, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menolak permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengikutsertakan FBI dalam menyelidiki kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Trump beralasan permintaan PBB itu akan membahayakan penjualan senjata AS ke Arab Saudi, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (24/6/2019).
Sebuah laporan tentang kematian Jamal Khashoggi, yang diterbitkan pekan lalu oleh pelapor khusus PBB tentang pembunuhan di luar hukum, mengatakan bahwa Washington harus membuka penyelidikan FBI dan "mengejar tuntutan pidana di Amerika Serikat, sebagaimana diperlukan".
Advertisement
Baca Juga
Tetapi, Donald Trump menolak proposal tersebut, yang disampaikannya dalam wawancara oleh program Meet the Press di stasiun televisi NBC, pada hari Minggu.
Ditanya apakah dia akan mengizinkan FBI untuk menyelidiki pembunuhan Jamal Khashoggi, Trump mengatakan: "Saya pikir itu sudah diselidiki dengan sangat serius."
Kemudian, ketika ditanya siapa yang telah menyelidiki, presiden menjawab: "Oleh semua orang. Maksud saya ... saya telah melihat begitu banyak laporan yang berbeda."
Donald Trump mengatakan kepada NBC bahwa pembunuhan Jamal Khashoggi "benar-benar tidak muncul" dalam percakapan telepon antara penasihat senior Gedung Putih --yang juga menantunya-- Jared Kushner dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pada pekan lalu.
Trump juga menyebut Arab Saudi tidak lebih buruk daripada negara-negara lain di Timur Tengah, yang ia sebut sebagai "tempat ganas dan penuh permusuhan", seraya menambahkan: "Lihatlah Iran, lihat negara-negara lain, saya tidak akan menyebut nama."
Selanjutnya, Trump mengutip angka yang terlalu besar untuk pengeluaran Arab Saudi pada senjata AS, yang sebelumnya dicatat oleh pemeriksa fakta, tidak sesuai dengan catatan resmi.
"Saya hanya mengatakan mereka menghabiskan US$ 400 miliar hingga US$ 450 miliar selama ini untuk embeli peralatan militer," kata Trump.
Faktanya Arab Saudi tahun lalu menandatangani "surat penawaran dan penerimaan" untuk transaksi pembelian senjata militer senilai US$ 14,5 miliar dari AS.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Memboikot Pemerintahan Donald Trump
Sementara itu, pada pekan lalu, Senat AS memilih untuk memboikot pemerintahan Trump yang menjual senjata ke Arab Saudi, di mana tujuh anggota Partai Republik bergabung dengan Demokrat untuk meloloskan seruan tersebut.
Namun, Donald Trump telah berjanji untuk menggunakan hak veto sebagai presiden dan melanjutkan penjualan terkait.
Dia menolak keras tuduhan bahwa pembelian senjata besar-besaran oleh Saudi ke AS sebagai "harga yang harus dibayar" atas pembunuhan Khashoggi.
"Saya tidak suka orang bodoh yang mengatakan, 'Kami tidak ingin melakukan bisnis dengan mereka. Dan omong-omong, jika mereka tidak melakukan bisnis dengan kami, Anda tahu apa yang mereka lakukan? Mereka akan melakukan bisnis dengan Rusia atau dengan China," ujar Trump merujuk pada dua pesaing terbesar AS dalam banyak sektor.
Di lain pihak, MBS --sapaan akrab Mohammed bin Salman-- telah membantah bertanggung jawab atas pembunuhan itu, bersamaan ketika sebelas tersangka diadili di Riyadh, termasuk lima dari mereka yang menghadapi hukuman mati.
Dihadapkan dengan rincian mengerikan dari laporan PBB minggu ini, menteri luar negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kepada CNN bahwa hal itu "cacat".
"Kami tahu ini adalah operasi jahat yang tidak disahkan," kata al Jubeir.
"Ini adalah pembunuhan mengerikan yang terjadi di luar otoritas, dan orang-orang yang melakukannya akan dihukum ... ini seharusnya tidak pernah terjadi."
Al-Jubeir juga mengatakan "mekanisme" sedang "diberlakukan untuk memastikan kasus serupa tidak terjadi lagi".
Advertisement
Khashoggi Disebut Hewan Kurban
Jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis asal Arab Saudi yang menulis untuk Washington Post. Dia dibunuh dan diduga dimutilasi setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober tahun lalu, ketika hendak mengurus dokumen untuk kembali menikah.
Laporan PBB yang terakhir memuat rincian mengganggu tentang percakapan antara pejabat Saudi yang tidak dikenal, sebelum dan setelah kedatangan Jamal Khashoggi.
Temuan terserbut didasarkan pada transkrip yang diberikan oleh otoritas Turki.
Khashoggi disebut sebagai "hewan kurban", ketika seorang pejabat Saudi terekam bertanya apakah akan "mungkin untuk memasukkan bagasi ke dalam tas".
Balasan lain: "Tidak. Terlalu berat. Itu bukan masalah. Tubuh itu berat. Jika kita mengambil kantong plastik dan memotongnya, itu akan selesai. Kami akan membungkus (masing-masing. "
Pelapor khusus PBB menyalahkan pemerintah Arab Saudi atas pembunuhan itu, dan mengatakan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat senior lainnya bertanggung jawab.
Terkini Lainnya
Donald Trump Dikabarkan Beri Perintah untuk Serang Iran, Tapi Berubah Pikiran
Kurang dari Sehari Dimulai, Kampanye Donald Trump Raih Dukungan Dana Rp 341 Miliar
Konflik Donald Trump Vs Sadiq Khan, Ketika Presiden AS Sebut Wali Kota London sebagai Bencana
Memboikot Pemerintahan Donald Trump
Khashoggi Disebut Hewan Kurban
Donald Trump
Arab Saudi
Amerika Serikat
Jamal Khashoggi
Rekomendasi
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Bos BNI: Depresiasi Rupiah Lebih Besar Ketimbang Negara Lain Terseret Kebijakan The Fed
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Membanggakan, Yenny Santoso Runner-Up 1 Mrs Globe di California Amerika Serikat
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Berita Terkini
Sambut MotoGP Indonesia 2024, 2 Pembalap Gelar Meet and Greet dan Parade di Bali
Ditanya soal Berkantor di IKN pada Bulan Juli, Ini Jawaban Jokowi
Jerman Tak Izinkan China Beli Anak Usaha Volkswagen
Dipertimbangkan Puan Maju Pilkada, Kaesang: Jateng Butuh Pemimpin yang Bisa Rampungkan Semua Masalah
64 Jargon MPLS Berbagai Tema, Ajarkan Kebersamaan Juga Persatuan
Respon Raffi Ahmad soal Nagita Slavina Diusulkan Dampingi Bobby Nasution di Pilkada 2024
Wujudkan Link and Match Pasar Kerja yang Andal, Kemnaker Luncurkan Permenaker No.5 Tahun 2024 Tentang SIPK
5 Surat Ucapan Terima Kasih untuk Kakak OSIS, Lucu dan Menyentuh Hati
Investasi Industri Petrokimia Diramal Tembus Rp 508,6 Triliun hingga 2030
Virus West Nile Beserta Gejala dan Pencegahannya, Kini Merebak di Israel
Potret Harashta Haifa Zahra, Miss Supranational 2024 Pertama Asal Indonesia
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 10,2 Triliun hingga Juni 2024
Pemuda Jakbar yang Berani Lawan Begal saat Mau Tes Bintara Dapat Penghargaan dari Kapolri
Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afghanistan