uefau17.com

Daftar 20 Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia, Garuda Indonesia Nomor 1 - Bisnis

, Jakarta - Maskapai nasional Garuda Indonesia dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu sepanjang tahun 2022 (The Most Punctual Global Airline). 

Peringkat itu diberikan Official Airline Guide (OAG) Flightview, sebuah lembaga riset internasional yang melakukan pemeringkatan ketepatan waktu atau on time performance (OTP) maskapai penerbangan global.

Hebatnya, ini menjadi kali kedua maskapai BUMN itu meraih peringkat OTP terbaik, setelah sebelumnya diraih pada tahun 2019.

Garuda Indonesia berhasil meraih peringkat pertama tingkat OTP sebesar 95,63 persen, mengalahkan sejumlah maskapai internasional lainnya. 

Maskapai yang berada di 5 besar diantaranya yaitu maskapai asal Afrika Selatan SafAir yang berada di peringkat kedua (95,30 persen).

Peringkat berikutnya dipegang maskapai asal Jerman Eurowings di peringkat ketiga (95,26 persen), maskapai asal Thailand Thai AirAsia di peringkat keempat (92,33 persen), dan maskapai asal Korsel Jeju Airlines di peringkat kelima (91,84 persen).

Berikut adalah daftar lengkap 20 maskapai paling tepat waktu di dunia, melansir data dari OAG Kamis (12/1/2023) : 

Garuda Indonesia

2. Safair

3. Eurowings

4. Thai AirAsia

5. Jeju Airlines

6. All Nippon Airways

7. Japan Airlines

8. Copa Airlines

9. Iberia

10. LATAM Airlines Group

11. Azul Airlines

12. Sky Airline

13. Air Europa

14. Avisnca

15. IndiGo

16. Thai Smile Airways

17. Delta Air Lines

18. Viva Air Colombia

19. Etihad Airways

20. Emirates

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menhub Apresiasi Kinerja Garuda Indonesia

Menyusul prestasi terbaru Garuda Indonesia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja maskapai penerbangan nasional, di tengah kondisi industri penerbangan yang mulai bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19.

"Semoga prestasi ini semakin memacu kinerja penerbangan nasional, menjadi momentum pemulihan, dan akan semakin memajukan industri penerbangan nasional," kata Menhub Budi Karya Sumadi, dikutip dari keterangan tertulis Kemenhub, Kamis (12/1/2023).

Menhub mengatakan, dengan capaian tersebut, diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan layanan dari maskapai nasional.

"Saya berharap kinerja ketepatan waktu yang baik ini dapat terus konsisten dilakukan dan dapat diikuti juga oleh maskapai nasional lainnya," ucapnya.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, selain konsistensi pelayanan dari operator penerbangan yang harus dijaga, peran serta dari masyarakat pengguna jasa penerbangan juga menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang ketepatan jadwal penerbangan.

"Manajemen waktu kedatangan di bandara harus diperhatikan, agar tidak terlalu mepet datang ke bandara. Sehingga proses pre-flight seperti check-in dan boarding tidak mengganggu ketepatan waktu keberangkatan pesawat," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Semringah Saham Garuda Indonesia Kembali Diperdagangkan BEI

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik diperdagangkan kembalinya saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA di bursa saham. Menurutnya, ini jadi pertanda baik kemajuan transformasi maskapai pelat merah itu.

Diketahui, emiten maskapai penerbangan berkode saham GIAA kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 3 Januari 2023. Sebelumnya, GIAA diperdagangkan terakhir kali pada 17 Juni 2021.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perdagangan saham GIAA itu merupakan pertanda baik dan menjadi salah satu bukti kepercayaan.

Serta apresiasi publik terhadap upaya-upaya bersama pemerintah dan manajemen Garuda Indonesia dalam melakukan restrukturisasi.

"Langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan seluruh syarat perjanjian perdamaian merupakan kabar menyegarkan bagi kita semua. Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor untuk terus menanamkan modalnya di GIAA," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/1/2023).

Pasca dibuka, GIAA langsung menembus batas atas (Auto Reject Atas atau ARA) pada posisi Rp 224 per lembar saham.

Posisi harga itu membuat maskapai kelas premium ini bertengger dengan peningkatan harga sejak dibuka perdagangan dan memberikan cuan bagi pemegangnya di level 9,8 persen.

Dibuka di level Rp 204 per lembar saham, GIAA sempat tertekan hingga menyentuh level terendah pagi tadi di Rp 190 per lembar saham. Pemberhentian perdagangan GIAA terjadi karena saham ini disuspensi sejak 18 Juni 2021. Dengan demikian, GIAA sempat berhenti diperdagangkan selama 16 bulan.

"Alhamdulillah, transformasi Garuda Indonesia semakin baik dan semakin terlihat. Mulai dari manajemen, keuangan, hingga pelayanan, akan terus meningkatkan kualitasnya agar Garuda bisa terbang lebih tinggi," tegas dia.

4 dari 4 halaman

Angin Segar

Belakangan ini, banyak angin segar yang membuat GIAA sanggup terbang kembali. Kabar menggembirakan itu berasal dari paket langkah strategis demi memenuhi kewajiban perjanjian perdamaian Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia telah terpenuhi secara lengkap.

Dengan demikian, Garuda Indonesia siap mengimplementasikan Perjanjian Perdamaian secara efektif mulai 1 Januari 2023.

Paket persyaratan homologasi perjanjian damai Garuda itu antara lain Penerbitan Surat Utang Baru dan Surat Utang Berbasis Syariah (Sukuk) Baru pada 28 dan 29 Desember 2022.

Sebelumnya, langkah strategis yang juga telah dipenuhi adalah realisasi Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun, kemudian penerbitan saham baru atau Right Issue dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), selanjutnya Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Akhir pekan lalu, Erick menegaskan pencapaian langkah-langkah strategis itu merupakan bagian dari restrukturisasi terbesar dan terkompleks dalam sejarah korporasi Indonesia.

"Seluruh rangkaian pemenuhan kewajiban homologasi selesai dilaksanakan kemarin, setelah right issue tuntas, termasuk partial debt to equity conversion, dan ditutup dengan penerbitan Sukuk tranche baru mengganti Sukuk lama yang di-restuctured. May Garuda fly high again, this time with sustainability and profitability," ujar Erick.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat