelaskan, ban merupakan faktor terpenting dalam menghadapi kondisi aquaplaning.

Walaupun ban sudah melewati berbagai uji pengetesan, namun pengemudi tetap harus mengecek kondisi ban saat menghadapi musim hujan.

“Ulir atau pola kembangan pada ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip menjadi lebih besar. Walaupun ban tidak ada masa kadaluarsa, ban harus tetap dirawat dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya,” ujar Zulpata.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat