, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan penghargaan living legend company:leading in pre-cast concrete industry pada Jumat 18 Januari 2019.
Penghargaan diberikan oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar kepada Direktur Operasi III Perseroan, Destiawan Soewardjono.
Dalam sambutan pembukanya, Arcandra mengapresiasi perseroan dan perusahaan lain yang memenangkan penghargaan living legend companies untuk kategori berbeda seraya menekankan pesan betapa pentingnya terus beradaptasi dan berinovasi agar keberadaan PT Wijaya Karya Tbk tidak tergerus oleh zaman untuk kemudian punah atau disrupsi.
Advertisement
"Perusahaan legendaris merupakan keinginan setiap perusahaan. Namun, untuk sampai pada titik ini bagi sebuah perusahaan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Diperlukan berbagai upaya, komitmen, kerja keras, dan sinergi yang baik di internal perusahaan," terang Arcandra, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (23/1/2019).
Baca Juga
Fenomena disrupsi lanjut Arcandra, sejatinya telah terjadi sejak zaman dinosaurus dulu. Hewan ini pada diagram rantai makanan berada pada posisi tertinggi. Tubuhnya terbesar, tenaganya terkuat, dan daya jelajahnya terluas.
Namun, perjalanan kemudian membuktikan hewan ini kemudian secara berangsur-angsur berkurang jumlahnya dan punah tidak berbekas karena tidak mampu beradaptasi pasca jatuhnya asteroid.
Pelajaran yang bisa dipetik dari itu semua lanjut Arcandra adalah perusahaan yang telah menjalankan usahanya lebih dari 50 tahun secara tidak langsung telah membuktikan mampu bertahan dari gejolak ekonomi dan persaingan usaha serta berpotensi dalam pengembangan bisnis demi menjaga eksistensi perusahaan di masa yang akan datang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Proses Adaptasi hingga Inovasi
Destiawan Soewardjono menuturkan,perseroan tidak lepas dari proses adaptasi, inovasi, dan koneksi yang dilakukan Perseroan dalam menjalankan aktivitasnya sejak 1960 silam.
PT Wijaya Karya Tbk telah jauh berubah, dari awal mula yang hanya merupakan perusahaan instalatur listrik dan pipa air, kini telah bertransformasi menjadi perusahaan EPC dan investasi yang terintegrasi. Perjalanan waktu membuktikan perseroan selalu berani mencoba sesuatu yang baru dengan perhitungan terukur.
"Ketika perusahaan lain belum terpikir untuk bergerak pada bidang manufaktur beton pra cetak, WIKA sudah mendirikan sejumlah pabrik beton di berbagai wilayah Indonesia. Ketika kontraktor lain masih meraba-raba EPC (Engineering, Procurement, Construction), WIKA justru telah masuk lebih dalam bisnis ini," ujar dia.
Dalam rekam jejaknya kemudian, PT Wijaya Karya Tbk terus memberanikan diri memasuki wilayah-wilayah baru dan kini telah jauh melangkah ke bidang investasi pada saat kontraktor lain belum dalam melirik ini.
Bahkan, PT Wijaya Karya Tbk pula yang terlebih dahulu merambah pasar luar negeri terlebih dahulu ketimbang perusahaan kontraktor lain.
Bagaimana PT Wijaya Karya Tbk berkembang sedemikian rupa? Hal tersebut bisa bisa terjadi karena perseroan berani berubah atau transformasi dari sisi visi, portofolio bisnis, wilayah pasar, segmen pasar dan pengelolaan human capital.
"Artinya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya (corporate adaptability) dan tidak stagnan. WIKA harus progresif bertransformasi agar tidak disruptif atau punah," tutur dia.
Dalam era disrupsi menjadi tantangan, mutlak bagi suatu perusahaan, termasuk WIKA untuk beradaptasi, inovasi, dan koneksi.
Adaptasi adalah bagaimana PT Wijaya Karya Tbk kemudian dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman melalui serangkaian program kerja dan strategi.
Inovasi merujuk kepada perealisasian setiap ide ataupun gagasan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Keberadaannya dapat mendukung produktivitas kinerja.
"Sedangkan relasi adalah bagaimana kemudian sebuah perusahaan dapat mejaga hubungan baik dengan para pemangku kepentingan guna memastikan distribusi barang dan jasa serta timbal balik yang diberikan oleh mereka, termasuk owner untuk menjaga keberlangsungan perusahaan," tambah dia.
Advertisement
Jadi Pionir Precast
eton adalah material konstruksi yang banyak dipakai di Indonesia, jika dibandingkan dengan material lain seperti kayu dan baja.
Hal ini bisa dimaklumi, karena bahan-bahan pembentukannya mudah terdapat di Indonesia, cukup awet, mudah dibentuk dan harganya relatif terjangkau.
Perkembangan industri beton mulai serius digarap oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang kemudian menjadi induk bagi PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) pada akhir dekade 1970-an melalui peluncuran produk pertamanya yaitu tiang listrik beton pra tegang berpenampang “H” untuk keperluan Perusahaan Listrik Negara.
Tidak hanya berfokus pada pengembangan ragam produk beton semata. Manajemen WIKA yang pada 1980-an masih menaungi WTON tergelitik untuk membangun manufaktur beton sendiri dan tersebar strategis di wilayah Nusantara yang membujur luas dari timur hingga barat.
Adalah inisiatif salah satu direksi kala itu, Suklan Sumintapura yang menggagas pembangunan pabrik-pabrik beton itu nyaris dalam waktu yang relatif berdekatan. Suklan demikian ia biasa disapa, terbilang progresif dalam hal inovasi.
Ia rajin mengeksplorasi ilmu konstruksi sipil dari belahan dunia manapun demi mendongkrak tumbuh kembang PT Wijaya Karya Tbk kala itu.
Sepulang dari tugas belajar di Negeri Paman Sam, ide brilian yang langsung terbersit di benaknya adalah bagaimana membangun pabrik beton pra cetak untuk menangkap peluang pembangunan infrastruktur yang mulai marak saat itu.
Inisiatif yang digagas Suklan terbilang brilian pada masanya. Keberaniannya untuk masuk pada ceruk bisnis beton kala itu, tak ubahnya menantang badai di tengah suara sumbang lingkungan yang belum sepenuhnya bisa menerima hal-hal baru. Tes case pertama diujikan pada pembangunan pabrik tiang beton di Kawasan Cileungsi Bogor.
Dengan keterbatasan dana yang ada, Suklan yang di-support oleh Warkita, Manajer Divisi Produk dan Beton WIKA pada dekade 1980-an berhasil membangun pabrik dan menyiapkan equipment penunjang produksi beton melalui reproduksi moulding (alat cetak) mandiri bekerja sama dengan masyarakat di Jawa Timur.
Perintisan itu di kemudian hari banyak diapresiasi karena WIKA mendapatkan dua keuntungan, yaitu: mendapatkan moulding dengan harga jauh lebih murah dan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan untuk membuat ala sendiri.
Bergeser ke arah timur, pembangunan manufaktur pabrik beton kemudian berlanjut di Pasuruan.
Kabupaten di selatan Surabaya ini memang dikenal sebagai kota industri. Lokasi yang strategis di antara dua sumbu kota utama; Surabaya dan Malang, menjadikan Pasuruan prospektif untuk pengembangan industri beton. Tidak berselang lama setelah pabrik Pasuruan selesai dibangun dengan segala cibiran sana-sini, pembangunan pabrik beton baru kembali berlanjut.
Kali ini, lokasi ekspansi itu berada di Mojosongo, Boyolali. Kembali, cibiran dan gunjingan pesimistis menerpa Suklan. Namun, Suklan tidak ambil pusing. Ia tetap percaya diri jalan terus ke depan, " Saya sudah dapat persetujuan dari Sudarto, Direktur Utama WIKA 1980-an” ujar Suklan sebagaimana dikutip dari buku “Myelin: Mobilisasi Intangibles menjadi Kekuatan.”
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terkini Lainnya
Wijaya Karya Tambah Modal Rp 1 Triliun kepada Anak Usaha
Manfaatkan Aset, Wika Gedung Bakal Bangun Lahan Milik Bank Mandiri
BUMN Diminta Berani Ekspansi ke Luar Negeri
Proses Adaptasi hingga Inovasi
Jadi Pionir Precast
wijaya karya
Rekomendasi
Wijaya Karya Siapkan Pembayaran Obligasi dan Sukuk Rp 900 Miliar, Kapan?
Masih Fokus Penyehatan, IPO Anak Usaha Wijaya Karya 2 Tahun Lagi
Hotel Indonesia Properti Lunasi MTN IV Sebesar Rp 65,12 Miliar
Induk Usaha Bakal Merger, WIKA Beton Pede Bakal Kuasai Pasar
Induk Usaha Restrukturisasi, Bagaimana Dampaknya terhadap WIKA Beton?
WIKA Catatkan Kontrak Baru Rp 10,25 Triliun hingga Juni 2024
Pefindo Ungkap Peringkat Sejumlah BUMN pada Kuartal II 2024, Bagaimana Emiten BUMN Karya?
Anak Usaha Kena PKPU, Begini Penjelasan Wijaya Karya
Kereta Cepat Whoosh Disebut jadi Penyebab Wijaya Karya Rugi, KCIC Buka Suara
Revisi UU Pilkada
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Jokowi Minta Polisi Segera Bebaskan Pendemo Kawal Putusan MK
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
Pendaftaran Semakin Dekat, KPU Sebut PKPU Sesuai Putusan MK Harus Segera Diundangkan
Putri Cak Imin Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada, Kritisi Kinerja DPR yang Serampangan
Alasan DPR Sahkan PKPU Pilkada soal Ambang Batas dan Usia Calon di Hari Libur
Bahlil Lahadalia
Top 3 News: Golkar Mendadak Usung Airin di Pilgub Banten, Bahlil Bantah karena Pidato Megawati
Golkar dan PDIP Berkoalisi Usung Airin-Ade di Pilkada Banten 2024, KIM Sudah Retak?
Putuskan Usung Airin, Langkah Bahlil Disebut Cegah Gejolak di Golkar
4 Pernyataan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia saat Usung Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten 2024
Menteri ESDM Pangkas Volume BBM Subsidi di 2025, Harga BBM Bakal Naik?
BBM Subsidi Bakal Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024, Siap-Siap!
Monkeypox
Waspada Mpox Jelang Indonesia-Aftica Forum di Bali, Jokowi Minta Ada Pencegahan dan Protokol Kesehatan
Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia
Jokowi Perketat Pengawasan di Bali Antisipasi Monkeypox Jelang IAF
Pembesaran Kelenjar Getah Bening, Ciri Khas Mpox yang Membedakannya dengan Gejala Penyakit Lain
Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Masih Terkendali
Mpox adalah Penyakit Menular dari Hewan yang Bisa Serang Janin, Simak Penjelasan Pakar di Sini!
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs PSS Sleman: Taklukkan Super Elja, Kabau Sirah Petik Kemenangan Perdana
TOPIK POPULER
Live Streaming
Setelah Digaet PDIP, Mendadak Golkar Ikutan Usung Airin di Pilgub Banten. Ada Apa?
INFO LOWONGAN KERJA
Ribuan Sertifikasi Kompetensi Gratis Dibagikan di Naker Fest 2024, Simak Jadwalnya
Kemnaker Tawarkan 110 Ribu Lowongan Kerja, Intip Rinciannya di Sini
Lowongan Kerja bagi Lulusan S1 Jurusan Akuntansi, Cek Posisi dan Syaratnya
Populer
Warga Jakarta Diminta WFH Kamis 5 September 2024, Ada Apa?
Hore, Beli Rumah Bebas PPN Mulai 1 September 2024
ASN Batal Pindah IKN September? Ini Penjelasan Menteri PANRB
BBM Subsidi Bakal Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024, Siap-Siap!
Pendaftaran PPPK 2024 Dibuka September-Oktober, Siap-Siap!
Top 3: Warga Jakarta Diminta WFH Kamis 5 September 2024
10 Wanita Terkaya Dunia 2024, Jumlah Hartanya Tak Main-Main!
Menteri ESDM Pangkas Volume BBM Subsidi di 2025, Harga BBM Bakal Naik?
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Stagnan?
Transaksi Kartu Debit di Luar Negeri Bank Muamalat Melonjak 121%, Ini Penyebabnya
RUU Pilkada
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
4.716 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU Hari Ini
Metro Sepekan: Pengendara Diimbau Hindari Jalur Puncak Bogor pada Senin 26 Agustus 2024
Video Viral Mahasiswi Minta Tanda Tangan Dosen yang Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada
Bantah Hubungan dengan Jokowi Retak, Prabowo: Jangan Adu Domba
Berita Terkini
Apa Itu Trimester? Ini Istilah Penting yang Harus Diketahui Ibu Hamil
Harga Naik Siginifikan, Bursa Gembok Saham MEJA dan SINI
5 Efek Psikologis dari Perbandingan Sosial, Kenapa Merasa Tidak Nyaman?
Wojciech Szczesny Pamit dari Dunia Sepak Bola
Timnas Indonesia U-17 Ditaklukkan India, Ganda Putra Indonesia Tembus 16 Besar Korea Open
Produk Asli Milik Indonesia, Le Minerale Jadi Alternatif Air Mineral Paling Banyak Dipilih Masyarakat
Popularitas Turun, Nilai NFT Termahal Merosot
Negara yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah Mesir, Ketahui 6 Negara Lainnya
HP Android Layar Lipat Tiga dari Xiaomi, Mungkinkah?
BUMN Ini Ternyata Sudah Berusia 278 Tahun, Siapa Dia?
Kisah Keberanian KH Hasyim Asy’ari Menolak Pembongkaran Makam Rasulullah SAW
Pihak Min Hee Jin Protes Didepak dari Posisi CEO ADOR, Sebut Keputusan Diambil Sepihak
4 Posisi Tidur yang Dianjurkan Agar Lebih Nyenyak dan Sehat, Patut Diterapkan
1.291 Aparat Gabungan Amankan Pendaftaran Pilgub Jakarta 2024 di KPU