, Jakarta Menjelang perayaan Iduladha, penting bagi umat Muslim untuk memperhatikan kesehatan hewan kurban yang akan disembelih. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah infeksi cacing hati pada sapi. Namun, yang seringkali menjadi masalah adalah sulitnya mengenali gejala cacing hati pada sapi sehingga infeksi ini baru diketahui setelah hewan tersebut sudah disembelih.
Infeksi cacing hati pada sapi umumnya disebabkan oleh parasit trematoda yang hidup di hati hewan. Meskipun terlihat sehat dari luar, sapi yang terinfeksi cacing hati bisa saja memiliki hati yang terdapat banyak cacing. Namun, apakah daging sapi yang terinfeksi cacing masih aman dikonsumsi?
Dalam rangka menjaga kesehatan kita dan keluarga, sangat penting untuk memahami mengenai infeksi cacing hati pada hewan kurban. Dengan memperhatikan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa daging sapi kurban yang kita konsumsi aman dan bebas dari infeksi cacing hati.
Advertisement
Berikut adalah ciri-ciri hati sapi yang terinfeksi cacing dan apa yang perlu dilakukan ketika menemukan hati yang terinfeksi cacing, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/6/2024).
Sapi-sapi kurban milik Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan dikirim ke Kepulauan Seribu. Warga kepulauan tersebut senang karena pertama kalinya Presiden Jokowi mengirimkan hewan kurban ke wilayahnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa Itu Cacing Hati?
Cacing hati, atau yang juga dikenal sebagai fascioliasis, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing hati yang disebut Fasciola sp. Cacing ini umumnya menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Cacing hati memiliki bentuk pipih seperti daun, dengan warna yang dapat bervariasi antara abu-abu kehijauan hingga cokelat, dan memiliki ukuran sekitar 2-3 cm.
Infeksi cacing hati pada hewan ternak terjadi ketika ternak mengonsumsi pakan yang terkontaminasi oleh larva cacing. Larva cacing ini masuk ke dalam saluran pencernaan hewan dan kemudian masuk ke hati dalam bentuk cacing dewasa. Telur cacing ini juga dapat mencemari tanah dan air melalui feses hewan penderita, sehingga telur tersebut dapat berkembang menjadi mirasidium yang mencari inang perantara, biasanya berupa siput. Di dalam tubuh siput, mirasidium berkembang menjadi cercaria, kemudian dalam waktu 6-7 minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian, akan menjadi bentuk yang dapat menginfeksi hewan ternak kembali yang disebut metacercariae.
Di Indonesia, sering ditemukan jenis infeksi cacing hati yang disebabkan oleh Fasciola hepatica (liver fluke). Cacing ini hidup di hati atau saluran empedu dari hewan ternak inangnya dan bertelur pada kelenjar empedu. Telur cacing ini kemudian keluar bersama feses dalam bentuk miracidia yang mampu bergerak. Infeksi cacing hati pada sapi dapat disebabkan oleh pemberian pakan rumput persawahan yang tercemar larva cacing. Ketika sapi memakan rumput tersebut, cacing akan tumbuh dan berkembang di hati sapi. Infeksi cacing hati pada sapi tidak hanya memberikan kerugian bagi pembeli dan pedagang, tapi juga menyebabkan hati sapi sulit terjual di pasaran.
Advertisement
Gejala Sapi yang Terinfeksi Cacing Hati
![Ilustrasi hewan kurban di Banyuwangi (Istimewa)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Q819R0pnyjH-6uNCMnn6bGC6rDM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4849585/original/048559500_1717203564-hewan_kurban.jpg)
Infeksi cacing hati pada hewan kurban, terutama sapi, merupakan masalah yang sering ditemui di dunia pertanian. Salah satu cacing hati yang dapat menyebabkan infeksi adalah Fasciola hepatica. Cacing ini menginfeksi hati sapi dan dapat mengganggu kesehatan dan produksi hewan tersebut.
Sapi yang terinfeksi cacing hati mungkin tidak menunjukkan gejala klinis dalam kasus infeksi ringan. Namun, dalam infeksi yang lebih parah, sapi dapat menunjukkan beberapa gejala yang perlu diperhatikan. Gejala tersebut antara lain adalah lesu, nafsu makan yang menurun, penurunan berat badan, diare, anemia, serta pembengkakan atau edema di daerah rahang atau disebut juga sebagai bottle jaw.
Lesu dan nafsu makan yang menurun merupakan gejala awal yang dapat mengindikasikan adanya infeksi cacing hati. Penurunan berat badan juga dapat terjadi karena gangguan pada saluran cerna yang mengakibatkan penyerapan nutrisi yang tidak optimal. Selain itu, diare yang berkepanjangan dan anemia juga merupakan gejala yang sering ditemui pada sapi yang terinfeksi cacing hati.
Pembengkakan atau edema di daerah rahang, yang sering disebut bottle jaw, adalah gejala khas yang dapat ditemukan pada sapi yang mengalami infeksi cacing hati. Hal ini terjadi karena cacing hati menyebabkan kerusakan pada hati, sehingga mengganggu fungsi hati dalam memelihara keseimbangan protein dalam tubuh.
Apabila kita menemukan hati sapi yang terinfeksi cacing, sebaiknya hati tersebut tidak dikonsumsi karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Jika infeksi cacing hati terus terjadi pada hewan kurban, diperlukan tindakan pencegahan yang meliputi sanitasi dan manajemen pengendalian parasit pada kelompok hewan tersebut. Selain itu, penggunaan obat cacing yang efektif juga perlu menjadi perhatian untuk mengatasi infeksi cacing hati pada hewan kurban.
Ciri-Ciri Hati Sapi Terinfeksi Cacing
![hati sapi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4qqWu_qbzu06UHmNDDN1lbCZsz8=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2990773/original/089361700_1575877346-shutterstock_1155952423.jpg)
Hati sapi merupakan salah satu bagian yang sangat vital dalam hewan kurban, namun dapat terinfeksi oleh cacing hati. Infeksi cacing hati pada sapi dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri hati sapi terinfeksi cacing dan tindakan yang perlu dilakukan saat menemukannya.
Pertama, ciri yang paling mencolok dari hati sapi terinfeksi cacing adalah keberadaan cacing yang masih hidup meskipun sapi telah disembelih. Biasanya, saat membeli hati sapi, perhatikan dengan seksama ciri fisiknya. Hati sapi yang terinfeksi cacing biasanya memiliki warna merah muda atau cokelat terang, dan terdapat lubang kecil tempat bersarangnya cacing.
Selanjutnya, meskipun dari luar kurang tampak, saat hati sapi dipotong akan terlihat adanya lubang-lubang serta cacing yang masih hidup di dalamnya. Hal ini sangat penting untuk diwaspadai karena kehadiran cacing dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia yang mengonsumsi daging sapi tersebut.
Meskipun cacing hati dapat mati jika dipanaskan dalam suhu tinggi sekitar 70 derajat Celsius, sangat disarankan untuk menghindari konsumsi hati sapi yang terinfeksi cacing. Jika hati sapi yang terinfeksi cacing tetap dikonsumsi, dapat menimbulkan berbagai gejala seperti rasa mual bahkan muntah-muntah, serta gangguan pencernaan lainnya.
Advertisement
Yang Perlu Dilakukan Jika Ditemukan Cacing pada Hati Sapi
![FOTO: Pemotongan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6LMev8WUmfzgiuaNCg4rVKzo29s=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3515648/original/043308100_1626760051-20210720-Pemotongan-Hewan-Kurban-1.jpg)
Cacing hati pada hewan kurban, seperti sapi, penting untuk menjadi perhatian. Meskipun mengkonsumsi hati sapi yang terinfeksi cacing tidak berisiko bagi manusia, tetapi kita tetap harus melakukan tindakan yang tepat jika menemukan hati sapi yang terjangkit cacing.
Apabila anda menemukan hewan kurban kurban yang memiliki cacing hati, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuang bagian hati yang terkena cacing. Bagian ini dianggap tidak layak untuk dikonsumsi dan sebaiknya dibuang.
Jika infeksi cacing di hati ternak sudah sangat parah sehingga sebagian besar hati terinfeksi, mungkin diperlukan tindakan lebih ekstrem seperti membuang seluruh organ hati. Namun, daging dari bagian lain masih aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
Perlu diingat, seluruh isi perut dari ternak yang terinfeksi cacing, terutama usus, harus dikubur dengan benar. Hal ini disebabkan cacing dewasa seringkali ada di hati, sementara telur cacing terdapat di usus atau fesesnya.
Dengan mengubur seluruh isi perut, terutama usus ternak yang terinfeksi cacing hati, harapannya adalah agar siklus hidup cacing bisa terputus. Hal ini dapat mencegah infeksi cacing pada ternak lainnya di kemudian hari.
Kesimpulannya, jika menemukan hati sapi yang terinfeksi cacing, sebaiknya membuang bagian hati yang terkena cacing, dan dalam kasus yang parah, bisa saja perlu membuang seluruh organ hati. Selain itu, jangan lupa untuk mengubur seluruh isi perut, terutama usus, agar siklus hidup cacing dapat terputus. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga kesehatan ternak lainnya dan mencegah penyebaran infeksi cacing hati.
Daging yang Aman Dikonsumsi
![Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/sH5_7yBTi5H0bRWK1qcfbYydXJw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2337530/original/038123900_1534916029-DAGING_KURBAN-Muhamad_Ridlo.jpg)
Dalam memilih daging sapi yang layak dikonsumsi, ada beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan. Pertama, warnanya tidak pucat atau kehitaman. Daging yang segar memiliki warna merah yang cerah, bukan pucat atau kotor. Untuk daging ayam, bebek, atau unggas lainnya, daging dan lemaknya perlu berwarna putih kemerahan. Sedangkan daging babi harus berwarna merah jambu tua dengan lemak yang keras berwarna putih.
Selanjutnya, tekstur daging juga perlu diperhatikan. Daging segar harus terasa kenyal dan tidak berlendir. Tekstur kenyal dapat diuji dengan cara menekan perlahan daging menggunakan jari. Jika daging kembali ke posisi semula setelah jari diangkat, berarti daging masih segar. Namun, jika daging meninggalkan bekas ketika ditekan, terasa lembek, lengket, atau berlendir, sebaiknya hindari daging tersebut.
Kemudian, aroma daging juga menjadi indikator penting. Daging segar memiliki aroma yang segar dan berbeda sesuai jenisnya. Hindari daging yang berbau menyengat, tengik, amis, atau asam, karena itu menunjukkan bahwa daging sudah tidak aman untuk dikonsumsi.
Terakhir, perhatikan kondisi permukaan daging. Daging yang segar biasedanya memiliki permukaan kering dan tidak berair. Jika daging terlihat berair, itu bisa menandakan pertumbuhan bakteri atau daging sudah terpapar bakteri.
Selain itu, perhatikan juga kemasan dan tanggal kedaluwarsa untuk daging yang berbentuk kemasan. Hindari kemasan yang rusak, bocor, atau sobek. Pastikan untuk membaca label kemasan sebelum membeli daging. Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, Anda dapat memastikan bahwa daging yang Anda konsumsi aman dan berkualitas.
Terkini Lainnya
Tim Kesehatan DPKP Kabupaten Tangerang Temukan Kasus Cacing Hati pada Hewan Kurban
Apa Itu Cacing Hati?
Gejala Sapi yang Terinfeksi Cacing Hati
Ciri-Ciri Hati Sapi Terinfeksi Cacing
Yang Perlu Dilakukan Jika Ditemukan Cacing pada Hati Sapi
Daging yang Aman Dikonsumsi
Cacing Hati
Cacing Hati Sapi
Sapi Kurban
Konten Menarik
Daging Kurban
Hati Sapi Bercacing
Hati Sapi
Thariq Halilintar
6 Potret Tamu Undangan di Pernikahan Thariq dan Aaliyah, Ada Mantan Presiden hingga Menteri
Thariq Halilintar Kegirangan Saat Fadly Faisal Kakak Fuji Datang ke Nikahannya
Kilau Perhiasan Aaliyah Massaid Jalani Akad Nikah dengan Thariq Halilintar, Bertabur Berlian dan Rilisan Brand Lokal
Megawati dan Puan Maharani Datang ke Resepsi Thariq dan Aaliyah Massaid, Warganet: Relasinya Nggak Main-Main
Top 3 Berita Hari Ini: Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Menikah Hari Ini, Fuji Unggah Soal Kelainan yang Bikin Galau
6 Fakta Menarik Pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, dari Tradisi hingga Tamu Istimewa
Golden Visa
Tak Hanya Indonesia, Berikut 14 Negara yang Terbitkan Golden Visa
Apa Itu Golden Visa, Diberikan Presiden Jokowi untuk Shin Tae-yong
Daftar Syarat Golden Visa, Investasi Minimal Rp 5,3 Miliar
Apa Itu Golden Visa? Kriteria dan Nilai Investasi untuk Mendapatkannya?
3 Fakta Jokowi Resmi Luncurkan Golden Visa, Mudahkan Investor Asing Masuk ke Indonesia
Piala Presiden 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Hasil Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija Jakarta: Tumbang 0-3, Macan Kemayoran Tetap Lolos ke Semifinal
Link Siaran Langsung Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija di Vidio, Jumat 26 Juli Pukul 19.30 WIB
Hasil Piala Presiden 2024 Madura United vs Arema FC: Pesta Gol di Gawang Laskar Sape Kerrab, Singo Edan Amankan Tiket Semifinal
Hasil Piala Presiden 2024: Dikalahkan Persis Solo, Persib Tersingkir
Hasil Piala Presiden 2024 Borneo FC vs PSM Makassar: Drama Gol Menit Akhir Patahkan Asa Juku Eja ke Semifinal
Timnas Indonesia U-19
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Malaysia: Misi Garuda Muda Perbaiki Rekor
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Duel Panas Timnas Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024, Ini Pesan Indra Sjafri
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Timor Leste: Menang 6-2, Garuda Muda Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Timor Leste: Jens Raven 2 Gol, Garuda Muda Unggul di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Timor Leste, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
TOPIK POPULER
Populer
7 Potret Amanda Manopo di Showcase Film Bila Esok Ibu Tiada Ini Banjir Pujian
10 Potret Akad Nikah Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, Dikemas Adat Jawa
Cara Hapus Jejak Digital dengan Mudah, Lakukan Sebelum Menyesal
Fakta-Fakta Bebasnya Ronald Tannur, Putusan Hakim Jadi Sorotan Banyak Pihak
Kapan Waktu Terbaik Makan Buah, Sebelum atau Sesudah Makan Berat?
3 Cara Ampuh Merebus Babat Tanpa Kapur Sirih, Tetap Empuk dan Bebas Bau
Tanpa Ragi dan Pakai 3 Bahan, Ini Trik Bikin Adonan Pizza yang Empuk
Kisah Pria Super Hemat, Rela Makan Secuil Roti Meski Gaji Rp 44 Juta Sebulan
Tak Hanya Indonesia, Berikut 14 Negara yang Terbitkan Golden Visa
Cara Cek Nomor Axis Lewat SMS, Coba Juga 4 Cara Lainnya
Olimpiade 2024
Olimpiade Paris 2024 Diramal Dongkrak Ekonomi Prancis, Nilainya Fantastis
Kilau Menara Eiffel Terangi Langit di Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Beda Penampilan Kontingen Palestina vs Israel di Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Penampilan Comeback Celine Dion di Pembukaan Olimpiade Paris
Infografis 29 Atlet Indonesia Berjuang di Olimpiade Paris 2024 dan Kiprah Peraih Medali
Jadwal dan Link Live Streaming Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024, Sabtu 27 Juli di Vidio: 4 Wakil Indonesia Beraksi
Berita Terkini
Hasto PDIP Nilai Kudatuli adalah Ekstra Ordinary Crime dan Pelanggaran HAM Berat
Heboh Spanduk Penolakan Cagub Radikal dan Intoleran di Makassar
Celine Dion Memukau di Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Perdana Setelah Diagnosis Stiff Person Syndrome
6 Potret Tamu Undangan di Pernikahan Thariq dan Aaliyah, Ada Mantan Presiden hingga Menteri
Peringatan Keras UAH untuk Orang yang Sibuk Urusan Duniawi Lupa Allah
Nyawa Meghan Markle Terancam, Pangeran Harry Tegaskan Tidak Akan Boyong Istri ke Inggris
Polri Selidiki Sosok Berinisial T yang Disebut Pengendali Judi Online
Olimpiade Paris 2024 Diramal Dongkrak Ekonomi Prancis, Nilainya Fantastis
Tak Ada Manfaatnya, Ini 5 Tips Ampuh Menghindari Orang-Orang yang Suka Ghibah
Top 3 Tekno: Mesin Pencari SearchGPT hingga Akses Judi Online Turun 50 Persen
Selain Makin Harmonis, Ini 9 Alasan Harus Pilih Pasangan yang Sefrekuensi
Polisi Selidiki Penyerang Anggotanya saat Patroli di Kampung Ambon Jakbar
Resep Tumis Pakis Ikan Teri Saus Tiram, Rasa Nikmat Meningkatkan Nafsu Makan
Top 3: Rekomendasi Film Korea Terbaik
Atlet Hoki Asal Australia Rela Jarinya Diamputasi Demi Bisa Tanding di Olimpiade Paris 2024