uefau17.com

Kuala Kencana, Kota Tanpa Kabel Semrawut Pekerja Freeport yang Dicontoh IKN - News

, Papua - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyulap 17 ribu hektare (Ha) wilayah di Timika, Papua menjadi kota modern tanpa kabel semrawut pertama yang ada di Indonesia, bernama Kuala Kencana.

Dalam perjalanan bersama Direktorat Imigrasi ke Timika, Mimika, Papua pada Jumat, 10 November 2023, seorang Officer Corporate communication Stakeholder Relation & Visitor Support PT Freeport Indonesia Meliana Mitapo menyebut, Kuala Kencana dibangun PTFI pada 1993 sampai 1994 silam.

"Kuala Kencana dibangun tahun 1993-1994, diresmikan 5 Desember 1995 oleh almarhum Suharto," kata Meli.

Menurut Meli, Kuala Kencana dibangun PTFI sebagai fasilitas tempat tinggal bagi pekerja tambang Freeport yang ada di low land (dataran rendah). Sementara pekerja tambang yang ada di high land (dataran tinggi) Timika, Mimika tinggal di Tembagapura.

Dilihat , Kuala Kencana memang tertata rapi. Memasuki Kuala Kencana tidak ditemukan untaian kabel-kabel semrawut di udara seperti kota-kota besar di Indonesia pada umumnya.

Meli bilang, PTFI mempertahankan agar wilayah Kuala Kencana tetap hijau dan asri, sehingga sistem kabel pun ditanam di bawah tanah atau underground.

Meli berujar, pemerintah Indonesia justru pernah datang ke Kuala Kencana untuk melihat langsung bagaimana PTFI menata Kuala Kencana. Tata letak kota ini dipelajari pemerintah untuk diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

"IKN, untuk pembangunan IKN mereka mencontohi kita di sini, IKN untuk Ibu Kota Negara ya. Mereka yang malah datang ke sini untuk melihat kita punya petugas seperti apa ya. Jadi semuanya itu di bawah, underground semuanya. Jadi bisa dilihat, Timika yang kabelnya berserakan, datang ke sini sangat rapi, tertata," ungkap Meli.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fasilitas Lengkap dan Gratis di Kuala Kencana

Tak jauh berbeda dengan Tembagapura, di Kuala Kencana fasilitas super lengkap tersedia bagi karyawan Freeport. Di sini karyawan disediakan perumahan, kafe, supermarket, restoran, sekolah (TK, SD, dan SMP), klinik, perpustakaan, hingga kendaraan operasional.

"Semua fasilitas yang dibangun Freeport antara high land dan low land tidak ada perbedaan, semuanya sama. Kita di low land ini lebih dekat ke Timika ya, mereka punya option ke Timika," katanya.

Karyawan dapat menikmati segala fasilitas dengan gratis. Semua fasilitas, dapat diakses menggunakan id card yang diberikan Freeport.

"Kita juga ada fasilitas swimming pool, dia olympic size, ada tempat gym, kemudian basket, volley ball, ada badminton. Kita juga ada masjid, gereja, alun-alun," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Warga Umum Bisa Masuk Kuala Kencana Lewat Pemeriksaan

Meski begitu, di Kuala Kencana karyawan juga hidup berdampingan dengan warga lokal Timika. Warga diizinkan masuk ke wilayah Kuala Kencana dengan syarat meninggalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan melakukan pemeriksaan di check point yang ada di pintu masuk.

"Warga umum dari Timika mereka boleh masuk (ke Kuala Kencana). Kalau misalnya mereka menggunakan kendaraan mobil itu mereka harus meninggalkan KTP di check point," kata Meli.

Selain itu, jumlah karyawan yang tinggal di Kuala Kencana juga lebih sedikit, hanya berkisar 1.000 orang karyawan baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Mereka hidup dengan fasilitas super mewah dan lengkap dari Freeport.

"Kalau kita di sini (Kuala Kencana) itu lebih ke support ke adminnya, buat tiket pesawat, kalau misalkan ada yang sakit, itu untuk governance, corcomm, HR itu kita ada di bawah sini, ada perwakilan di Tembagapura, ada di sini," ujar Meli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat