uefau17.com

Indonesia Kecam Keras Serangan ke Kamp Nuseirat, Serukan Dunia Internasional Bertindak untuk Stop Kekejaman di Gaza - Global

, Jakarta - Pasukan Israel, yang didukung oleh serangan udara, terlibat baku tembak sengit dengan Hamas di wilayah Nuseirat, dalam apa yang disebut oleh Pasukan Pertahanan Israel sebagai "misi berisiko tinggi dan kompleks" pada Sabtu 8 Juni 2024.

Para pejabat Palestina mengatakan sejumlah orang tewas dalam operasi tersebut.

Dua rumah sakit di Gaza, rumah sakit Al-Aqsa dan rumah sakit Al-Awda, mengatakan mereka menghitung ada 70 jenazah di antara mereka, sementara kantor media pemerintah Hamas mengatakan sedikitnya 210 orang tewas dalam serangan Israel di dan sekitar kamp pengungsi Al-Nuseirat/Nuseirat.

Israel memperkirakan jumlah korban kurang dari 100 orang, kata juru bicara tentara Israel/IDF Daniel Hagari.

Gambar dari daerah tersebut menunjukkan pemboman yang hebat, dan rumah sakit di sana mengatakan mereka kewalahan dengan jumlah korban, termasuk anak-anak, dan mereka tidak dapat merawat semua orang. Foto lain menunjukkan orang-orang berduka atas kematian mereka.

Serangan Israel yang diklaim membebaskan empat sandera yang ditahan Hamas, menuai kecaman dari Indonesia.

"Indonesia mengecam keras kebiadaban berulang yang dilakukan Israel di Gaza termasuk di Kamp Nuseirat," kata pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia melalui akun X MoFA Indonesia @Kemlu_RI yang dikutip Minggu (9/6/2024).

"Dunia internasional harus segera bertindak untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga sipil di Gaza," tegas Kemlu RI.

Sebelumnya, pada pertemuan negara-negara D-8 di Istanbul,Turki, Menlu Retno Marsudi atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan desakan soal perdamaian di Gaza melalui tiga poin penting.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keempat Sandera Israel yang Ditahan Hamas dalam Kondisi Sehat

Dalam operasi yang menargetkan kamp pengungsi Nuseirat, empat sandera yang diculik oleh Hamas diklaim telah dibebaskan. Kini telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka.

Noa Argamani, 26, Almog Meir Jan, 22, Andrei Kozlov, 27, dan Shlomi Ziv, 41, dibebaskan pada hari Sabtu (8/6/2024), delapan bulan sejak diculik dari festival musik Nova pada 7 Oktober 2023.

IDF mengatakan para sandera yang dibebaskan semuanya dalam keadaan sehat, dan mereka kemudian digambarkan memeluk anggota keluarga mereka di sebuah pusat medis dekat Tel Aviv.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji pasukan Israel karena beroperasi “secara kreatif dan berani”. “Kami tidak akan berhenti sampai kami menyelesaikan misi dan memulangkan semua sandera – baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pasukan khusus beroperasi "di bawah tembakan keras" ketika menyelamatkan empat sandera.

“Ini adalah salah satu operasi paling heroik dan luar biasa yang pernah saya saksikan selama 47 tahun bertugas di lembaga pertahanan Israel,” kata Gallant.

Nona Argamani, seorang warga negara Israel kelahiran Tiongkok, diculik dari festival Nova dan rekaman video mengerikan pada tanggal 7 Oktober menunjukkan wanita berusia 26 tahun itu dibawa pergi dengan mengendarai sepeda motor sambil berteriak,"Jangan bunuh aku!"

Video terbaru saat dia bertemu kembali dengan ayahnya, tersenyum dan memeluknya di dalam kendaraan, disiarkan segera setelah berita tentang operasi penyelamatan pada hari Sabtu (8/6).

Kozlov, seorang Rusia yang pindah ke Israel pada tahun 2022, dan Ziv keduanya bekerja sebagai penjaga keamanan di festival tersebut ketika mereka diculik.

Jan dijadwalkan mulai bekerja di sebuah perusahaan teknologi besar sehari setelah dia diculik.

3 dari 4 halaman

Sorak Sorai Kelompok Pendukung Sandera Israel

Hostages Families Forum Headquarters (Markas Besar Forum Keluarga Sandera), sebuah kelompok yang mewakili keluarga para sandera, menggambarkan penyelamatan tersebut sebagai “kemenangan yang ajaib” dan berterima kasih kepada IDF atas “operasi heroik” tersebut.

Kelompok tersebut menambahkan: “Pemerintah Israel harus mengingat komitmennya untuk mengembalikan 120 sandera yang masih ditahan oleh Hamas – yang hidup untuk rehabilitasi, yang dibunuh untuk dimakamkan.”

Meskipun ada kegembiraan di Israel, gambar dan video menunjukkan kematian, cedera dan kehancuran di daerah tersebut, termasuk di sekitar kamp pengungsi Al-Nuseirat. Menurut BBC Verify, tampaknya serangan Israel terjadi di beberapa lokasi di Gaza tengah, namun Nuseirat – lokasi operasi IDF untuk membebaskan empat sandera – tampaknya terkena dampak paling parah.

4 dari 4 halaman

Presiden Palestina Serukan Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan diadakannya sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas apa yang disebutnya sebagai "pembantaian berdarah yang dilakukan oleh pasukan Israel" di dalam dan sekitar kamp pengungsi al-Nuseirat.

Perwakilan tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri, Josep Borrell mengatakan pada X: “Laporan dari Gaza mengenai pembantaian warga sipil lainnya sangat mengerikan.

“Kami mengutuk keras hal ini. Pertumpahan darah harus segera diakhiri.”

Penyelamatan sandera terjadi di tengah upaya gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas.

PM Israel Benjamin Netanyahu telah didesak untuk mencapai kesepakatan namun mendapat tentangan dari sekutu sayap kanan yang mengatakan tindakan militer adalah satu-satunya cara untuk membawa kembali para sandera.

Operasi hari Sabtu (8/6) ini adalah penyelamatan sandera yang paling berhasil dilakukan oleh militer Israel dalam perang ini – dan dapat mengubah perhitungan perdana menteri yang berada di bawah tekanan yang semakin besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat