Ribuan Warga Riau Bandel Terjaring Langgar Protokol Kesehatan

Ribuan Warga Riau Bandel Terjaring Langgar Protokol Kesehatan - Regional

, Pekanbaru - Lonjakan kasus Covid-19 di Riau belum membuat sebagian masyarakat Bumi Lancang Kuning patuh menerapkan protokol kesehatan. Hal ini terlihat dari 4.414 warga terjaring operasi yustisi Satgas Pemburu Teking Covid-19.

Teking dalam bahasa Melayu merujuk warga keras kepala. Satgas ini dibentuk Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi dan sudah disebar sejak 20 September 2020.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menjelaskan, 3.385 pelanggar mendapat teguran lisan, sisanya teguran tertulis. Dari jumlah tersebut, 697 pelanggar juga diberikan sanksi.

"Yaitu membersihkan fasilitas umum dan jalan," kata Sunarto, Jum'at petang, 2 Oktober 2020.

Setelah mendapat sanksi sosial, para pelanggar ini membuat pernyataan tertulis untuk tidak mengulang perbuatan serupa. Selain itu, beberapa pelanggar lebih memilih membayar denda.

"Sejauh ini sudah Rp6,5 juta terkumpul, denda juga diberikan kepada warga yang sering melanggar," kata Sunarto.

Sunarto menjelaskan, pelanggar ini didominasi masyarakat yang tidak memakai masker ketika beraktivitas di luar. Ada juga yang tidak menjaga jarak dan kedapatan berada di kerumunan.

Satgas Teking dibentuk menegakkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 55 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 di Riau.

"Kemudian ada juga beberapa Perda yang diterbitkan oleh kepala daerah di kabupaten dan kota terkait Covid-19," sebut Sunarto.

Satgas Teking Covid-19 di Riau tersebar di setiap kabupaten yang ada. Personelnya melibatkan 1167 polisi, 321 TNI, 496 Satpol PP dan 438 dinas perhubungan setempat. Satgas ini setiap hari turun mencari masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

"Pembentukannya merupakan bentuk dukungan Polda Riau untuk menekan penyebaran dan memutus mata rantai Covid-19," kata Sunarto.

Sebagai informasi, total konfirmasi Covid-19 di Riau sudah 8.068. Jumlah ini meningkat tajam sejak akhir Agustus, di mana per harinya ada penambahan rata-rata 200 kasus baru.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, berdasarkan rapat terbaru gugus tugas, jumlah zona merah menjadi lima daerah. Selain Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), ada Kota dan Kabupaten Cirebon yang masu...