, Jakarta - Hewan tersebar luas dengan jumlah yang sangat banyak di seluruh penjuru dunia. Di air, darat, dan laut terdapat beribu-ribu juta binatang dengan spesies yang berbeda-beda.
Baca Juga
Advertisement
Ada yang hidup berkelompok di alam liar dan tak jarang pula tinggal berdampingan dengan manusia. Beberapa bahkan membantu meringankan pekerjaan dan menjadi peliharaan.
Namun apa yang terjadi jika tiba-tiba segerombolan hewan liar 'menyerbu' kota Anda. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan kekacauan, terutama jika binatang itu adalah ular, beruang, dan babi hutan liar .
Seperti yang dikutip dari Listverse, Jumat (9/9/2016), 5 hewan berikut ini 'menjajah' beberapa kota di dunia dan menyebabkan kekacauan serta horor.
Berikut selengkapnya 5 gerombolan hewan 'penjajah' manusia:
1. Burung Gagak
Pada 2012 kota kecil di California, Pennsylvania, 'dikepung' dari udara oleh segerombolan burung gagak.
Menurut keterangan penduduk setempat, suara yang dikeluarkan oleh hewan terbang berwarna hitam itu sangat memekakkan telinga.
Selain mengganggu ketenangan warga, burung yang sering dikaitan dengan kematian itu juga dapat merusak infrastruktur. Selain itu gagak juga dapat menyebarkan penyakit.
Serangan gerombolan burung biasanya terjadi pada saat musim dingin. Cahaya yang terpancarkan dan hangat dari lampu rumah warga di pemukiman terpencil tersebut, menarik perhatian mereka.
Untuk mengusir gerombolan burung yang sering hinggap di kuburan itu, warga menggunakan semprotan ekstrak anggur.
Bau anggur bekerja seperti cabai bagi burung hitam itu. Mereka tidak akan mendekati daerah yang telah disemprot. Penggunaan ekstrak anggur itu juga ramah lingkungan dan tidak membahayakan hewan lain, kecuali gagak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Serangan Beruang dan Ular Hitam
2. Beruang Hitam
Sebuah kota kecil Luchergorsk terletak di Siberia, tak jauh dari perbatasan Rusia dan China, dikepung oleh 36 beruang hitam pada 2015.
Warga melaporkan mereka merasa dikepung oleh kekuatan militer saat predator kelaparan itu mendekati wilayah mereka.
Suasana saat itu berbuah menjadi 'peperangan' antara penduduk kota dan beruang, saat hewan itu mulai menyerang.
Demi keselamatan warga, pihak berwajib memerintahkan penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Beberapa beruang harus dibunuh dalam 'peperangan' tersebut karena dinyatakan sangat berbahaya.
Akibat dari serangan hewan buas itu setidaknya 5 penduduk tewas. Akhirnya penduduk dan pihak berwajib memutuskan untuk bekerjasama.
Setelah ditelusuri, ternyata yang menjadi penyebab mengamuknya beruang-beruang itu adalah habisnya sumber makanan mereka di hutan.
3. Ular Hitam Berbisa
Pada April 2016 dua kota kecil di Ejisu Municipality, Ghana, Essienimpong dan Kwaaso, dipenuhi 'tamu' tak diundang yang berbahaya.
Ratusan ular yang diduga berbisa dan mematikan menyerbu daerah tersebut. Hewan-hewan itu diduga datang dari area perkebunan -- daerah tersebut memiliki banyak ladang.
Reptil itu menyelinap ke dalam rumah warga dan bersembunyi di dalam kasur, lemari, bahkan pakaian.
Sontak, kedatangan hewan melata itu membuat panik dan takut warga. Mereka lalu memulai memburu dan membunuh ular-ular itu.
Setidaknya 300 ekor ular dilaporkan mati. Beberapa orang penduduk juga dinyatakan terkena gigitan, untungnya ular yang menggigit tidak berbisa.
Advertisement
Beruang Kutub dan Katak Macan Tutul
4. Beruang Kutub
Sejak es menyusut di Hudson Bay, Toronto, Kanada, beruang kutub yang berada di lokasi tersebut mulai kehilangan area berburu mereka.
Beruang kutub sangat ganas dan terkenal bisa menjadi kanibal jika terlalu lapar.
Pada 2013 predator berbulu tebal itu pun mulai mengusik ketenangan warga di Churchill di Manitoba, untuk mencari makanan.
Churchill telah lama dikenal dengan pariwisata beruang kutubnya. Banyak yang memberi makan hewan tersebut dan mengakibatkan mereka sering mengunjungi permukiman.
Akibatnya, mereka pun mulai melakukan kontak langsung dengan penduduk. Hingga pada 2013 dilaporkan setidaknya 168 kasus interaksi beruang dengan manusia dilaporkan.
Hingga pada suatu hari beruang kutub itu menjadi 'liar' dan menyerang seorang perempuan. Predator itu merobek telinga wanita malang itu dan menyebabkan beberapa luka serius.
Akibatnya pemerintah mulai mengontrol populasi hewan tersebut dengan memperbolehkan perburuan beruang kutub.
5. Katak Macan Tutul
Salah satu serbuan hewan paling parah terjadi pada 1952 di kota kecil Okonto, Wisconsin. Saat itu lebih dari 175 juta katak macan tutul 'menyerang' daerah tersebut.
Akibatnya, setiap kendaraan yang lewat akan membuat kendaraan lain terkena 'ledakan' hewan amfibi yang terlindas.
Tidak hanya itu, anjing yang terkenal galak pun takut melihat ratusan juta katak itu. Beberapa orang bahkan mengaku mereka ketakutan di malam hari, karena melihat jutaan kilauan mata kecil.
Banyaknya katak di kota itu disebabkan oleh kadar kebasahan di daerah tersebut. Saat musim panas mulai datang katak-katak itu pun mulai menghilang.
Terkini Lainnya
Jokowi Sambut Duterte di Depan Toko Roti Tanah Abang
Nikahi Putri Kandungnya, Ibu Ini Terancam 10 Tahun Penjara
AS Terbangkan 4 Pesawat Pendeteksi Radiasi ke Semenanjung Korea
Serangan Beruang dan Ular Hitam
Beruang Kutub dan Katak Macan Tutul
Unik
Serangan binatang buas
Ular
Beruang Kutub
Gagak
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Cara Masak Bumbu Racik Rendang yang Enak dan Sedap, Cita Rasa Tetap Autentik
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Menko Luhut Bongkar Isi Laut Indonesia: Mega Biodiversity dengan 8.500 Biota
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir
Bacaan Niat Puasa Daud, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya yang Perlu Diketahui
Potret Afgan Bareng Dita Secret Number dan Zayyan Xodiac, Sukses Konser di Seoul
Kronologi OJK Coba Selamatkan Kresna Life Sebelum Akhirnya Cabut Izin Usaha
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Bakal Tayang di Bioskop sebagai Film Trilogi, Jadi Puncak Kisah Animenya
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB