, Jakarta - Pada akhir pekan besok, Minggu 21 Juli 2024, pagi hari di Jakarta keseluruhannya diprakirakan cerah, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca besok.
Langit siang Jakarta, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diprakirakan seluruhnya cerah, kecuali Jakarta Barat cerah berawan.
Baca Juga
Cuaca Jakarta di malam hari seluruhnya diprediksi cerah berawan, kecuali Kepulauan Seribu berawan.
Advertisement
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi hari cerah dan siang hingga malam cerah berawan. Wilayah Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat pada pagi hingga siang diprediksi cerah berawan, lalu malam hari berawan.
Senada, di Kota Tangerang, Banten juga cuaca pagi hingga siang hari diprakirakan cerah berawan dan malamnya berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah | Cerah | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Jakarta Timur | Cerah Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Jakarta Utara | Cerah | Cerah | Cerah Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah | Cerah | Cerah |
Bekasi | Cerah | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Depok | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Kota Bogor | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Tangerang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa Itu Fenomena Cuaca Bediding yang Sedang Melanda Pulau Jawa?
Fenomena bediding tengah dilaporkan dari Pulau Jawa. Ini merupakan istilah yang merujuk pada fenomena suhu udara dingin di tengah musim kemarau, menurut situs web Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dikutip Kamis, 18 Juli 2024.
Dalam konteks klimatologi, bediding merupakan fenomena yang normal terjadi. Kondisi ini ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada malam hingga dini hari, dan biasa terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, yakni Juli sampai September.
Jadi, apa penyebab fenomena bediding? Pada musim kemarau, tutupan awan sangat minim, sehingga matahari akan terasa sangat terik diiringi peningkatan suhu udara di siang hari.
Sama halnya dengan siang hari, radiasi yang dipancarkan balik oleh permukaan Bumi pada malam hari jadi optimal karena langit bebas dari tutupan awan.
Pancaran radiasi gelombang panjang dari Bumi diiringi penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada sebelum matahari terbit.
Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi I Gede Agus Purbawa mengatakan, bediding juga disebabkan adanya pergerakan tiupan udara dari Australia.
Angin membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati sebagian selatan wilayah Indonesia, yang dikenal dengan angin muson Australia.
Terlebih pada bulan ini, Australia memasuki musim dingin. Suhu terdingin umumnya terjadi pada Agustus seiring puncak musim kemarau di Indonesia.
Advertisement
Imbauan pada Masyarakat
Menurut data BMKG, 18,2 derajat celcius pada Senin, 15 Juli 2024 tercatat jadi suhu terendah di Banyuwangi selama fenomena bediding. Sedangkan suhu tertinggi terjadi pada 2 Juli 2024, yakni 25,9 derajat celcius.
Demi mengatasi dan mengurangi dampak suhu dingin selama fenomena cuaca ini, BMKG meminta publik memakai pakaian tebal dan hangat yang dapat menjaga suhu tubuh, terutama saat beraktivitas di luar rumah pada malam dan pagi hari. Lalu, minum air yang cukup.
Ini penting dilakukan untuk tetap terhidrasi dengan baik meski suhu terasa dingin. Kemudian, mengonsumsi makanan bergizi untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap perubahan suhu ekstrem.
Selain, tidur yang cukup dan berkualitas juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah tersebut, masyarakat diharapkan dapat menghadapi fenomena bediding.
"BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, serta mengikuti informasi terbaru terkait kondisi cuaca dari sumber resmi," tegas Gede.
Embun Upas di Bromo
Akibat cuaca ekstrem, embun es, yang juga dikenal sebagai embun upas, dilaporkan terlihat di wilayah Bromo, Jawa Timur dan Dieng, Jawa Tengah.
Kepala Bagian Tata Usaha Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani menjelaskan, embun upas terjadi karena udara dingin akibat angin munson timur yang berembus dari benua Australia, Senin, 15 Juli 2024.
Fenomena ini terjadi ketika suhu udara berkisar antara lima sampai sembilan derajat celsius dan hanya dijumpai pada pagi hari, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna.
Embun upas akan menghilang saat matahari mulai meninggi. Pada musim kemarau, cuaca cenderung lebih dingin karena adanya penurunan suhu yang cukup ekstrem jelang fajar.
"Kemunculan embun upas yang membeku menyerupai salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya tampak semakin eksotis. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih menarik," sebut Eka.
Ia mengimbau pengunjung yang akan mengunjungi kawasan wisata Bromo diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian dan jaket tebal, sarung tangan, serta kupluk. Juga, bagi yang memiliki riwayat penyakit asma, harap berhati-hati dan menjaga kondisinya sebaik mungkin.
Embun es juga kembali dipotret di Dieng, Jawa Tengah. Sementara fenomena itu terus mengundang komentar takjub warganet, ada juga yang menyoroti sampah berserakan di lokasi berselimut embun upas tersebut.
Terkini Lainnya
Cuaca Besok Rabu 4 September 2024: Jabodetabek Cerah di Pagi Hari, Malam Hujan Sebagian
Cuaca Hari Ini Selasa 3 September 2024: Siang Nanti Langit Jabodetabek Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Senin 2 September 2024: Jakarta Cerah Berawan, Kota Penyangga Hujan
Apa Itu Fenomena Cuaca Bediding yang Sedang Melanda Pulau Jawa?
Imbauan pada Masyarakat
Embun Upas di Bromo
Jakarta
BMKG
Cuaca
Cuaca Besok
Cuaca Hari Ini
Cuaca Jakarta
Cuaca jabodetabek
Jabodetabek
Rekomendasi
Cuaca Hari Ini Selasa 3 September 2024: Siang Nanti Langit Jabodetabek Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Senin 2 September 2024: Jakarta Cerah Berawan, Kota Penyangga Hujan
Cuaca Besok Selasa 2 September 2024: Jabodetabek Diprediksi Cerah Berawan di Malam Hari
Cuaca Hari Ini Minggu 1 September 2024: Langit Pagi Jakarta Mayoritas Berawan Tebal
Cuaca Besok Kamis 29 Agustus 2024: Langit Pagi dan Malam Jakarta Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Rabu 28 Agustus 2024: Jakarta Diprediksi Berawan Seharian
Cuaca Besok Selasa 27 Agustus 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal di Malam Hari
Cuaca Hari Ini Senin 26 Agustus 2024: Pagi Jabodetabek Berawan, Malam Nanti Berawan Tebal
Cuaca Besok Minggu 25 Agustus 2024: Jabodetabek Langit Malam Hari Mayoritas Cerah
Paralimpiade 2024
Perolehan Medali Indonesia di Paralimpiade 2024, Lampaui Target
Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila Raih Emas Paralimpiade 2024, Jokowi: Tim Indonesia Melebihi Target
Tim Bulu Tangkis Ganda Campuran Persembahkan Medali Emas Pertama untuk Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris
Hasil Paralimpiade Paris 2024: Suryo Nugroho Takluk di Final, Perolehan Emas Indonesia Tak Bertambah
Hasil Paralimpiade Paris 2024: Gagal Balas Dendam, Leani Ratri Oktila Harus Puas Kantongi Perak
Pilkada 2024
Infografis Calon Tunggal di 43 Daerah dan Skenario Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024
Purna Bhakti Kades Banten Dukung Airin dan Andika di Pilkada 2024
43 Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Pertanda Apa?
6 Ribu Kades di Jatim Tegaskan Tidak Berpolitik Jelang Pilkada 2024
Polisi Gandeng Datuk Adat untuk Edukasi Keselamatan Berkendara Ratusan Siswa, Sisipkan Pesan Jangan Golput
PDIP Angkat Bicara soal Mantan Bupati Batubara Zahir yang Ditangkap Tapi Sudah Daftar Maju di Pilkada 2024
Monkeypox
Bantu Afrika Hadapi Wabah Monkeypox, RI Bakal Hibahkan 5.000 Vaksin Mpox
Indonesia Bakal Donasikan Vaksin Mpox dan Alat PCR untuk Negara-Negara Afrika
Ramai di Medsos soal Monkeypox Efek Samping dari Vaksin COVID-19, Kemenkes: Tidak Ada Hubungannya
Waspada Mpox, Kapal dari Luar Negeri yang Masuk Pelabuhan Panjang Harus Dikarantina Sementara
Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan Mpox pada Penumpang Internasional, Siapkan Ruang Isolasi Khusus
BRI Liga 1
BRI Liga 1 Beri Dampak Positif, Omzet UMKM Penjual Gorengan Naik Dua Kali Lipat
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025 usai Jeda Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
TOPIK POPULER
Live Streaming
Paus Fransiskus Hadiri Pertemuan Antar Agama di Masjid Istiqlal
Populer
JK Minta Televisi Tetap Tayangkan Adzan Magrib Bersamaan dengan Perayaan Misa Kudus Paus Fransiskus
Gempa Hari Ini Rabu 4 September 2024, Guncang Kabupaten Bandung
Imam Besar Istiqlal: Paus Fransiskus Sangat Terkesan Masuk Terowongan Toleransi
Muhammadiyah Dukung Azan Magrib di TV Diganti Running Text Selama Misa Kudus Paus Fransiskus
Bertemu Jokowi, Paus Fransiskus Disambut Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka
Pabrik Oppo Indonesia di Tangerang Terbakar, Karyawan Dievakuasi
Soal Imbauan Azan Magrib Diganti Running Text di TV, Menkominfo: Terserah Media Saja
Massa Gelar Aksi HAM Papua di Kedubes Vatikan Usai Paus Fransiskus Temui Jokowi
Kecelakaan Maut di Jakut, 3 Orang Meninggal 5 Luka-Luka
Faisal Basri Meninggal Dunia, Eks Menkeu: Kehilangan Besar Buat Negeri Ini
Paus Fransiskus
Kunjungi Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus Berkati Terowongan Silaturahmi
Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Papua Nugini
Erick Thohir Pamer Mobil Maung Pindad Khusus Paus Fransiskus
Dihadapan Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin Sebut Masjid Istiqlal Adalah Rumah Untuk Kemanusiaan
Warga Padati Masjid Istiqlal Sambut Kedatangan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus Tiba di Masjid Istiqlal, Disambut Lantunan Marawis
Berita Terkini
Sosok Faisal Basri di Mata Sahabat: Selamat Jalan Pejuang Anti-Korupsi
7 Respons Mulai PP Muhammadiyah hingga JK soal Azan Magrib Diganti Running Text saat Misa Paus Fransiskus
Profil Faisal Basri, Ekonom Senior yang Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
Resep Ayam Pop Sederhana, Nikmati Kelezatan Ayam Pop di Rumah
Kunjungi Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus Berkati Terowongan Silaturahmi
Ekonom Faisal Basri Meninggal, Sempat Terkena Serangan Jantung
7 Kalimat yang Buat Orang Menjauh karena Merasa Tak Nyaman, Sebaiknya Dihindari
Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Papua Nugini
6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Resep Cheesecuit Viral yang Lezat dan Lembut, Cocok Jadi Camilan Favorit Keluarga
2 Lembaga Klaim Paus Beluga Si Mata-Mata Rusia Diduga Mati Ditembak
Ini Alasan GoTo Tutup Layanan di Vietnam pada 16 September 2024
Top 3 Berita Bola: Petinggi Klub Angkat Kaki dari Old Trafford Usai Manchester United Dikalahkan Liverpool
Pemilik Halangi Wartawan, BBPOM Pekanbaru Gerebek Gudang Penyimpan Kosmetik dan Obat-Obatan Berbahaya
Erick Thohir Pamer Mobil Maung Pindad Khusus Paus Fransiskus