uefau17.com

1 Polisi yang Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Istrinya Akan Melahirkan di RS Ciawi - News

, Jakarta - Dua anggota polisi tewas tertabrak KRL di Jalan Pemuda, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, pada Rabu (18/1/2023) malam.

Dua anggota Polri itu atas nama Bripka Andri Iso bertugas di Polsek Tanahsareal. Sementara satu korban lainnya bertugas di Brimob Cipanas Polda Jabar.

Kapolsek Tanahsareal Kompol Surya mengatakan Bripka Andri meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan Bripka Egi sempat dibawa ke RS Salak Kota Bogor untuk pertolongan medis, namun nyawanya tidak tertolong.

"Dua-duanya memang anggota Polri. Bripka Andri dinas di unit patroli, anggota Quick Response," kata Surya, Kamis (19/1/2023).

Namun, saat kejadian Bripka Andri hendak pergi ke RSUD Ciawi untuk menemani istrinya yang akan melahirkan. Bripka Andri pun sudah meminta izin kepada atasannya.

"Yang bersangkutan tidak bertugas karena malam tadi (istrinya) akan sesar di RS Ciawi," ujar Surya.

Surya mengaku masih melakukan penyelidikan. Surya juga mengaku belum mengetahui pasti tujuan Bripka Andri bertemu dengan Bripka Egi hingga keduanya tewas tertabrak KRL.

"Mungkin dia keluar dulu atau mau menuju kesana, kita belum tahu ya, masih penyelidikan," kata Surya.

Jupri saksi mata menuturkan, peristiwa itu terjadi tak jauh dari pintu perlintasan kereta Kebon Pedes. Saat itu, suara tanda kereta akan melintas pun berbunyi sekitar pukul 22.30 WIB.

Namun entah bagaimana, dua orang tersebut terlihat sedang berdiri di samping rel. Tak lama KRL relasi Bogor-Jakarta melintas hingga dua orang tersebut tertabrak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beridri Dekat Rel

 

"Waktu kejadian saya sedang makan pecel lele di seberang, lihat ada dua orang melintasi rel lalu berdiri dekat rel. Tak lama kereta datang lalu menabrak mereka," kata dia.

Ia mengungkapkan salah satu korban sempat terpental sejauh sekitar 10 meter. Sedangkan satu korban lainnya terpental ke kanan.

"Kami awalnya engga berani nyamperin, sebelum aparat datang. Setelah aparat datang baru kami samperin," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat