uefau17.com

Temu Anak Nasional 2024: Anak Indonesia Suarakan Isu dan Tantangan di Tingkat Nasional - Health

, Jakarta - Wahana Visi Indonesia (WVI) baru saja menyelenggarakan Temu Anak Nasional 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 45 anak dari 28 kabupaten/kota dampingan WVI di seluruh Indonesia.

Temu Anak Nasional 2024 berlangsung di beberapa tempat, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kantor redaksi Harian Kompas, kantor redaksi SEA Today, dan kantor WVI.

Sebagai bagian dari perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2024, acara ini bertujuan untuk pembelajaran antarsebaya dan partisipasi anak yang bermakna.

Selama kegiatan Temu Anak Nasional 2024, anak-anak berbagi pengalaman mereka dalam merespons isu-isu seperti pernikahan anak, bullying, putus sekolah, dan stunting. Anak-anak tersebut juga mempresentasikan praktik baik, tantangan, dan rekomendasi terkait partisipasi anak.

Pengalaman yang dibagikan anak-anak ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam pembuatan kebijakan, sekaligus memperkuat potensi dan metode advokasi anak.

Komisioner KPAI Sylvana Maria Apituley menyatakan mengapresiasi apa yang telah disampaikan para partisipan anak.

“Kami sangat mengapresiasi penyampaian kalian. Selama dua minggu terakhir kami sedang menyusun masukan untuk penyusunan RPP Perlindungan Anak di dunia digital. Ada regulasi di tingkat nasional, turunan dari UU, yang sedang disusun untuk melindungi hak kalian agar bebas dari kekerasan di situs-situs online," ujar Sylvana.

Komisioner KPAI itu pun mengatakan sangat senang jika anak-anak dapat memberi masukan bagi pemerintah.

"Kami akan senang jika kalian dapat memberikan masukan tentang apa yang harus dilakukan pemerintah untuk melindungi kalian dari serangan yang berpotensi melanggar hak kalian secara digital.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apresiasi bagi Anak

Sementara itu, Asdep Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kemen PPPA Endah Sri Rejeki menambahkan, “Kami terharu mendengar penyampaian anak-anak. Bukan hanya isu-isunya yang disampaikan, tetapi juga metode advokasinya juga mereka evaluasi kembali. Hal yang paling luar biasa menurut saya adalah ada kegiatan penelitian yang dilakukan dan dipimpin oleh anak. Itu keren banget. Yang terpenting adalah apa yang dipelajari anak-anak saat menjalani proses penelitian itu.”

Manajer Perlindungan dan Partisipasi Anak WVI Satrio Rahargo mengaku bangga dan menghargai aksi yang telah dilakukan anak-anak.

“Kami sangat bangga dan menghargai aksi-aksi yang telah dilakukan anak-anak, yang sebagian besar menggunakan data penelitian yang dipimpin oleh anak-anak sendiri. Kami harap data-data ini dapat dipertimbangkan oleh pemerintah dalam pembuatan keputusan dan praktik baik dapat diadopsi atau dimodifikasi untuk untuk konteks yang lebih luas. Kami juga berharap semakin banyak anak diberi ruang untuk berpartisipasi melalui publikasi media.”

 

3 dari 3 halaman

Anak-Anak Membangun Jejaring yang Lebih Luas

Selain menyampaikan suara dan aksinya kepada pemangku kepentingan di tingkat nasional, anak-anak juga mendapatkan peningkatan kapasitas dalam melakukan advokasi melalui berbagai media. Terpenting adalah anak dapat belajar dan berlatih menyampaikan pandangan, praktik baik, dan tantangan dalam partisipasi anak yang bermakna.

Mereka juga dapat membangun jejaring yang lebih luas untuk aksi masif dalam mendorong pemenuhan hak anak. Ke depannya, anak-anak ini melalui WVI akan terus berkoordinasi dengan KPAI dan Kemen PPPA untuk masukan-masukan yang berpihak kepada kepentingan anak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat