uefau17.com

Harga Emas Antam Tembus Rp 1.420.000 Segram, Termahal Sepanjang Sejarah Nih Bun - Bisnis

, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam kembali cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Rabu, (17/7/2024).

Pada Rabu, 17 Juli 2024, harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.420.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ditransaksikan di posisi Rp 1.403.000.

Demikian juga harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback naik lebih tinggi Rp 20.000. Harga buyback emas Antam hari ini dipatok Rp 1.287.000.

Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.287.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.27 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 760.000
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.420.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.780.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.145.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.875.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.695.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 34.112.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 68.145.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 136.212.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 340.265.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 680.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.360.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas 24 Karat Berapa?

Harga emas melonjak ke rekor tertiggi pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia terjadi seiring meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS),  Federal Reserve (The Fed) pada bulan September sehingga mendorong permintaan terhadap emas batangan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/7/2024), harga emas ditutup naik 1,6% ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2.467,8 per ons, setelah juga mencapai rekor tertinggi intraday baru di level USD 2.474,5 selama sesi perdagangan tersebut. Harga emas berjangka telah naik lebih dari 19% tahun ini.

Sedangkan harga emas di pasar spot melonjak 1,9% menjadi USD 2.468,68 per ons selama sesi tersebut. Data LSEG menunjukkan bahwa itu adalah harga tertinggi sepanjang masa sejak 1968, tanpa penyesuaian inflasi.

Harga emas mencapai rekor tertinggi awal tahun ini sebelum turun kembali karena prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang mengurangi antusiasme investor terhadap logam mulia.

Namun minat terhadap aset tersebut telah meningkat setelah data inflasi yang lebih rendah pada bulan Juni dan beberapa komentar dovish baru-baru ini dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell berpadu untuk meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.

Penurunan Suku Bunga

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada bulan September sebesar 100% sekarang, menurut perdagangan berjangka yang dilacak oleh alat CME FedWatch. 

Pelemahan dolar juga telah mendukung permintaan emas batangan. Pada hari Selasa, dolar AS bangkit kembali setelah jatuh ke level terendah dalam lima minggu.

“Minat untuk ‘beli saat harga sedang turun’ tetap ada di antara investor di tengah sentimen kuat terhadap emas, yang mungkin menjadi alasan mengapa pasar cepat menguat karena data AS yang lemah dan ekspektasi dovish Fed,” kata Ahli Strategi UBS Joni Teves dalam sebuah catatan pada hari Jumat.

 

3 dari 3 halaman

Apa yang Mempengaruhi Harga Emas Naik?

“Dengan pasar yang berada tepat di atas level psikologis USD 2400, kami pikir risikonya condong ke arah positif. Kami pikir posisi tetap ramping dan ada ruang bagi investor untuk membangun eksposur emas," lanjut Teves.

Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada paruh pertama tahun 2024 karena lonjakan permintaan selama beberapa tahun dari bank sentral di seluruh dunia, karena meningkatnya risiko geopolitik global yang mendorong minat terhadap aset safe haven. Menurut UBS, pembelian emas batangan oleh bank sentral adalah yang tertinggi sejak akhir tahun 1960-an.

“Dengan beberapa bank sentral sekarang mempertanyakan keamanan memegang aset berdenominasi USD dan EUR (setelah krisis keuangan dan utang dan yang terbaru perang di Ukraina), banyak yang memilih untuk mengisi cadangan mereka dengan emas,” demikian bunyi catatan bulan lalu dari UBS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat