uefau17.com

Selain Jeka Saragih di UFC, 2 Petinju Indonesia juga Pernah Merintis Jalan di Las Vegas - Bola

, Jakarta Jeka Saragih resmi mendandatangani kontrak dengan promotor pertandingan Mix Martial Art (MMA) paling populer di dunia, UFC. Petarung asal Pemtang Siantar itu tetap diajak bergabung meski menderita kekalahan pada babak grand final road to UFC yang berlangsung pekan lalu. 

Berhadapan dengan petarung India, Anshul Jubli di Las Vegas, Amerika Serikat, Jeka dinyatakan kalah TKO ronde kedua. Wasit terpaksa menghentikan laga setelah Jeka tak berkutik dalam kuncian lawan. 

Meski demikian, Jeka tidak lantas pulang kampung. Sebaliknya, Jeka harus tinggal lebih lama di Amerika Serikat. Pria berusia 28 tahun itu akan berlatih di Negeri Paman Sam setelah resmi dikontrak oleh UFC selama lima tahun dan saat ini tengah mempersiapkan diri menjalani laga debutnya.

"Jeka Saragih bersama dengan manajer Graham Boylan telah menandatangani kontrak UFC selama 5 tahun dan menjadi atlet Indonesia pertama di UFC. Meski dia kalah di final road to UFC, UFC tetap memberikan dia kontrak berdasarkan rekaman KO-nya di ronde sebelumnya," tulis Mola.

Ya, Jeka memang menjadi atlet Indonesia pertama yang menandatangani kontrak dengan UFC. Sebelumnya, belum ada satu petarung lain dari Tanah Air yang mendapat kesempatan tersebut. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Surga MMA

UFC sendiri dikenal sebagai salah satu promotor pertarungan seni beladiri campuran MMA yang sangat populer di dunia. Sejumlah atlet ternama, seperti Conor McGregor hingga Khabib Nurmagomedov pernah bermain di UFC. Lewat UFC mereka mampu menjelma menjadi atlet elite dunia. 

UFC bermarkas di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Kota Judi itu belakangan jadi kiblat olahraga beladiri campuran MMA. Pertarungan rutin di lakukan di sana. Salah satu yang paling menyita perhatian, tentu saja duel UFC  Conor McGregor melawan Khabib Nurmagomedov, 2018 lalu. Duel yang berlangsung di T-Mobile Arena itu disaksikan 2,4 juta pengguna layanan tv Pay per view (PPV).

Karena itu, langkah Jeka bergabung dengan UFC boleh dikatakan sudah tepat. Kesempatannya untuk menjadi petarung elite MMA sudah di depan mata. Kini tinggal mempersiapkan diri untuk menampilkan permainan terbaik dalam lima pertandingan yang telah tertuang dalam kontraknya bersama UFC. 

3 dari 4 halaman

Chris John

Sementara itu, Jeka bukan satu-satunya atlet Indonesia yang berusaha menaklukkan Las Vegas. Sebelumnya, dua petinju asal Indonesia, juga pernah mengadu peruntungan di kota judi tersebut. 

Yang pertama adalah Chris John. Ya, mantan super champion kelas bulu versi WBA itu pernah bergabung dengan Golden Boy Promotions milik mantan juara dunia Oscar De la Hoya. 

Bersama Golden Boy Promotion, Chris John sempat bertanding sebanyak dua kali melawan petinju AS, Rocky Juarez. Pertandingan pertama yang berlangsung di Toyota Center Houston, 28 Februari 2009, beraknir tanpa pemenang. Duel yang berlangsung 12 ronde itu dinyatakan draw. 

Chris John kembali bertemu Juarez 19 September 2009. Kali ini, pertarungan digelar di MGM Arena, Las Vegas, Nevada. Kali ini, Chris John mengalahkan Juarez dengan kemenangan angka multak.  

Sayang, duel ini jadi satu-satunya momen Chris John tampil di Las Vegas. Setelah keluar dari Golden Boy Promotions, Chris John lebih banyak bertanding di Asia dan Australia. Setelah menyandang gelar juara dunia kelas bulu versi WBA sejak 2004-2013, The Dragon kehilangan sabuknya di Australia pada 16 Juni 2013 akibat mengalami kekalahan RTD dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka. 

4 dari 4 halaman

Daud 'Cino' Yordan

Daun Yordan sempat digadang-gadang bakal jadi penerus Chris John. Sayang, karier petinju kelahiran Ketapakang, 10 Juni 1987 itu tidak secerah The Dragon. Meski demikian, Daud yang pernah bertarung melawan Chris John dan kalah juga pernah merintis asa di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. 

Seperti halnya Chris John, Daud pernah bergabung dengan Golden Boy Promotions milik De La Hoya.

Daud bahkan lebih dulu bergabung ketimbang Chris John. Dan berkat Golden Boy Promotions, Daud Yordan tercatat sebagai petinju Indonesia pertama yang tampil di Las Vegas, Amerika Serikat.

Pertandingan tersebut berlangsung di MGM Arena, Las Vegas, 13 September 2008. Saat itu, Daud Yordan berhasil mengalahkan petinju Meksiko, Antonio Meza lewat kemenangan angka mutlak.  

Setelah dari Las Vegas, Daud masih sempat dua kali bertanding di Amerika Serikat, yakni melawan Robert Guerrero dan Celestino Caballero. Laga kedua melawan Guerrero yang berlangsung di San Jose (2009) dinyatakan no contest karena Daud mengalami robek di pelipis akibat benturan kepala. Sedangkan pada pertarungan melawan Caballero di Florida (2010), Daud kalah angka mutlak. Ini sekaligus menjadi akhir petualangan Daud dalam menembus pasar tinju Negeri Paman Sam. 

Sepanjang kariernya, Daud telah bertanding sebanyak 47 kali dengan catatan rekor, 42 kali menang(30KO), 4 kali kalah, 4 draw, dan 1 kali no contest. Dalam perjalanannya, Daud yang kini merambah ke dunia politik pernah menyandang gelar juara IBO kelas ringan usai mengalahkan Daniel Bizuela 2013 lalu. Sementara di laga terakhir, Cino mempertahankan sabuk juara kelas ringan super versi WBC Asian Boxing Council Silver dengan mengalahkan Panya Uthok pada 1 Juli 2022 lalu. 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat