uefau17.com

Dipecat dari Kepengurusan, Dosen Unusia Zainul Maarif Masih Tetap Bisa Ikut Kegiatan NU - News

, Jakarta - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta telah menjatuhkan sanksi berupaya penghentian kepengurusan kadernya, Zainul Maarif usai kunjungannya ke Israel dan bertemu dengan Presiden Issac Herzog. Meskipun telah dipecat dari kepengurusan, Zainul tetap aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

"Ya sebagai warga NU PWNU DKI tidak memberhentikan sebagai warga NU. Tetap mereka adalah warga NU, punya hak dan kewajiban," ujar Ketua PWNU DKI, Syamsul Ma'arif di kantornya kawasan Jakarta Timur, Kamis (18/7/2024).

Syamsul menyebut dosen dari Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) itu masih tetap bisa mengikuti sejumlah kegiatan di NU. Tapi secara kepengurusan, Zainul telah dipecat.

"Sudah tidak sebagai pengurus ya. Tapi sebagai warga NU ya tetap punya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, yang boleh dilakukan," jelas dia.

Selain Zainul yang telah dipecat, PWNU DKI Jakarta juga memecat tiga orang kadernya, yakni ketua LBM NU Jakarta Mukti Ali, lalu Roland Gunawan, dan Sapri Saleh.

Pemberhentian itu dikarenakan mereka terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) yang diduga terafiliasi dengan organisasi dukungan untuk Israel.

Diberitakan sebelumnya, pertemuan lima pemuda Nahdliyin itu viral dan membuat heboh publik Tanah Air. Bukan tanpa alasan, Israel merupakan negara penjajah yang sampai saat ini masih melakukan pembantaian terhadap warga Palestina.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikecam Publik

Foto pertemuan pemuda NU dengan Presiden Israel itu sempat viral di media social dan mendapat banyak kecaman publik

Diketahui, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan pihaknya akan memanggil lima tokoh muda Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

"Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan, serta hal-hal prinsip lainnya," ujar Gus Ipul, Senin (15/7/2024).

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat