, Jakarta - Makanan berkelanjutan adalah bahan pangan yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Misalnya makanan yang diproduksi oleh petani lokal.
Mengonsumsi makanan berkelanjutan dapat memperlambat laju pemanasan global. Pasalnya, konsumsi makanan ini lebih minim menyebabkan limbah. Baik limbah kemasan maupun sampah makanan.
Baca Juga
Meski begitu, praktik penanaman bahan pangan tetap perlu jadi perhatian. Misalnya saat menanam padi konvensional, petani kerap menggunakan pupuk dari bahan kimia dan pestisida, yang berpotensi merusak tanah. Pupuk kimia tersebut menyumbang jejak karbon.
Advertisement
Di samping itu, lahan pertanian padinya masih ada yang didapatkan dari pembukaan lahan dengan pembakaran hutan. Padahal, nasi dari beras masih menjadi sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi.
Maka dari itu, CEO dan Co-Founder Food Sustainesia, Jaqualine Wijaya lebih merekomendasikan konsumsi beras ramah lingkungan.
“Ada pilihan beras yang ramah lingkungan, yaitu beras organik, yang tidak menggunakan bahan kimia dalam penanamannya dan tidak menggunakan air yang tercemar,” kata Jaqualine mengutip keterangan pers, Sabtu (8/6/2024).
Untuk memastikan suatu bahan makanan memang diproduksi secara organik, carilah kemasan yang melekatkan label organik atau sustainable food. Itu berarti bahan pangan tersebut sudah mendapatkan sertifikasi organik.
“Atau kalau membeli protein hewani dari daging sapi, carilah yang berlabel grass-fed dan telur berlabel cage-free,” kata Jaqualine.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harga Bahan Pangan Organik di Indonesia Masih Tinggi
Sayangnya, harga bahan pangan organik di Indonesia masih terbilang tinggi. Meski begitu, Jaqualine meyakini, seiring dengan meningkatnya permintaan dan ketersediaan bahan makanan organik di pasaran, perlahan-lahan harganya akan menyesuaikan. Artinya, jadi lebih terjangkau dan mudah diperoleh.
Kabar baiknya, tidak semua bahan makanan di rumah harus berlabel organik. Sebab, secara alami sejumlah bahan pangan ditanam dan dipelihara dengan cara yang ramah lingkungan.
Misalnya, jamur tidak memerlukan banyak air. Petani jamur juga menggunakan bahan daur ulang pertanian sebagai media tanam jamur, seperti sekam kapas dan tongkol jagung.
Selain itu, penanaman bayam juga tidak berdampak negatif terhadap persediaan air dan tidak merusak tanah. Bayam yang harganya murah dan mudah sekali didapat mengandung nutrisi sangat tinggi yang dibutuhkan tubuh. Ada pula rumput laut yang tidak memerlukan pestisida untuk tumbuh subur. Bahkan, pertumbuhan rumput laut secara alami dapat menyerap karbon sehingga dapat mengurangi emisi.
Advertisement
Langkah Awal Praktikkan Pola Makan Berkelanjutan
Menurut Jaqualine, langkah awal yang bisa dilakukan untuk mempraktikkan pola makan berkelanjutan adalah memilih dan mengonsumsi makanan bergizi. Bukan melihat dari proses produksi dan distribusi yang dinilai ramah lingkungan.
“Mengonsumsi makanan bergizi merupakan aspek penting dalam pola makan berkelanjutan,” katanya.
Jaqualine menyebutkan, terdapat banyak cara untuk mendapatkan asupan makanan yang bergizi tinggi. Ia mencontohkan, Kementerian Kesehatan merilis panduan makan Isi Piringku. Panduan ini menganjurkan agar dalam satu piring terdapat 50 persen buah dan sayur, 50 persen karbohidrat dan protein.
“Untuk memenuhi anjuran porsi buah dan sayur, kita bisa menggunakan bahan makanan lokal yang berbeda jenis, sehingga mendapatkan nutrisi optimal dari berbagai sumber pangan. Jadi, sebaiknya tidak memilih makanan yang itu-itu saja.”
“Keragaman isi piring kita akan mendukung biodiversitas atau keanekaragaman hayati, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan menjaga kekayaan alam,” kata Jaqualine, yang menekankan pentingnya food security bagi generasi mendatang.
Perbanyak Porsi Protein Nabati
Jaqualine juga menyarankan agar masyarakat menggabungkan protein nabati dan hewani, tetapi sebisa mungkin memperbanyak porsi protein nabati.
“Kita tidak harus menghilangkan daging sama sekali dari menu harian kita. Tidak masalah pula, jika sesekali kita mengonsumsi makanan yang diproses, misalnya sosis. Namun, kombinasikan dengan makanan yang dimasak dengan pemrosesan minimal, misalnya tumis sayuran, dalam porsi lebih banyak.”
Di Indonesia bahan makanan segar yang musiman biasanya berupa buah-buahan. Namun, di negara lain ada yang disebut sayuran musiman. Misalnya, di Inggris pada bulan Juni sedang musim selada, daun bawang, dan bayam. Sementara itu, di Amerika Serikat pada bulan Mei yang sedang musim antara lain radish, asparagus, dan buncis.
Terkini Lainnya
BRI Raih Penghargaan Platinum BISRA Awards 2024, Buah Manis Konsisten Atasi Masalah Sampah dan Lawan Perubahan Iklim
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Dorong Praktik Refill Produk Kecantikan demi Tekan Volume Sampah Kemasan
Harga Bahan Pangan Organik di Indonesia Masih Tinggi
Langkah Awal Praktikkan Pola Makan Berkelanjutan
Perbanyak Porsi Protein Nabati
Perubahan Iklim
praktik bertani
pupuk kimia
Pembakaran Lahan
bahan pangan berkelanjutan
makanan berkelanjutan
Protein Hewani
Rekomendasi
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Dorong Praktik Refill Produk Kecantikan demi Tekan Volume Sampah Kemasan
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Inovasi Material Berpori Penyimpan Gas Rumah Kaca, Lebih Cepat dari Kerja Pohon
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Jembatan Darurat Sambung Wilayah Jiangxi China yang Terendam Banjir
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Bantah Wajibkan Wanita Punya 1 Anak Perempuan, Kepala BKKBN Justru Ngomong Begini
Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup Sehat, Tapi Perhatikan Dulu 4 Hal Ini
Jalani dengan Happy, Prilly Latuconsina Diet Apa Hingga Berhasil Turun 12 Kg?
Cara Siapkan Anak Kembali ke Sekolah Usai Libur Panjang, Orangtua Bisa Terapkan Ini
Dalai Lama Ungkap Kondisi Kesehatan di Usia 89: Dalam Masa Pemulihan dari Operasi Lutut
Efek Polusi terhadap Kerusakan Rambut Nggak Bisa Disepelekan, Begini Faktanya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
BMKG Prediksi Hujan Guyur Kota-Kota Besar Hari Ini, Pakar Bagikan Kiat Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Ling Tien Kung Terapi Olah Tubuh dengan Gerakan Sederhana Dukung Masyarakat Indonesia Bugar
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli