uefau17.com

Investor Kripto di Asia Tenggara Bakal Melonjak 12,7% di Akhir 2024 - Crypto

, Jakarta Platform online Jerman Statista memprediksi, penetrasi investor aset kripto di Asia Tenggara sampai akhir 2024 diperkirakan meningkat hingga 12,78 persen. Sementara di 2028 diharapkan dapat naik hingga 14,81 persen.

Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Andrianita mengatakan, perdagangan aset kripto di Indonesia sendiri terus tumbuh positif di tengah membaiknya kondisi pasar nasional.

"Sampai dengan April 2024 investor Aset Kripto dalam negeri mencapai 20 juta pelanggan dengan transaksi mencapai hingga Rp 211,1 triliun," ujar Olvy dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).

Menurut dia, perkembangan tersebut tidak lepas dari terselenggaranya rangkaian Bulan Literasi Kripto (BLK) yang digelar Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI) sepanjang Mei 2024.

Lebih lanjut, Olvy mengungkapkan, Bappebti mendukung penuh calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK) yang memiliki komitmen kuat dalam mematuhi aturan Bappebti, serta memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai investasi aset kripto.

"Kami harap edukasi seperti ini bisa terus berjalan untuk meningkatkan minat pada investasi aset kripto dalam negeri, dan tentunya dalam upaya perlindungan kepada masyarakat sebagai pelanggan," imbuhnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI sekaligus General Counsel Pintu Malikulkusno Utomo (Dimas) mengutarakan apresiasnya terhadap gelaran BLK 2024 yang mampu meraih pencapaian luar biasa dengan berbagai kegiatan edukasi, baik secara daring maupun luring.

"BLK 2024 membawa semangat serta nilai positif bagi industri kripto dan mendorong pentingnya kegiatan edukasi dan literasi bagi masyarakat baik yang sudah berinvestasi aset kripto atau pun yang berkeinginan mencoba berinvestasi. Kami di Pintu akan terus berkomitmen mengedukasi masyarakat Indonesia melalui berbagai platform yang kami miliki salah satunya Pintu Academy dan juga terus berkolaborasi dengan seluruh pihak sebagai bagian tanggung jawab kami untuk meningkatkan edukasi dan literasi tentang aset kripto," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Bitcoin Diprediksi Lompat ke Rp 1,35 Miliar Pekan Depan

Sebelumnya, Analis memprediksi nilai Bitcoin bisa tembus hingga USD 83.000 atau setara Rp 1,35 miliar. Angka tertinggi sepanjang sejarah ini diprediksi terjadi pada pekan depan.

Pendiri 10X Research, Markus Thielen mengatakan kenaikan ini bisa terjadi usai tren bullish secara harian dari pergerakan harga Bitcoin. Menurutnya, pergerakan harga di atas USD 72.000 akan mengkonfirmasi tren menuju angka tertinggi sepanjang sejarah itu.

"Hanya masalah waktu sampai Bitcoin mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa. Formasi head-and-shoulders menunjukkan akan segera terjadi reli menuju USD 83.000, dengan garis resistance kemungkinan besar akan tertembus dalam beberapa hari ke depan," kata Markus, mengutip Yahoo Finance, Jumat (7/6/2024).

Dia memprediksi kemungkinan kenaikan ini terlihat sejak 7 Juni 2024 ini. Serta, bisa menemui puncaknya di 12 Juni 2024, pekan depan.

"Waktu ideal untuk menembus resistensi ini adalah hari ini, Jumat, 7 Juni, atau minggu depan, Rabu, 12 Juni," urai Markus Thielen.

Menurut teori analisis teknikal, pola head-and-shoulders terbalik biasanya terbentuk setelah tren turun dan membalikkan tren ke atas setelah penembusan. Pola ini jarang muncul di pasar dengan tren naik, menandakan kelanjutan bullish.

Penembusan di atas USD 72.000 bergantung pada data nonfarm payrolls AS yang dijadwalkan dirilis pada hari Jumat pukul 12:30 UTC.

 

3 dari 3 halaman

Tren Perekonomian Berdampak ke Kripto

Masih dalam laporan yang sama, perkiraan konsensus para ekonom adalah bahwa perekonomian menciptakan 180.000 lapangan kerja di Mei, hampir menyamai kenaikan di bulan April sebesar 175.000. Tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap di 3,9 persen pada bulan Mei.

Estimasi median untuk pendapatan rata-rata per jam adalah kenaikan sebesar 0,3 persen, sedikit di atas laju April, yang menyebabkan pertumbuhan upah dalam 12 bulan sebesar 3,9 persen untuk bulan kedua berturut-turut.

Data yang lemah dapat memperkuat alasan penurunan suku bunga The Fed, sehingga menambah momentum kenaikan pada aset-aset berisiko, termasuk mata uang kripto. Beberapa bank investasi sudah memperkirakan bank sentral akan beralih ke pelonggaran likuiditas baru melalui penurunan suku bunga pada bulan Juli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat