, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan 7 rekomendasi usai terjadinya gerakan tanah di area penambangan masyarakat di Kampung Utikini Lama, Wini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada hari Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 03.00 WIT, setelah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hadi Wijaya, mengingat curah hujan yang masih tinggi maka sebagai langkah antisipasi potensi longsoran susulan maka direkomendasikan warga yang beraktifitas di sekitar lokasi untuk tetap waspada apabila terjadi hujan yang berlangsung lama karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Baca Juga
"Masyarakat di sekitar lokasi bencana atau bahaya sebaiknya diungsikan dulu ke tempat yang lebih aman," ujar Hadi, Bandung, Rabu (17/7/2024).
Advertisement
Hadi mengatakan baik warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta material longsoran masih banyak terutama jika turun hujan.
Selain itu, disarankan masyarakat maupun pemerintah setempat tidak melakukan pengembangan pemukiman pada area terdampak pergerakan tanah.
"Tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kestabilan lereng, seperti pemotongan lereng, tidak mencetak kolam baru di area longsoran untuk mengurangi penjenuhan lereng dan tidak melakukan penebangan pohon-pohon besar dengan sembarangan," kata Hadi.
Hadi mengigatkan jika muncul retakan di sekitar lereng tersebut agar segera ditutup dengan tanah dan dipadatkan untuk mengurangi peresapan air ke dalam tanah serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan.
Otoritas berwenang setempat diimbau meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah.
"Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari aparat pemerintah setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," terang Hadi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemicu Tanah Longsor
Hadi menerangkan faktor penyebab terjadinya gerakan tanah atau longsor diperkirakan karena sifat tanah pelapukan yang sarang dan mudah luruh jika terkena air. Hal itu diperparah dengan bentuk topografi cekungan lembah pada perbukitan.
Banyaknya air permukaan yang meresap ke dalam tanah melalui pori tanah akan meningkatkan beban pada lereng, sehingga membuat lereng menjadi tidak stabil.
"Dipicu curah hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan lama sebelum terjadinya bencana," jelas Hadi.
Secara umum lokasi bencana diperkirakan merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng agak curam. Ketinggian lokasi gerakan tanah diperkirakan berada pada ketinggian 1.589 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Timika, Irian Jaya (E. Rusmana, 1995), daerah bencana diperkirakan merupakan Formasi Tipuma (TRjt) yang tersusun atas batulumpur warna merah, hijau, merah bata, batupasir warna kelabu, putih dan hijau, dan konglomerat, kerakal, feldspar, tufan; berlapis baik (tebal lapisan 30-100 cm).
"Berdasarkan Peta Prakiraan Terjadi Gerakan Tanah bulan Juli 2024 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), lokasi bencana termasuk dalam potensi terjadi gerakan tanah tinggi," ungkap Hadi.
Artinya sebut Hadi, daerah ini mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dan baru masih aktif bergerak.
Hal tersebut ditegaskan berdasarkan peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Provinsi Papua Tengah, lokasi bencana termasuk ke dalam Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi.
"Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah, sedangkan gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak, akibat curah hujan yang tinggi dan erosi yang kuat," ungkap Hadi.
Advertisement
Picu Korban Jiwa
Hadi menyebutkan akibat bencana alam tersebut 7 orang meninggal dunia dan 2 diantaranya anak-anak. Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran tebing yang di sekitar area tambang rakyat.
Hadi mamaparkan gerakan tanah terjadi di area penambangan masyarakat setempat di Kampung Utikini Lama, Wini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Diperkirakan, secara geografis berada pada koordinat 137,060417° BT dan 4,152639° LS. Berdasarkan informasi tersebut, gerakan tanah terjadi pada hari Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 03.00 WIT, setelah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
4 langkah Antisipasi Potensi Tanah Longsor
Dicuplik dari kanal Regional, Liputan6, memasuki musim penghujan menyebabkan adanya potensi terjadinya bencana tanah longsor akibat kemiringan tanah yang cukup curam dan terjal di beberapa titik daerah di Indonesia.
Tanah longsor sendiri merupakan fenomena perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Secara sederhana, Longsor dapat terjadi jika terdapat air dengan volume yang besar meresap ke dalam tanah, sehingga berperan sebagai bidang gelincir, kemudian tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Berangkat dari pengertian diatas, maka fenomena bencana tanah longsor rawan terjadi di musim hujan seperti saat ini.
Untuk itu, masyarakat bersama-sama dengan pemerintah dapat segera melakukan langkah antisipasi guna mengurangi risiko terjadinya tanah longsor, seperti :
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah di bawah lereng yang rawan terjadi tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di kawasan lereng.
3. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat diantaranya diseling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase air.
4. Menjaga drainase lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam lereng keluar lereng.
Dengan adanya langkah preventif yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat, diharapkan mampu meminimalisasi terjadinya potensi tanah longsor dan kerugian materil maupun korban jiwa.
Apabila terdapat anggota keluarga maupun tetangga sekitar yang sakit dan mengalami luka akibat longsor yang melanda, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang baik dan tepat.
Terkini Lainnya
Bertebaran Tempat Wisata di Bandung Barat, Keamanan Bencana jadi PR
Longsor di Tempat Pembuangan Sampah Uganda Tewaskan 18 Orang
Sudah 5 Bulan, Puluhan Warga Terdampak Longsor Cipongkor Masih Mengungsi di GOR Desa
Pemicu Tanah Longsor
Picu Korban Jiwa
longsor
Gerakan Tanah
tambang
Papua
Kampung Utikini Lama
Mimika
Papua Tengah
Rekomendasi
Longsor di Tempat Pembuangan Sampah Uganda Tewaskan 18 Orang
Sudah 5 Bulan, Puluhan Warga Terdampak Longsor Cipongkor Masih Mengungsi di GOR Desa
Tanah Longsor di India, 45 Orang Tewas
Hujan Lebat Diduga Akibat Topan Gaemi di China Picu Tanah Longsor, 11 Orang Tewas
Hujan Lebat Picu Tanah Longsor di Ethiophia Tewaskan 55 Orang, Warga Cari Korban Selamat Pakai Tangan Kosong
Usai Telan Ratusan Korban, Aktivitas Tambang Ilegal Suwawa Dihentikan Sementara
Terkendala Berbagai Faktor, PVMBG Badan Geologi Tetap Kirimkan Tim ke Lokasi Tambang Longsor Gorontalo
Total Korban Longsor Tambang Suwawa 325 Orang dan 17 Masih Hilang, Pencarian Ditutup
Pesan Haru Kapolda Gorontalo saat Serahkan Jenazah Korban Longsor Terakhir ke Keluarga
Paralimpiade 2024
Tim Bulu Tangkis Ganda Campuran Persembahkan Medali Emas Pertama untuk Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris
Hasil Paralimpiade Paris 2024: Suryo Nugroho Takluk di Final, Perolehan Emas Indonesia Tak Bertambah
Hasil Paralimpiade Paris 2024: Gagal Balas Dendam, Leani Ratri Oktila Harus Puas Kantongi Perak
Intip Bonus Atlet Paralimpiade Paris 2024 yang Meraih Medali
Ikut Paralimpiade, Pria Tertinggi Kedua di Dunia Terpaksa Tidur di Lantai Usai Tak Ada Kasur yang Muat
Hikmat/Ratri Sumbang Medali Emas Pertama Indonesia di Paralimpiade 2024
Pilkada 2024
Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS: Kami Tidak Menyesal
Rano Karno Sebut Mungkin Akan Menemui Jokowi
Temui Eks Wagub Eddie Marzuki, Rano Karno Sebut Minta Doa dan Dukungan
Rano Karno Sambangi Kediaman Mantan Wagub Jakarta Eddie Marzuki
Datangi Wirid, Polisi Rokan Hulu Ajak Masyarakat Wujudkan Pilkada Damai
Jelang Pilkada Papua Tengah 2024, Survei LSI: Willem Wandik-Aloysius Giyai Berpotensi Menang
Monkeypox
Indonesia Bakal Donasikan Vaksin Mpox dan Alat PCR untuk Negara-Negara Afrika
Ramai di Medsos soal Monkeypox Efek Samping dari Vaksin COVID-19, Kemenkes: Tidak Ada Hubungannya
Waspada Mpox, Kapal dari Luar Negeri yang Masuk Pelabuhan Panjang Harus Dikarantina Sementara
Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pengawasan Mpox pada Penumpang Internasional, Siapkan Ruang Isolasi Khusus
BRI Liga 1
BRI Liga 1 Beri Dampak Positif, Omzet UMKM Penjual Gorengan Naik Dua Kali Lipat
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025 usai Jeda Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
TOPIK POPULER
Populer
Ibu di Sumenep Antarkan Anak Kandung untuk Disetubui Kepala Sekolah, Begini Kronologinya
ACE Hardware Pamit dari Indonesia Usai 29 Tahun Berdiri, Rencana Ganti Merek Baru
Banyuwangi Job Fair Digeber 4-5 September 2024, Sediakan Ribuan Lowongan Kerja
Menunggu Aksi ‘Pegang Tangan’ Entaskan Desa Rentan Pangan di Garut
Gempa Hari Ini M4,1 Getarkan Luwu Timur Sulsel, Dipicu Aktivitas Sesar Soroako
Ibu di Kediri Bacok Dua Anak Kandungnya hingga Tewas, Diduga Karena Depresi
Ibu Antar Anak Kandung untuk Disetubuhi Kepala Sekolah di Sumenep Terancam Penjara 15 Tahun
Ketum PP Muhammadiyah: Kesederhanaan Paus Fransiskus Bisa Jadi Contoh Pemimpin Nasional dan Global
Gempa Darat Magnitudo 4,1 Getarkan Luwu Timur Sulsel
Audiensi ke Kemendagri, Brida Sultra Diminta Gunakan Pendekatan Aglomerasi dalam Berinovasi
Paus Fransiskus
Catat, Ini 9 Titik Kantong Parkir Peserta Misa Paus Fransiskus di Stadion GBK
Cerita Petugas Liturgi Misa Bersama Paus Fransiskus di Indonesia: Ini Kesempatan Emas
10 Fakta Unik Paus Fransiskus, Penggemar Sepak Bola hingga Menolak Kemewahan
Sandiaga Uno: Kedatangan Paus Fransiskus Bawa Pesan Damai dan Turunkan Tensi Geopolitik
Berita Terkini
Hadiah Ulang Tahun Buatan Sendiri, Ini 7 Pilihan Unik dan Menyenangkan untuk Suami
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Selasa 3 September 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
4 Rekomendasi Kebaya Pengantin Jawa Warna Putih ala Artis, dari Aaliyah Massaid hingga BCL
Bawa Misi Keberlanjutan, Pramono Anung-Rano Karno dapat Pujian dari Foke
8 Alasan Mengapa Hidup Kamu Masih Tidak Bahagia Meski Sudah Memiliki Segalanya
5 Cara Cek E-Materai Asli atau Palsu, Jangan Sampai Tertipu
Pemkot Kediri: Ibu Bunuh Dua Anak Kandung Bukan karena Kemiskinan, tapi Depresi Emosinya Tinggi
Catat, Ini 9 Titik Kantong Parkir Peserta Misa Paus Fransiskus di Stadion GBK
Pendaftar Harus Tahu, Ini Strategi Ampuh Lolos Tes CPNS BPKP
8 Tanda Kamu Memiliki Karakter yang Menarik dan Disukai Banyak Orang
Cerita Petugas Liturgi Misa Bersama Paus Fransiskus di Indonesia: Ini Kesempatan Emas
Di Museum MH Thamrin, Pramono Anung-Rano Karno Temui Fauzi Bowo