, Jakarta - Harga emas dunia berbalik menuju level positif pada perdagangan Senin setelah mengalami penurunan harian terbesar dalam tiga setengah tahun pada sesi sebelumnya. kenaikan harga emas dunia ini terjadi di tengah penantian data inflasi Amerika Serikat (AS) dan keputusan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) di akhir pekan ini.
Mengutip CNBC, Selasa (11/6/2024), harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2.309,39 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,09% menjadi USD 2.327 per ounce.
Baca Juga
Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible menjelaskan, pada Jumat lalu aksi jual emas terjadi sangat berlebihan dan pada Senin ini para pemburu barang murah bermunculan pada titik harga yang lebih rendah ini.
Advertisement
“Ada begitu banyak data dan begitu banyak peristiwa yang akan dirilis. Jadi akan ada lebih banyak volatilitas dan lebih banyak kejutan minggu ini.” tutur dia.
Harga emas batangan kehilangan sekitar USD 83 per ounce pada hari Jumat atau turun 3,5% yang merupakan penurunan satu hari terbesar sejak November 2020 setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan mematahkan harapan penurunan suku bunga di bulan September.
Keputusan Bank Sentral China
Selain itu, pelemahan harga emas tersebut juga terjadi karena adanya laporan bahwa bank sentral China menunda aksi borong emas. Hal ini membuat investor bertaruh pada permintaan emas batangan di China.
“Bank Rakyat China (PBOC) tidak pernah menjadi pembeli tetap. Ada fase pembelian yang berbeda diikuti dengan jeda beberapa bulan. Namun selama PBOC tidak melanjutkan pembelian, harga emas dapat diperdagangkan sideways karena topik pembelian China adalah fokus utama pasar,” kata analis Julius Baer Carsten Menke.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Suku Bunga AS
Pemulihan tentatif harga emas terjadi meskipun ada kenaikan nilai tukar dolar AS dan imbal hasil Treasury AS, dengan fokus pasar beralih ke rilis laporan indeks harga konsumen AS bulan Mei yang akan dirilis pada hari Rabu, hari yang sama dengan keputusan kebijakan The Fed.
Bank sentral AS diperkirakan tidak akan melakukan perubahan apa pun terhadap suku bunga kebijakannya pada minggu ini, namun fokusnya akan tertuju pada proyeksi ekonomi terkini dari para pengambil kebijakan dan konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell setelah pertemuan dua hari tersebut berakhir.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi lain, harga perak di pasar spot naik 1,8% menjadi USD 29,69 per ounce dan platinum naik 1,1% pada USD 973,85 per ounce. Sementara paladium turun 0,8% menjadi USD 904,99 per ounce.
Advertisement
Meneropong Harga Emas Dunia Pekan Ini
Sebelumnya, harga emas berpeluang melemah pada perdagangan pekan ini. Potensi koreksi harga emas itu dari sentimen China tidak menambah kepemilikan emasnya untuk pertama kali dalam 18 bulan dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan.
Selain itu, berdasarkan survei mingguan Kitco, mayoritas analis prediksi harga emas tertekan. Pada pekan ini, dari 18 analis yang partisipasi survei Kitco, hanya dua analis yang mewakili 11 persen melihat harga emas dunia akan naik pekan ini.
Sementara itu, 11 analis prediksi, harga emas akan tertekan. Sedangkan lima analis melihat harga emas akan sideways.
Sementara itu,dari polling Kitco terhadap 184 pemilih, 107 pemilih atau mewakili 58 persen prediksi harga emas akan menguat. Sementara itu, 33 orang atau 18 persen prediksi harga emas melemah. Sedangkan 44 responden perkirakan harga emas sideways.
Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler menuturkan, dua kekuatan mendorong emas ke posisi terendah baru dalam satu bulan menjelang akhir pekan lalu. Pemicunya pertama meski cadangan devisa China naik tetapi tidak menambah kepemilikan emasnya untuk pertama kali dalam 18 bulan.
“Kedua, lonjakan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS sebagai respons terhadap data pekerjaan AS yang lebih kuat dari yang diharapkan,” ujar dia seperti dikutip dari Kitco.
Chandler menambahkan, di pasar spot, harga emas tembus USD 2.300 mendekati posisi terendah pada Mei 2024 di dekat USD 2.277. "Tembus posisi USD 2.270 dapat mengirim harga emas turun ke USD 2.220,” ujar dia.
Peluang Kenaikan Harga Emas
Sementara itu, Analis Barchart.com, Darin Newsom menuturkan, harga emas akan merosot dalam beberapa hari ke depan. Ia menuturkan, meski ada reaksi spontan terhadap data ketenagakerjaan bulanan AS, harga emas untuk pengiriman Agustus tetap dalam jangka menengah.
Di sisi lain, Analis Forex.com, James Stanley menuturkan, harga emas berpotensi menguat pekan ini. Ia mengatakan, selama empat hari pertama pada pekan lalu, harga emas mampu bertahan di posisi yang cukup kuat di level resistance 2.378.
“Saya pikir pendorong di sekitar cadangan emas China mungkin merupakan pintu jebakan, dan saya tidak berpikir the Federal Reserve akan bersikap terlalu agresif pekan ini,” ujar dia.
Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski mengatakan, pihaknya mempertimbangkan dampak dari laporan pekerjaan menjelang keputusan suku bunga the Fed.
"Angka ketenagakerjaan AS berarti kecil kemungkinan the Fed akan memangkas suku bunga. Kecil kemungkinan the Fed akan memangkas suku bunga pekan ini, dan mereka benar-benar berada di bawah tekanan untuk tidak memangkas suku bunga,” ujar dia.
Advertisement
Sentimen Bank Sentral Eropa Pangkas Suku Bunga
Ia menambahkan, sentimen itu telah menopang dolar AS. Selain itu, Bank Sentral Kanada dan Eropa memangkas suku bunga. Sentimen tersebut akan berdampak signifikan pada dolar AS dan harga emas.
"Hal itu memberikan angin segar bagi dolar AS dan angin sakal bagi emas dalam waktu dekat, dan juga komoditas lainnya,” ujar dia.
Selain itu, hal terpenting dari laporan pekerjaan AS, menurut Cieszynski yakni data inflasi.
"Bagian terpenting sebenarnya adalah inflasi upah meningkat lagi. Saya pikir banyak orang berharap the Fed isyaratkan penurunan suku bunga pada Juli, tetapi mungkin September,” ujar dia.
Adapun Cieszynski menuturkan, penurunan harga emas dapat cukup dramatis. Hal ini karena kenaikannya hanya berikan sedikit area support yang jelas. Harga emas menembus USD 2.160 lalu dengan cepat naik ke USD 2.4000. “Jadi support di area USD 2.280, USD 2.285, dan jika itu tercapai, kembali lagi ke USD 2.125,USD 2.150,” tutur dia.
Analis Senior Kitco Jim Wyckoff menuturkan, penurunan emas dapat berlanjut pekan ini. Adapun harga emas di pasar spot diperdagangkan di USD 2.294,01 per ounce. Harga emas susut 1,43 persen pada pekan ini.
Terkini Lainnya
Harga Emas Batangan Melonjak 1%, Imbas Pelemahan Dolar AS
Cek Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 27 Juni 2024
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 11.000 Hari Ini 27 Juni 2024, Cek Daftar Lengkapnya di Sini
Keputusan Bank Sentral China
Suku Bunga AS
Meneropong Harga Emas Dunia Pekan Ini
Peluang Kenaikan Harga Emas
Sentimen Bank Sentral Eropa Pangkas Suku Bunga
emas
Harga Emas
Harga Emas Hari Ini
harga emas terbaru
Harga Emas Dunia
Rekomendasi
Cek Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 27 Juni 2024
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 11.000 Hari Ini 27 Juni 2024, Cek Daftar Lengkapnya di Sini
Harga Emas Tergelincir Imbas Dolar AS Melesat, Sentuh Level Berapa?
Gaji Masih Sisa? Harga Emas Antam Lagi Turun Nih
Harga Emas Tumbang Dihantam Penguatan Dolar AS
Kejagung Periksa Wajib Pajak Budi Said dalam Kasus Korupsi Emas
Kejagung Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Korupsi Impor Emas
Harga Emas Dunia Naik Menanti Data Ekonomi AS
Tips Investasi Ala Menko Airlangga, Pilih Emas atau Dolar AS?
Copa America 2024
Timnas Argentina Parkir Lionel Messi di Laga Terakhir Grup Copa America 2024
Prediksi Copa America 2024 Paraguay vs Brasil: Momen Penebusan Tim Samba
Copa America 2024: Uruguay Hajar Bolivia 5-0
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Pesta Gol ke Gawang Bolivia, Uruguay Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Dua Kartu Merah, Panama Bungkam Amerika Serikat
Timnas Indonesia U-16
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Kominfo Luncurkan Dua Aplikasi Pemberantasan Judi Online
Bos PPATK Bakal Lapor MKD, Setor Data 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online
Satgas Akan Tutup Layanan Top Up di Minimarket Terafiliasi Judi Online, Ini Respons Aprindo
Judi Online Bikin Perekonomian Tak Produktif
Satgas Blokir 2,1 Juta Lebih Konten dan Situs Judi Online
Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
Pilkada Jember 2024, Faida Unggul di Survei IDM
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Unilever Buka Program Magang untuk Fresh Graduate, Yuk Coba
InJourney Buka Lowongan Kerja, Peluang Dapat Gaji Rp 15 Juta Sebulan
Populer
Pemerintah Akui Belum Bayar Utang Kompensasi ke Pertamina dan PLN, Nilainya Fantastis
Jepang Jadi Mitra Utama Indonesia Capai Netralitas Karbon Sektor Otomotif
Superapps Livin' by Mandiri Punya Fitur Baru, Kini Bisa Akses KPR
Harga Emas Batangan Melonjak 1%, Imbas Pelemahan Dolar AS
Tinggal 2 Hari Lagi, 73,77 Juta NIK Sudah Bisa Jadi NPWP
Harga Minyak Naik Bakal Kerek Harga BBM? Ini Jawaban Menteri ESDM Arifin Tasrif
Melihat Ekonomi AS saat Debat Pertama Pilpres Joe Biden dan Donald Trump
Biaya Pengadaan Makin Tinggi Imbas Rupiah Melemah, Harga BBM Bakal Naik?
Bank Indonesia Ingatkan Tantangan Inflasi di Tengah Ketidakpastian Global
Mata Sering Lelah saat Kerja? Lakukan 5 Trik Ini
Euro 2024
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Memantau Persiapan Timnas Jerman Hadapi Denmark di 16 Besar Euro 2024
Phil Foden Kembali Gabung Timnas Inggris Jelang 16 Besar Euro 2024 Melawan Slovakia
La Furia Roja Siap Hadapi Tim Debutan Georgia di 16 Besar Euro 2024
16 Besar Euro 2024: Kevin De Bruyne Berharap Suporter Belgia Beri Dukungan Melawan Prancis
Berita Terkini
Gara-Gara Judi Online dan Pinjol, Kasus Perceraian di Depok Meningkat
GMFI Raih Laba Bersih USD 2,4 Juta pada Kuartal I 2024
Livin' by Mandiri akan Punya Program Baru pada Awal Kuartal III 2024, Apa Itu?
Lewat Posyandu Jiwa, ODGJ di Banyuwangi Mendapat Pelatihan Sesuai Bakat dan Kemampuan
Top 3 Berita Hari Ini: Taktik Hotel Ajarkan Prinsip Ramah Lingkungan Tanpa Menggurui Para Tamu
Timnas Argentina Parkir Lionel Messi di Laga Terakhir Grup Copa America 2024
Penyumbang Devisa Ekspor Terbesar, Berau Coal Raih Custom Award 2024
8 Ide Desain Taman Rindang yang Teduh dan Asri di Halaman Rumah
Bos Bank Mandiri Pamer Aplikasi Livin' Bisa Diakses di Seluruh Dunia
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Sah, Shin Tae-yong Teken Perpanjangan Kontrak Latih Timnas Indonesia
Khawatir Dikriminalisasi Penyidik KPK, Staf Sekjen PDIP Minta Perlindungan LPSK
7 Ide Desain Rumah Minimalis Modern Type 36 Pojok dengan 2 Lantai
Superapps Livin' by Mandiri Punya Fitur Baru, Kini Bisa Akses KPR
Minuman Anggur Cair Tertua Ditemukan di Guci Makam Spanyol, Usianya 2.000 Tahun