uefau17.com

Menko PMK Muhadjir Sebut Gen Z Cenderung Pakai Logika, tapi Abaikan Etika - News

 

, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai generasi Z sekarang hanya cenderung berpikir logis namun mengabaikan etika. Menurutnya, penilaian mengenai baik atau buruk sudah mulai terabaikan.

"Jadi di Indonesia ini ada kecenderungan terlalu banyak yakin dengan kecerdasan logikanya tapi mengabaikan dari aspek etika, sehingga untuk mengukur nilai tentang kepatutan yang diukur baik dan buruk itu sudah mulai terabaikan," kata Menko PMK Muhadjir di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

Muhadjir menuturkan, karakter manusia dibentuk dari tiga domain. Pertama adalah kemampuan berpikir logis.

"Ya karakter itu kan dibentuk dari tiga domain, pertama kemampuan logis, domainnya logika orang memang pikirannya harus logis, harus pintar," ucapnya.

Tetapi, disamping itu, ada domain etika. Muhadjir menerangkan, kecerdasan etika tak kalah penting dibanding logika.

"Jangan lupa juga ada domain namanya etika, kecerdasan etika juga tidak kalah penting dibanding kecerdasan logika," ujarnya.

Selain itu, lanjut Muhadjir ada estetika. Contohnya seperti cara menempatkan diri di lingkungan sosial.

"Kemudian juga harus punya rasa seni yang tinggi, estetika, seni itu bukan berarti harus bisa menari tetapi cara bertingkah laku, cara menempatkan diri di tengah tengah setting sosial tertentu itu juga ada seninya kan termasuk berpolitik juga perlu seni kan, jadi tiga ini," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Menko PKM Muhadjir

Maka dari itu, Muhadjir berpesan, bahwa generasi Z harus sadar bahwa logika hanya salah satu aspek dari karakter Pancasila. Selain itu, logika juga harus diikuti dengan etika dan estetika.

"Itu pesan saya untuk Generasi Z ini harus sadar betul bahwa logika itu hanya salah satu aspek dari karakter Pancasila, disamping harus diikuti dengan karakter yang berkaitan dengan etika," ucapnya.

"Etika itu ukurannya baik dan buruk, kalau logika itu benar salah, estetika itu indah dan tidak indah, tiga ini harus utuh ini," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat