uefau17.com

Dokter Gadungan Susanto Dipastikan Tidak Pernah Pegang Pasien di RS PHC Surabaya - Health

, Jakarta - Kasus dokter gadungan yang melibatkan PT PHC Surabaya menarik perhatian masyarakat.

Dilaporkan bahwa Susanto si dokter gadungan telah berpura-pura menjadi seorang dokter dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga

  • Ngobrol Seru Bareng Santo Suruh

Timbul tanya, bagaimana kabar para pasien yang ditangani oleh pria lulusan SMA itu?

Terkait hal ini, pihak PT PHC memberi penjelasan bahwa Susanto tidak pernah memegang pasien di RS PHC Surabaya.

Dalam unggahan Instagram di akun resmi RS PHC Surabaya, dijelaskan, Susanto merupakan pekerja waktu tertentu yang bekerja di Klinik Occupational Health And Industrial Hygiene (OHIH/Hiperkes) atau Klinik K3 salah satu perusahaan di Jawa Tengah. Klinik ini dikelola PT PHC sejak 15 Juni 2020.

Dokter Gadungan Susanto Tidak Layani Pasien

Artinya, pekerjaan Susanto terkait pada aspek pencegahan dan tidak pernah ditempatkan untuk melayani pasien di RS PHC Surabaya.

"Terdakwa berinisial S yang terindikasi melakukan penipuan dengan memalsukan dokumen kepegawaian merupakan Pekerja Waktu Tertentu yang ditempatkan di klinik OHIH pada salah satu Perusahaan Area Jawa Tengah yang bertugas lebih banyak pada aspek preventif (pencegahan) dan promotif serta tidak pernah sekalipun ditempatkan dan melayani pasien di RS PHC Surabaya," melansir keterangan tersebut pada Rabu 13 September 2023.

PT PHC Akan Menghormati Proses Hukum

Atas tindakan Susanto, pihak PT PHC pun mengambil langkah tegas. Manajemen PT PHC melapor pada aparat penegak hukum untuk menindak kasus penipuan yang dilakukan dokter gadungan Susanto.

"Sebagai bentuk tanggung jawab, Manajemen PT PHC berinisiatif dan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan penipuan tersebut," kata keterangan tersebut.

"Selanjutnya, dalam proses yang sudah berjalan di pengadilan, Manajemen PT PHC akan bersikap kooperatif serta senantiasa menghormati proses hukum yang sedang berjalan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di tempat dan waktu lainnya."

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kronologi Penipuan Dokter Gadungan Susanto

Kasus dokter gadungan Susanto terungkap pada Selasa 12 September 2023. Dia berhasil menipu banyak orang dalam dua tahun ke belakang.

Secara kronologis, pada 2020 Susanto memulai aksi penipuannya dengan melakukan pencurian data dari dokter asli yang bertugas di Bandung, yaitu dr AY.

Beberapa berkas yang dicuri oleh Susanto di antaranya Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, KTP, hingga sertifikat higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes).

Tak lupa, dokter gadungan Susanto mengubah foto pada dokumen-dokumen yang dicurinya tanpa mengubah isinya.

Menurut penuturan Susanto di persidangan, semua berkas ini dia siapkan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

3 dari 4 halaman

Susanto si Dokter Gadungan Melamar di RS PHC Surabaya

Pada 30 April 2020, dengan bermodalkan data curian itu Susanto melamar pekerjaan di RS PHC Surabaya.

Adapun proses rekrutmen yang sempat diikuti oleh Susanto dilakukan secara daring karena saat itu masih dalam masa Pandemi COVID-19.

Susanto berhasil mengelabui pihak PT PHC. Dia diterima di Klinik OHIH atau Klinik K3 yang masih berada di bawah PT PHC.

Dokter gadungan Susanto menggunakan data dr AY selama bekerja dan ditugaskan sebagai dokter Hiperkes Fulltimer di Klinik K3 tersebut.

4 dari 4 halaman

Bekerja Seperti Dokter Asli dan Digajji Rp7,5 Juta per Bulan

Usai diterima, Susanto menjalani pekerjaan seolah-olah dia adalah dokter asli. Selama menjadi dokter gadungan, dia mendapatkan gaji sebesar Rp7,5 juta per bulan. Ini belum termasuk tunjangan dan fasilitas lainnya.

Dua tahun berlalu, seperti kata pepatah 'Sepandai-pandainya menyimpan bangkai pasti akan tercium juga' aksi curang Susanto pun terungkap.

Saat itu, PT PHC meminta kembali dokumen-dokumen lamaran pekerjaannya untuk memperpanjang masa kontrak.

Namun, pihak manajemen menemukan adanya ketidaksesuaian pada berkas-berkas yang diberikan.

Alhasil manajemen PT PHC langsung menghubungi dr. AY yang asli untuk mendapatkan klarifikasi.

Diketahui bahwa dr. AY selama ini bekerja di RSU Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung dan tidak mengetahui aksi tersebut.

Dokter AY menjelaskan, dirinya tidak pernah melamar pekerjaan di Surabaya dan tidak terima karena data serta identitasnya dicuri oleh Susanto.

Bahkan, dia juga tidak mengenal sosok tersangka yang menjadi dokter gadungan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat