, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah mengutamakan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang tepat sasaran. Seiring hal itu, revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 (Perpres 191) untuk membatasi pembelian bakar bakar minyak (BBM) subsidi, sebagai langkah menyesuaikan dengan kondisi ekonomi penduduk Indonesia yang berbeda-beda.
"Pembatasan tidak ada, jumlah penduduk Indonesia makin banyak, tetapi segi keekonomian masing-masing penduduk Indonesia berbeda-beda. Jadi, tepat sasaran yang lebih diutamakan," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu, 10 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga
Erick mengatakan, Kementerian BUMN tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan dari wacana tersebut. Namun, dia menyebutkan, saat ini rencana tersebut masih didiskusikan di antara kementerian terkait.
Advertisement
"Ini masih wacana karena kalau kami di BUMN itu menteri yang menaungi korporasi bukan kebijakan. Jadi, diskusi antara kementerian mengenai BBM ini masih berlangsung," ujar Erick.
Kementerian BUMN mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengatur bantuan-bantuan yang seharusnya didapat oleh masyarakat, termasuk listrik dan gas.
Meski begitu, Erick menuturkan, Kementerian BUMN tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kebijakan. Namun, sebagai korporasi negara, BUMN hanya menunggu pengesahan revisi Perpres 191.
"Dan seyogianya memang tentu masyarakat yang mampu tidak boleh mempergunakan BBM yang bersubsidi, seperti juga listrik. Cuma, proses ini masih berlangsung, kita tunggu aja," ujar Erick.
Selain itu, Erick juga berharap agar hal tersebut tidak menjadi polemik di tengah masyarakat. Apalagi, hal itu sudah digodok hampir setahun lebih, sehingga bukan sesuatu yang baru.
"Enggak usah dipolemikkan, itu sesuatu yang saya rasa dari tahun ke tahun sudah ada diskusinya," kata Erick.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kata Menko Luhut
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah menargetkan pengetatan penggunaan subsidi bahan bakar minyak pada 17 Agustus, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika membahas permasalahan penggunaan bahan bakar minyak yang berhubungan dengan defisit APBN 2024.
Ia meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat APBN 2024.
Selain memperketat penyaluran BBM bersubsidi, Luhut juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang berencana untuk mendorong alternatif pengganti bensin melalui bioetanol.
Luhut meyakini bahwa penggunaan bioetanol tidak hanya mampu mengurangi kadar polusi udara. Tingkat sulfur yang dimiliki bahan bakar alternatif ini juga tergolong rendah.
Advertisement
DPR: Sudah Serukan Sejak 3 Tahun Lalu
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi. Dia menyebut pembatasan itu akan dimulai pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Terkait rencana ini, Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Eddy Soeparno mengatakan sejak 3 tahun lalu sudah menyerukan pembatasan terhadap BBM bersubsidi.
"Dari pandangan kami, 80 persen pengguna BBM subsidi baik pertalite maupun solar itu adalah masyarakat mampu yang kemudian menjadikan penyaluran BBM bersubsidi ini tidak tepat sasaran,” kata Eddy kepada , ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (11/7/2024).
Eddy menambahkan, sejak 3 tahun lalu telah meminta agar Perpres Nomor 191 Tahun 2024 direvisi, tetapi menurut Eddy, revisi mungkin baru dilakukan saat ini.
"Tetapi tentu tidak ada kata terlambat kita ingin melihat agar pembatasan itu dilaksanakan agar total dari subsidi yang jumlahnya juga tidak kecil. Untuk 2024, jumlah subsidi BBM itu Rp 163 triliun, kalau 80 persen penggunanya itu adalah masyarakat mampu artinya Rp 130 triliun subsidi itu dialihkan untuk masyarakat yang tidak berhak,” jelas Eddy.
Eddy menuturkan, jika ada penghematan sebesar itu, subsidi BBM yang digunakan oleh masyarakat mampu dapat digunakan program ekonomi lain seperti bantuan sosial. Maka dari itu, Eddy menyebut pihaknya mendukung adanya pembatasan tersebut.
Tak Berdampak pada Masyarakat Kelas Ekonomi Bawah
Selain itu, Eddy menuturkan pembatasan BBM bersubsidi ini tidak akan berdampak pada masyarakat kelas ekonomi bawah karena mereka pihak yang memang akan menikmati BBM bersubsidi.
“Ojek online, angkot, UMKM, yayasan yang mengelola ambulan, dan mobil plat kuning, itu tetap boleh membeli BBM bersubsidi,” ujar Eddy.
Sedangkan masyarakat yang tidak boleh membeli BBM bersubsidi menurut Eddy adalah masyarakat mampu seperti mempunyai dua mobil, memiliki gaji yang masuk pada masyarakat mampu.
Advertisement
Wanti-Wanti Erick Thohir: Masyarakat Mampu Jangan Pakai BBM Subsidi
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pengawasan pengetatan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diwacanakan oleh pemerintah, akan lebih mudah dilakukan di era digitalisasi saat ini.
"Dengan sekarang keterbukaan informasi, dengan adanya juga yang namanya digitalisasi, saya rasa tidak perlu dikhawatirkan itu (pengetatan penggunaan BBM subsidi)," kata Erick dikutip dari Antara, Kamis (11/7/2024).
Erick menyampaikan bahwa Kementerian BUMN mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengatur bantuan-bantuan yang seharusnya didapat oleh masyarakat, bukan hanya BBM subsidi termasuk listrik dan gas.
"Tentu masyarakat yang mampu tidak boleh mempergunakan BBM yang bersubsidi, seperti juga listrik," tuturnya.
Sebelumnya, Erick menyebut pihaknya mendukung revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 (Perpres 191) untuk membatasi pembelian bakar bakar minyak (BBM) subsidi agar tersalurkan secara tepat sasaran.
Menurut dia, tujuan dari revisi Perpres 191 adalah untuk menghindari penyalahgunaan subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat kelas bawah.
Erick juga mengatakan bahwa Kementerian BUMN tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan dari wacana tersebut. Tetapi dia menyebutkan, saat ini wacana tersebut masih didiskusikan di antara kementerian terkait.
Erick pun berharap agar hal tersebut tidak menjadi polemik di tengah masyarakat karena hal itu akan memberi manfaat, di mana penyaluran BBM bersubsidi akan lebih tepat sasaran.
"Pemerintah juga sangat mengerti kesulitan kenapa BBM pada bulan Januari tidak naik, pada bulan Maret, April tidak naik, karena kan daya beli masyarakat lagi tertekan," ucap Erick Thohir.
Terkini Lainnya
Indonesia Jawara Industri Baterai Kendaraan Listrik, Ford hingga VW Siap Investasi
Erick Thohir Banggakan KIT Batang: Tak Kalah dari Vietnam-Thailand
Erick Thohir Mau Pertemukan Bos TikTok-YouTube dengan Jokowi dan Prabowo
Kata Menko Luhut
DPR: Sudah Serukan Sejak 3 Tahun Lalu
Tak Berdampak pada Masyarakat Kelas Ekonomi Bawah
Wanti-Wanti Erick Thohir: Masyarakat Mampu Jangan Pakai BBM Subsidi
Erick Thohir
ekonomi
Kementerian BUMN
BBM
BBM Bersubsidi
BBM Subsidi
Penduduk Indonesia
Rekomendasi
Erick Thohir Banggakan KIT Batang: Tak Kalah dari Vietnam-Thailand
Erick Thohir Mau Pertemukan Bos TikTok-YouTube dengan Jokowi dan Prabowo
Tak Ingin Kejadian Generasi Evan Dimas Terulang, PSSI Susun Program Demi Jaga Performa Pemain Muda
Sukses Digagas Erick Thohir, Ternyata Ada BUMN Mau Bikin Bisnis Daycare
Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024, Manajer Tim Sebut Bakal Ada Bonus dari Ketum PSSI
Erick Thohir Pamer Banyak Jebolan Bank Mandiri Jadi Pejabat Negara
Erick Thohir Resmikan Gedung Nawasena Mandiri, Tak Ingin Jadi Bangunan Mewah Semata
Bawa Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024, Erick Thohir Bicara Peluang Indra Sjafri Latih Tim Senior
Timnas Indonesia Dikerjai China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir: Kita Kerjain Lagi di Sini
Olimpiade 2024
Selfie Korea Utara dan Korea Selatan di Podium Olimpiade Paris 2024 Jadi Viral
Olimpiade 2024: Pesenam Brasil Flavia Saraiva Bertanding dengan Mata Hitam dan Perban di Alis
Google Doogle Rayakan Olimpiade 2024 Paris dengan Game Most Searched Playground, Begini Cara Mainnya
Israel Angkat Koper dari Olimpiade Paris 2024 Usai Disingkirkan Jepang
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Siapa Rebut Medali Emas?
Rapor Lengkap Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Siapa Rebut Medali?
Piala Presiden 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Hasil Piala Presiden 2024: Borneo FC Lolos ke Final, Depak Persija Lewat Gol Menit Akhir
Piala Presiden 2024 Pakai VAR Biar Makin Cetar
Hasil Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija Jakarta: Tumbang 0-3, Macan Kemayoran Tetap Lolos ke Semifinal
Link Siaran Langsung Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija di Vidio, Jumat 26 Juli Pukul 19.30 WIB
Hasil Piala Presiden 2024 Madura United vs Arema FC: Pesta Gol di Gawang Laskar Sape Kerrab, Singo Edan Amankan Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-19
Tak Ingin Kejadian Generasi Evan Dimas Terulang, PSSI Susun Program Demi Jaga Performa Pemain Muda
3 Prestasi Apik Indra Sjafri di Timnas Indonesia, Selain Juara Piala AFF U-19 2024
Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024, Manajer Tim Sebut Bakal Ada Bonus dari Ketum PSSI
Juara Piala AFF U-19 2024, Timnas Indonesia Segera Gelar TC dan Uji Coba untuk Kualifikasi Piala Asia U-20
Profil Jens Raven, Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia U-19 di Final Piala AFF U-19 2024
Bawa Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024, Erick Thohir Bicara Peluang Indra Sjafri Latih Tim Senior
Piala AFF U-19
Tak Ingin Kejadian Generasi Evan Dimas Terulang, PSSI Susun Program Demi Jaga Performa Pemain Muda
Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024, Manajer Tim Sebut Bakal Ada Bonus dari Ketum PSSI
Juara Piala AFF U-19 2024, Timnas Indonesia Segera Gelar TC dan Uji Coba untuk Kualifikasi Piala Asia U-20
Profil Jens Raven, Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia U-19 di Final Piala AFF U-19 2024
Jens Raven Bicara Prospek Gabung Timnas Senior usai Juara Piala AFF U-19 2024, Ada Kans Dipanggil STY?
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Buka Lowongan Kerja, MIND ID Gelar Program XPLORER Management Trainee
Emirates Buka Lowongan Kerja Pramugari Pramugara di Jakarta, Daftar di Sini!
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Populer
Gaji PNS Naik di 2025, Ini Bocoran Besarannya
Mengenal Sosok Haji Isam, Crazy Rich Kalsel yang Kirim 2.000 Excavator ke Merauke
Penampakan Kereta Tanpa Rel IKN, Bakal Dijajal Jokowi 5 Agustus 2024
Pabrik Rokok Protes PP Kesehatan: Industri Terancam Gulung Tikar
Harga Emas Dunia Masih Melambung Tinggi, Ini Gara-garanya
Siap-Siap! Pemerintah Bakal Bagikan 137.000 Rice Cooker
Jawab Isu Menteri ESDM Diganti Bahlil Lahadalia, Arifin Tasrif: Ya Tunggu Saja
Jelang Akhir Era Jokowi, Utang Pemerintah Tembus Rp 8.444 Triliun
Pemerintah Kaji Ulang Tunjangan PNS di IKN, Kemahalan?
Tenang, Tarif Listrik Tak Naik Meski Ada Pelebaran Daya
Ismail Haniyeh
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh, Teuku Wisnu Berduka: Selamat Jalan, Pejuang Muslim
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh di Iran, Begini Respons Malaysia hingga Rusia
Kronologi Tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Dibunuh Israel Usai Pelantikan Presiden Iran
Profil Ismail Haniyeh Pemimpin Politik Hamas yang Tewas di Iran
Berita Terkini
Jus Lidah Buaya untuk Kesehatan, Resep Minuman Segar dan Bergizi
VIDEO: Buat Konten Horor Tanpa Izin, 5 Konten Kreator Dilaporkan Polisi
PKS Dukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana-Deddy Amarullah Maju di Pilkada 2024
Pengamat Soroti Hal Ini Demi Jaga Harga Beras Tetap Stabil
7 Potret Verrell Bramasta Pertama Kali Latihan Menembak, Bidikannya Tepat Sasaran
5 Alasan Nonton Film Filosofi Kopi di Vidio
Kuasa Hukum Masyarakat Akan Laporkan Bawaslu Tapanuli Selatan ke DKPP, Sebut Ada Penafsiran Berbeda
Infrastruktur Kerek Daya Saing Indonesia, Jokowi: Bukan Asal Jadi!
Tanpa Soda Kue dan Baking Powder, Begini Cara Mudah Bikin Bolu Kukus Mekar
Wajib Diwaspadai, Ini Dampak Negatif Kolesterol pada Fungsi Otak
Gara-gara Unagi, Seorang Lansia Meninggal Dunia dan 140 Orang Lainnya Sakit
Dipanggil PBNU, Eks Sekjen PKB Lukman Edy Singgung Hasil Muktamar di Bali
Mengapa Menguap Bisa Menular, Ini Penjelasan Ahli
Oli Motor Evalube Kembali Sabet Penghargaan IOB 2024