, Kawasaki - Sebuah bangunan serupa hotel bersebelahan dengan rumah-rumah dan pabrik-pabrik kecil di Kawasaki. Sekilas, Sou Sou tampak seperti hotel biasa. Tapi, ada suatu perbedaan mencolok.
Dikutip dari Japan Times pada Rabu (6/7/2016), bangunan yang dijuluki itai hoteru (hotel jenazah) tersebut telah menjadi tempat persinggahan jenazah selagi menunggu proses kremasi.
Advertisement
Baca Juga
Hotel tersebut bahkan menjadi tempat privat bagi para kerabat dan mereka yang berduka untuk menyampaikan hormat kepada seseorang yang telah meninggal.
Populasi usia uzur di Negeri Matahari Terbit semakin tinggi, sehingga terjadi daftar tunggu untuk melakukan kremasi. Waktu tunggu penggunaan krematorium bisa seminggu atau lebih, terutama di kawasan perkotaan.
Bisnis Menguntungkan
Dengan biaya 9.000 yen (Rp 1,2 juta) per hari, Sou Sou memberikan kesempatan keluarga yang berduka untuk menempatkan jenazah selagi menunggu ketersediaan krematorium.
Hisao Takegishi, presiden Sou Sou, mengatakan, "Bisnis ini menguntungkan." Ia menambahkan, tingkat isian hotel ini mencapai 70 hingga 80 persen pada tahun lalu.
Tentu saja jenazah bisa ditempatkan dalam kamar jenazah di lokasi krematorium, tapi fasilitas di sana sedikit lebih menyedihkan, dengan ruang pendingin yang terkunci dan waktu kunjungan yang terbatas.
Takegishi, yang dulunya pernah menjadi direktur pemakaman selama satu dekade, melanjutkan, "Jauh sekali dari idealnya suatu tempat perkabungan bagi orang-orang tercinta."
"Saya hanya ingin menyediakan tempat selain ruang mayat krematorium sehingga orang bisa berduka dengan tenang, selayaknya di rumah."
Di Sou Sou, keluarga-keluarga bisa menghias ruangan dengan bunga dan kenangan tentang mendiang. Tempat itu sendiri terdaftar sebagai fasilitas penyimpanan, tapi para anggota keluarga bisa menginap kalau mau. Tidurnya di kursi panjang dan bisa juga memesan makanan, imbuh Takegishi.
Ada beberapa bisnis yang menyediakan jasa serupa, atau bahkan dengan paket-paket layanan yang lebih lengkap lagi.
Pada 2010, perusahaan jasa layanan Nichiryoku Company di Tokyo membuka fasilitas mirip hotel bernama Lastel di Yokohama dan Shin-Yokohama.
Wakil presiden perusahaan, Kimiaki Takemura, menjelaskan bahwa gedung bertingkat sembilan di Shin-Yokohama memiliki ruang lengkap untuk penyimpanan jenazah dan juga balai kedukaan, ruang pertemuan, mimbar agama Buddha, dan ruang pamer berbagai jenis peti mati.
Kata Takemura, "Semua yang diperlukan ada dalam gedung ini. Penawaran paket lengkap dalam satu gedung merupakan hal yang baik bagi bisnis maupun keluarga yang berduka."
Jumlah pengguna semakin banyak, tapi volume penjualan per klien semakin menyusut karena orang semakin mengupayakan pemakaman yang lebih kecil dan sederhana, imbuh Takemura.
Namun demikian, ia berharap tren ini akan berbalik, "Menurut saya kebutuhannya pasti meningkat."
Lembaga Nasional Penelitian Kependudukan dan Keamanan Sosial memperkirakan angka kematian akan memuncak di 1,67 juta pada 2039, setara dengan peningkatan 30 persen dibandingkan angka pada 2015.
Dengan perkiraan peningkatan itu, Itaru Takeda, kepala asosiasi studi kremasi dan pemakaman Kasouken, mengatakan bahwa wilayah-wilayah padat penduduk harus membangun lebih banyak krematorium.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perlawanan Warga
Namun demikian, fasilitas kremasi sulit didirikan karena mendapat perlawanan gigih dari warga sekitar. Sehingga, menurut Takeda, ada sejumlah proyek yang mangkrak selama beberapa dekade belakangan.
Percepatan penggunaan sistem pembakar bisa menjadi cara mengatasi masalah. Tapi, di Jepang, ritual belasungkawa dan penaburan abu jenazah ke dalam guci merupakan hal yang penting secara budaya. Dengan demikian, fasilitas-fasilitas kremasi tidak bisa beroperasi seakan-akan sebuah pabrik.
Takeda melanjutkan, "Ketika penduduk mengumpul di suatu daerah yang sempit, kita memerlukan fasilitas-fasilitas kesejahteraan sesuai kebutuhan warga sejak lahir hingga meninggal, misalnya rumah sakit, sekolah, tempat pengasuhan, dan pemadam kebakaran."
"Demikian juga halnya dengan krematorium. Kematian bukanlah hal yang ditemui setiap hari, sehingga banyak orang melihat krematorium tidak ada urusannya dengan hidup mereka.Tapi kami memandangnya sebagai isu yang mendesak."
Seperti halnya krematorium, hotel-hotel jenazah juga biasanya mendapatkan perlawanan dari warga setempat. Pada 2014, ketika Takegishi membuka Sou Sou di Kawasaki, lebih dari 100 warga menggelar kampanye perlawanan dan menuntut penutupan tempat itu.
"Argumen utamanya adalah bahwa hotel demikian itu menyeramkan…beberapa di antaranya mengaku tidak bisa tidur memikirkan ada mayat-mayat dibawa masuk dan keluar dari gedung di dekatnya," ujar Takegishi.
Seorang siswi sekolah menengah mengaku ketakutan akan didatangi hantu dalam kamarnya.
Walaupun begitu, Takegishi sangat yakin bahwa bisnisnya sangat membantu proses kedukaan dan melegakan yang ditinggalkan.
"Fasilitas ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat…saya berharap lebih banyak yang terjun ke bisnis ini, dan berhadap ini menjadi salah satu dari banyak fasilitas yang bisa dipilih oleh pihak yang berduka."
Sudah 2 tahun berlalu, dan umbul-umbul berisi pesan penolakan hotel itu masih terlihat terpampang di daerah sekitarnya. Tapi, setelah beberapa kejadian kematian penduduk setempat yang kemudian melibatkan pemakaian fasilitas itu, sentimen mulai berubah, kata Takegishi.
"Menurut saya, pada akhirnya saya akan meraih penerimaan mereka," pungkas pria itu.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Terkini Lainnya
10 Kisah 'Horor' dari Rumah Duka dan Krematorium
Perempuan Jepang Rela Bayar Rp 52 Juta Demi 'High Heels'
Intip Mewahnya Isi 'Hotel' Kereta
Perlawanan Warga
hotel
Kematian
Buddha
Rekomendasi
Gus Yahya Sebut Salam Agama Bukan Ibadah, tapi Simbol Kerukunan
Kunjungan ke Candi Borobudur Selama Waisak 2024 Meningkat 63 Persen dari Tahun Lalu
Peringati Hari Raya Waisak, Menag: Jadikan Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu
23 Mei 2024 Hari Raya Waisak, Ada 3 Peristiwa Penting yang Diperingati Umat Buddha
Pesan Kerukunan dan Toleransi Beragama dari Kota Bandung Jelang Hari Raya Tri Suci Waisak
Tiket Ludes Terjual, Kuota Peserta Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Kok Tidak Ditambah?
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Cara Masak Bumbu Racik Rendang yang Enak dan Sedap, Cita Rasa Tetap Autentik
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Menko Luhut Bongkar Isi Laut Indonesia: Mega Biodiversity dengan 8.500 Biota
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir
Bacaan Niat Puasa Daud, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya yang Perlu Diketahui
Potret Afgan Bareng Dita Secret Number dan Zayyan Xodiac, Sukses Konser di Seoul
Kronologi OJK Coba Selamatkan Kresna Life Sebelum Akhirnya Cabut Izin Usaha
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Bakal Tayang di Bioskop sebagai Film Trilogi, Jadi Puncak Kisah Animenya
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB