uefau17.com

Senyum Prabowo Saat Disebut Spesialis Capres dalam Raker Komisi III DPR - News

 

, Jakarta - Anggota komisi I fraksi Partai Demokrat, Syarif Hasan mengapresiasi Prabowo Subianto yang rendah hati kendati tidak menjadi Presiden. Syarif menyebut Menteri Pertahanan ini sebagai spesialis capres dan cawapres.

"Saudara Prabowo ini kan spesialis capres dan cawapres, tapi masih mau dengan rendah hati mengakui masih indentifikasi masalah. Tentunya kami memberikan apresiasi atas statement itu, mudah-mudahan harapan kami (Kemhan) di bawah pimpinan Pak Prabowo akan semakin baik," ucap Syarif dalam raker dengan Menhan di gedung DPR, Jakarta, Senin (11/11/2019)

Sontak pernyataan ini membuat semua yang hadir pun tersenyum, termasuk Prabowo.

Dalam penyampaian pendapat, Syarif menyinggung alutsista yang dimiliki TNI. Menurutnya, Indonesia saat ini mengalami penurunan ranking alutsista di tingkat dunia.

Selain itu, ia juga menyinggung mengenai anggaran Kemhan yang banyak tersedot oleh belanja pegawai.

"Ke depan, karena saya tahu saudara Menhan Prabowo Subianto itu seorang visioner dan bertanggungjawab, apa yang terjadi kalau apa yang disampaikan oleh Menhan itu tidak tercapai? Apakah akan tetap jadi menteri atau bagaimana? Karena saya tahu betul Pak Menhan ini bagaimana," pungkas Syarif.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Raker Pertama Menhan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk pertama kalinya melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR. Ada beberapa poin penting yang akan disampaikan Prabowo di depan anggota dewan.

Prabowo belum mau banyak mengungkap hal apa saja yang menjadi pembahasan dirinya dan Komisi I nanti. "Saya belum ke Komisi I, kalian sudah tanya-tanya. Kisi-kisinya, tunggulah nanti," kata Prabowo berseloroh, Senin (11/11/2019).

Intinya, kata Prabowo, rapat akan membahas soal sistem pertahanan Indonesia. Mengingat, Indonesia sangat luas, kaya akan sumber alam yang sering menjadi incaran bangsa lain.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat