Donald Trump Kembali Terima Kunjungan PM Jepang ke Vila Pribadinya, Ada Apa?

Donald Trump Kembali Terima Kunjungan PM Jepang ke Vila Pribadinya, Ada Apa? - Global

, Florida - Presiden AS, Donald Trump, kembali menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Kedatangan PM Abe akan diterima Trump di vila pribadinya, Mar-al Lago di Florida.

Kedatangan PM Abe akan disebut ‘Winter White House’ pada 17-18 April mendatang. Demikian pernyataan Gedung Putih seperti dikutip dari CNN pada Selasa (3/4/2018).

"Presiden Trump dan Perdana Menteri Abe akan mengeksplorasi cara-cara untuk memperluas perdagangan dan investasi yang adil dan timbal balik antara Amerika Serikat dan Jepang, dua ekonomi terkaya dan paling inovatif di dunia,” kata Gedung Putih.

Kedua pemimpin itu juga diperkirakan akan membahas kampanye "tekanan maksimum" kepada Korea Utara menjelang pertemuan yang dinanti antara Donald Trump dengan Kim Jong-un pada musim semi ini.

Donald Trump menjadi tuan rumah Abe di Mar-a-Lago Februari lalu, ketika Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah. Baru-baru ini, keduanya bertemu satu sama lain di Tokyo pada bulan November selama tur Donald Trump di Asia.

Saksikan video menarik berikut ini:

Dalam kunjungannya ke Jepang, Donald Trump kembali dihujat warganet. Kali ini karena aksinya memberi makan Ikan Koi bersama PM Shinzo Abe.

2 dari 2 halaman

PM Abe Ingin Bicarakan Soal Penculikan

Rudal Balistik Korea Utara Mendarat di Laut Jepang, PM Abe Akan Ambil Tindakan — Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (Muneyuki Tomari/Kyodo News via AP)

Sementara itu, dalam kunjungan PM Abe kali ini, Perdana Menteri Jepang itu ingin membicarakan isu penculikan oleh Korea Utara.

“Saya akan meminta secara pribadi kepada Presiden Trump agar menyinggung soal isu penculikan yang merupakan penting bagi kami kala AS dan Korea Utara bertemu," kata PM Abe seperti dikutip dari Japan Times.

Setidaknya pemerintah Jepang mengatakan, secara resmi ada 17 warga Jepang diculik Korea Utara. Namun, sejumlah laporan, ada ratusan korban penculikan lainnya. Termasuk, sejumlah warga non Jepang, di antaranya sembilan warga Eropa.

Korea Utara sendiri mengaku hanya menculik 13 warga Jepang.