, Jakarta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Sebagai negara dengan sistem demokrasi yang masih relatif muda, Indonesia terus berupaya menyempurnakan proses demokrasinya, dan Pilkada menjadi salah satu manifestasi nyata dari upaya tersebut. Pilkada tidak hanya sekadar ajang pemilihan pemimpin daerah, tetapi juga menjadi cerminan kedewasaan politik masyarakat dan kematangan sistem demokrasi di tingkat lokal.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 menjadi salah satu peristiwa politik paling menarik dan diperbincangkan dalam sejarah perpolitikan Indonesia modern. Diselenggarakan pada 15 Februari 2017 untuk putaran pertama dan 19 April 2017 untuk putaran kedua, Pilkada ini menarik perhatian tidak hanya warga Jakarta, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
Lalu bagaimana proses pemilihan dan hasil Pilkada 2017? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/7/2024).
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kandidat dan Visi Misi
Pilkada DKI 2017 diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang masing-masing membawa visi dan misi untuk memajukan Jakarta:
1. Ahok-Djarot
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat Didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Pasangan ini mengusung visi "Jakarta Baru" dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan perbaikan birokrasi. Ahok, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan berorientasi pada kinerja.
2. Anies-Sandi
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Anies-Sandi membawa visi "Kota untuk Semua" dengan penekanan pada keadilan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Anies, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menggandeng Sandiaga Uno, seorang pengusaha sukses, untuk menawarkan perspektif baru dalam memimpin Jakarta.
3. Agus-Sylviana
Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni Didukung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan. Pasangan ini menawarkan visi "Jakarta Bermarwah" dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Jakarta. Agus Yudhoyono, putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi warna baru dalam perpolitikan Jakarta.
Advertisement
Proses Pemilihan di Pilkada DKI 2017
Proses Pilkada DKI 2017 berlangsung dalam beberapa tahap. Dimulai dengan masa kampanye yang diwarnai berbagai isu sosial dan politik, termasuk debat publik yang disiarkan secara nasional. Kampanye ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan program mereka kepada masyarakat Jakarta.
Debat publik yang diselenggarakan menjadi sorotan utama, di mana para kandidat saling adu argumen dan memaparkan solusi untuk berbagai permasalahan Jakarta, mulai dari kemacetan, banjir, hingga kesenjangan sosial. Debat ini tidak hanya menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh para kandidat, tetapi juga menjadi indikator kualitas demokrasi Indonesia yang semakin matang.
Pada hari pemungutan suara, lebih dari 13.000 TPS dibuka untuk melayani lebih dari 7 juta pemilih terdaftar di Jakarta. Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya tingkat partisipasi pemilih, menunjukkan kesadaran politik yang semakin meningkat di kalangan warga Jakarta.
Hasil Pilkada DKI 2017 Putaran Pertama dan Kedua
Putaran pertama Pilkada DKI 2017 menghasilkan perolehan suara sebagai berikut:
- Ahok-Djarot: 42,96%
- Anies-Sandi: 39,97%
- Agus-Sylviana: 17,06%
Karena tidak ada pasangan yang meraih lebih dari 50% suara, maka dua pasangan teratas melaju ke putaran kedua. Hasil ini cukup mengejutkan banyak pihak, mengingat elektabilitas Ahok-Djarot yang sebelumnya diprediksi akan menang dalam satu putaran.
Pada putaran kedua yang digelar pada 19 April 2017, hasil akhir kembali mengejutkan banyak pihak. Anies-Sandi berhasil unggul dengan perolehan 57,95% suara atau 3.240.057 suara, mengalahkan pasangan Ahok-Djarot yang memperoleh 42,05% suara. Kemenangan ini dianggap sebagai kejutan besar, mengingat posisi Ahok sebagai petahana dan dukungan dari partai-partai besar.
Advertisement
Dampak dan Tanggapan Publik
Kemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI 2017 membawa dampak signifikan bagi perpolitikan Jakarta dan nasional. Beberapa poin penting:
- Perubahan arah kebijakan: Terpilihnya Anies-Sandi menandai perubahan arah kebijakan pembangunan Jakarta dari yang sebelumnya lebih fokus pada infrastruktur menjadi lebih menekankan pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
- Dinamika politik nasional: Hasil Pilkada DKI 2017 dianggap sebagai barometer politik nasional dan memberikan dampak pada konstelasi politik menjelang Pemilu 2019. Kemenangan Anies-Sandi dilihat sebagai sinyal menguatnya oposisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
- Polarisasi masyarakat: Pilkada ini meninggalkan jejak polarisasi di masyarakat Jakarta yang perlu waktu untuk dipulihkan. Isu SARA yang muncul selama masa kampanye menjadi catatan penting dalam evaluasi proses demokrasi di Indonesia.
- Pengaruh media sosial: Pilkada DKI 2017 juga menunjukkan besarnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi preferensi pemilih. Fenomena ini menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggaraan pemilu di era digital.
Tanggapan dari berbagai pihak beragam. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyampaikan pesan persatuan dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Jakarta. Mereka berjanji untuk menjadi pemimpin bagi seluruh warga Jakarta, termasuk mereka yang tidak memilihnya.
Sementara itu, Ahok-Djarot menerima kekalahan dengan lapang dada dan berjanji untuk tetap mendukung pembangunan Jakarta. Sikap ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan sebagai bentuk kedewasaan berdemokrasi.
Para analis politik menyoroti berbagai faktor yang mempengaruhi hasil Pilkada, termasuk isu SARA, strategi kampanye, dan dinamika politik nasional. Beberapa pengamat menekankan pentingnya evaluasi terhadap proses demokrasi untuk menghindari politisasi isu sensitif dalam pemilihan mendatang.
Pilkada Paling Dramatis
Pilkada DKI 2017 akan selalu diingat sebagai salah satu pemilihan kepala daerah paling dramatis dan berpengaruh dalam sejarah Indonesia modern. Hasilnya tidak hanya menentukan arah pembangunan Jakarta untuk lima tahun ke depan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang dinamika demokrasi di Indonesia.
Pilkada ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia terus berkembang dan menghadapi tantangan-tantangan baru. Isu-isu seperti penggunaan sentimen SARA dalam kampanye, peran media sosial dalam membentuk opini publik, dan polarisasi masyarakat menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh elemen bangsa untuk terus memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.
Terlepas dari pro dan kontra yang menyertai prosesnya, Pilkada DKI 2017 telah menunjukkan kedewasaan demokrasi Indonesia. Tingginya partisipasi pemilih, lancarnya proses pemungutan suara, dan diterimanya hasil pemilihan oleh semua pihak menjadi indikator positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
Kini, tantangan bagi pemimpin terpilih dan seluruh warga Jakarta adalah untuk bersama-sama membangun ibu kota yang lebih baik, adil, dan sejahtera bagi semua. Sementara bagi Indonesia secara keseluruhan, Pilkada DKI 2017 menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan memperkuat dan mematangkan sistem demokrasi bangsa.
Terkini Lainnya
Kandidat dan Visi Misi
1. Ahok-Djarot
2. Anies-Sandi
3. Agus-Sylviana
Proses Pemilihan di Pilkada DKI 2017
Hasil Pilkada DKI 2017 Putaran Pertama dan Kedua
Dampak dan Tanggapan Publik
Pilkada Paling Dramatis
Pilkada DKI 2017
Anies Baswedan
Ahok
Ahok Djarot
Anies Sandiaga
Hasil Pilkada DKI 2017
Konten Menarik
Revisi UU Pilkada
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Jokowi Minta Polisi Segera Bebaskan Pendemo Kawal Putusan MK
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
Pendaftaran Semakin Dekat, KPU Sebut PKPU Sesuai Putusan MK Harus Segera Diundangkan
Putri Cak Imin Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada, Kritisi Kinerja DPR yang Serampangan
Alasan DPR Sahkan PKPU Pilkada soal Ambang Batas dan Usia Calon di Hari Libur
Bahlil Lahadalia
Golkar dan PDIP Berkoalisi Usung Airin-Ade di Pilkada Banten 2024, KIM Sudah Retak?
Putuskan Usung Airin, Langkah Bahlil Disebut Cegah Gejolak di Golkar
4 Pernyataan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia saat Usung Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten 2024
Menteri ESDM Pangkas Volume BBM Subsidi di 2025, Harga BBM Bakal Naik?
BBM Subsidi Bakal Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024, Siap-Siap!
Golkar Mendadak Usung Airin di Pilgub Banten, Bahlil Bantah karena Pidato Megawati
Monkeypox
Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia
Jokowi Perketat Pengawasan di Bali Antisipasi Monkeypox Jelang IAF
Pembesaran Kelenjar Getah Bening, Ciri Khas Mpox yang Membedakannya dengan Gejala Penyakit Lain
Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Masih Terkendali
Mpox adalah Penyakit Menular dari Hewan yang Bisa Serang Janin, Simak Penjelasan Pakar di Sini!
4 Cara Penularan Mpox, Salah Satunya dari Ibu ke Janin!
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs PSS Sleman: Taklukkan Super Elja, Kabau Sirah Petik Kemenangan Perdana
TOPIK POPULER
Populer
6 Gaya Susi Pudjiastuti Kenakan Kebaya dan Sanggul Jawa saat Siraman dan Akad Nikah Nadine Kaiser
5 Zodiak yang Memiliki Peran Penting Sebagai Penopang Utama dalam Keluarga
6 Zodiak Paling Suka Menjadi Pusat Perhatian, Ekstrovert dan Pede Abis
Apa Itu PBI JK? Ketahui Syarat Pendaftaran dan Cara Ceknya Juga
Gempa Jogja 26 Agustus 2024 Akibat Megathrust, Waspada Tapi Jangan Panik
6 Potret Orang Jualan Sayur Pakai Mobil Mewah, Alih Fungsi Jadi Lapak Sayuran
4 Trik Jitu Hilangkan Bau Apek pada Pakaian, Cukup dengan 1 Bahan Saja!
Tradisi Rabu Wekasan: Mengenal Sejarah, Makna, dan Amalannya
Kisaran Harga Tiket ke Jepang, Segini Estimasi Biaya Liburan ke Negeri Sakura
Jessica Iskandar Ngidam Kue Rangi saat Hamil Anak Ketiga, Vincent Verhaag Siaga 24 Jam
RUU Pilkada
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
4.716 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU Hari Ini
Metro Sepekan: Pengendara Diimbau Hindari Jalur Puncak Bogor pada Senin 26 Agustus 2024
Video Viral Mahasiswi Minta Tanda Tangan Dosen yang Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada
Bantah Hubungan dengan Jokowi Retak, Prabowo: Jangan Adu Domba
Berita Terkini
Gempa Mengguncang Jogja, Ini Peringatan UAH saat Terjadi Bencana
Gus Yasin Lembur Periksa Kesehatan Selasa Malam
Pakar Hukum Sebut Pencatutan Dukungan untuk Calon Independen Bukan Tindak Pidana
Hati Sri Mulyani Meleleh Dapat Bunga Mawar dan Dinyanyikan Lagu The Beatles Favoritnya di Ultah ke-62
Simak, Cara Menghapus Tweet Lama di X dengan Mudah
Kisah Kiska Paus Orca Paling Kesepian di Dunia
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 28 Agustus 2024
Kakek Bau Tanah di Lampung Cabuli Bocah TK Pakai Iming-Iming Gocengan
Surya Paloh: Kita Tidak Perlu Merecoki Rumah Tangga Partai Lain
Dapat Rekom Gerindra, Pasangan Eti-Suhendrik Akan Deklarasi Sebelum Daftar ke KPU Kota Cirebon
Kapan Rebo Wekasan 2024? Ini Jadwal Rabu Terakhir Safar dan Amalannya
Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra Pendaftar Pertama, Lawan Kotak Kosong?
Kasus Emas Antam, Budi Said Didakwa Rugikan Negara Rp1,07 Triliun
Manchester United Kirim Delegasi ke Italia Demi Muluskan Transfer Pemain Terbuang
Kasus Bom Ikan di Sulteng Meningkat, Wilayah Konservasi Laut Terancam