, Jakarta - Satgas IV Operasi Tinombala hingga kini terus memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Di tengah operasi tersebut, petugas gabungan TNI dan Polri itu menangkap sejumlah pengikut Santoso, yang melarikan diri dari kelompok bersenjata itu.
Melalui situs berbagi video yang diunggah pada Selasa (28/6/2016), Satgas IV Operasi Tinombala 2016 mengunggah tayangan beberapa mantan pengikut Santoso.
Pengakuan mereka dalam tayangan selama 20 menit 15 detik itu sungguh mengejutkan. Mereka mengaku jihad yang digembar-gemborkan Santoso bersama kelompoknya, jauh dari makna jihad sebenarnya.
"Awal saya kenal dan mengetahui kelompok Santoso, berawal dari saya keluar dari sekolah. Dikarenakan orangtua saya bercerai, kemudian saya kabur dari rumah," ujar mantan pengikut dari Jawa Muh Sonhaji alias Fakih alias Abu Sulaiman dalam tayangan.
"Kemudian berkenalan dengan seorang ustaz, yang mana dia memberikan pemahaman tentang jihad, bahwasanya Poso adalah medan jihad. Bahwasanya kita kaum muslimin di Poso ditindas, dan dia siap membfasilitasi dan membiayai saya untuk bisa bergabung dengan Santoso," sambung Sonhaji.
Terkait kepemimpinan Santoso, mantan pengikut Santoso dari Jawa, Jaelani Efendi alias Jae menyebutkan, Santoso adalah sosok pemimpin yang tidak baik di mata dia.
"Ternyata Santoso bukan pemimpin yang baik, enggak bagus. Bacaanya (salat) juga surat-surat pendek saja, Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas, gitu-gitu aja, dan banyak kesalahannya," ujar dia.
Kedua, kata Jaelani, Santoso sembarang berfatwa. Seperti orang-orang yang tidak ikut jihad mereka dianggapnya orang-orang murtad. "Tahu dari mana dia murtad? Tidak tahu dalil."
"Terus sembarang juga merintah orang-orang, bunuh ini bunuh itu. Padahal bukan hanya orang-orang muslim, nasrani orang-orang yang sudah tua, yang sudah menyerah dalam Islam tidak boleh dibunuh, terus anak-anak, perempuan," sambung dia.
Ketiga, lanjut Jaelani, Santoso memerintahkan anak buahnya berjihad tanpa mengajak istri dan anak-anaknya. Tapi yang terjadi sebaliknya, Santoso membawa istri dan anaknya.
Senada, Musa Al Qusam alias Saad alias Brother juga menilai, Santoso bukan figur pemimpin yang baik. Dia tak jarang memaki anggotanya.
"Saya melihat sendiri Santoso itu bukan figur amir (pemimpin) yang baik. Beliau banyak mencaci maki anggotanya, beliau banyak menyakiti anggotanya dengan kata-kata beliau," kata Musa.
"Malah ketika kami tadrib (latihan perang), kami dibilang 'dasar pasukan...'. Itu ucapan seorang amir yang juga katanya syaikh, yang ternyata kelakuannya seperti itu," sambung dia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sosok Kejam
Santoso juga kerap memerintahkan anak buahnya untuk mencari logistik menggunakan cara-cara kekerasan.
"Beliau menyuruh untuk mengambil logistik dengan cara seperti merampok, mencuri, atau menodong dengan senjata pada petani-petani. Itu mungkin alasan-alasan saya (keluar)," kata pria yang tertangkap pada 16 April 2016 itu.
"Mungkin dari awal saya bergabung awal September 2015, saya sudah muncul kecurigaan-kecurigaan. Kata mereka kalau ada kami keluar dari kelompok mereka kami dimurtadkan, difatwakan untuk mati, darah halal untuk ditumpahkan, dan mereka murtadkan selain kelompok mereka. Mereka mengatakan kalian adalah orang-orang terpilih," beber Musa.
Kelompok Santoso juga disebutkan seorang amir yang akan mendirikan negara Islam. Tapi banyak syariah yang dilanggar, seperti aturan salat. "Banyak yang dilanggar oleh beliau. Dari situ saya mulai berpikiran tidak enak."
"Di Jawa kami mengenalnya beliau orang yang baik, taat beragama, tapi sama sekali tidak. Saya lihat sendiri, saya alami, saya rasakan langsung selama enam bulan, beliau ini jauh dari pemahaman agama," sambung Musa.
Bahkan, perintah-perintah Santoso terkadang menjadi berdebatan di antara anggotanya, ketika memerintahkan perbuatan keji. Seperti saat pembunuhan dan mutilasi I Nyoman Astik di Dusun Baturiti, Desa Catur Karya, Kecamatan Balinggi pada 13 September 2015.
"Beliau ini banyak mengikuti nafsunya, sampai dalam fatwa begitu mudahnya untuk menumpahkan darah. Ini sembelih saja, dia ini penghianat katanya. Beliau sangat keji dan kejam. Mereka yang dibunuh seorang petani," kata dia.
"Aturan berjihad walapun mereka orang Kristen, nasrani, kalau mereka orang tua, anak-anak kecil atau wanita tidak boleh dibunuh. Tapi ini sudah dilanggar oleh Santoso," tegas Musa.
Kekejaman Santoso juga diceritakan Sonhaji. Pernah suatu hari teman dia mengalami sakit perut karena tidak diberikan makan, padahal saat itu persediaan makanan sedang berlimpah.
"Pada saat itu persediaan makanan sedang banyak-banyaknya, namun dia sengaja tidak diberikan makanan. Dengan alasan latihan untuk keterbatasan, hingga dia sakit perut terkena maag kronis hingga meninggal," kata pria yang tertangkap pada 16 April 2016.
"Ada juga teman saya yang keracunan jamur hingga hampir sekarat, alhamdulillah dia masih bisa sembuh. Dan ada lagi teman saya yang sudah beristri dia minta bertemu istrinya tapi tidak boleh. Padahal, Santoso mengatakan berjihad meninggalkan anak, istri, dia sendiri membawa istri," sambung Sonhaji.
Advertisement
Ibadah Salat
Jaleni menceritakan, kelompok Santoso selalu melaksanakan ibadah salat dengan menjamak dua waktu salat sekaligus. "Subuh, zuhur sama asar, magrib dengan isya, tiga kali. Menghapal Alquran enggak pernah, mengaji juga jarang," kata dia.
Sedangkan, Musa menceritakan pengalaman berbeda. Selama di sana Santoso dan kelompoknya tidak pernah menjalankan salat Jumat. "Ketika kami tanya apa alasannya sehingga kami tidak pernah melaksanakan salat Jumat, beliau mengatakan mana ada musafir yang salat Jumat."
"Padahal kami bukan musafir, kami dalam keadaan aman, dan tempat tersedia. Ketika ditanya kepada Santoso, kita itu musafir, mujahid, padahal kita tidak dalam bersafar (bepergian). Kami tidak pernah salat Jumat, namun kami salat Id, salat Idul Fitri. Itu yang saya bingungkan," timpal Sonhaji.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Terkini Lainnya
Sosok Kejam
Ibadah Salat
Santoso
Kelompok Santoso Terkepung
Teroris Santoso
Poso
Satgas Tinombala
Operasi Tinombala
Pramono Anung
Kenakan Pakaian Khas Betawi, Pramono Anung dan Rano Karno Resmi Daftar Pilgub Jakarta
Akui Dirinya Tak Terkenal, Pramono Anung: Tak Perlu Pecicilan di Ruang Terbuka
Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Jokowi: Pramono Anung Izin ke Saya Maju Pilgub Jakarta 2 Hari Lalu
Pramono Anung Maju Pilgub Jakarta, Jokowi: Pasti Ada Kalkulasi Politiknya
Sebelum Diusung PDIP di Pilkada Jakarta, Pramono Sempat Komunikasi dengan Anies Baswedan
Rano Karno
Kenakan Pakaian Khas Betawi, Pramono Anung dan Rano Karno Resmi Daftar Pilgub Jakarta
Akui Dirinya Tak Terkenal, Pramono Anung: Tak Perlu Pecicilan di Ruang Terbuka
Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Pramono Anung Maju Pilgub Jakarta, Jokowi: Pasti Ada Kalkulasi Politiknya
Tiba di KPU Jakarta, Pramono-Rano Karno Beri Salam ke Pendukung
Monkeypox
Perkuat Deteksi Mpox, Anggota Komisi IX DPR RI Sarankan Active Case Finding
Waspada Mpox Jelang Indonesia-Aftica Forum di Bali, Jokowi Minta Ada Pencegahan dan Protokol Kesehatan
Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia
Jokowi Perketat Pengawasan di Bali Antisipasi Monkeypox Jelang IAF
Pembesaran Kelenjar Getah Bening, Ciri Khas Mpox yang Membedakannya dengan Gejala Penyakit Lain
Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Masih Terkendali
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs PSS Sleman: Taklukkan Super Elja, Kabau Sirah Petik Kemenangan Perdana
TOPIK POPULER
Populer
Golkar dan PDIP Berkoalisi Usung Airin-Ade di Pilkada Banten 2024, KIM Sudah Retak?
Cerita Pramono Sebut Jokowi Tertawa Terbahak-bahak Saat Dirinya Diusung Maju Pilgub Jakarta
Ketum Projo Respons Pernyataan Jokowi soal Ditinggalkan Jelang Lengser
Gempa Hari Ini Selasa 27 Agustus 2024: Terjadi Tiga Kali Menggetarkan Indonesia
Jokowi Minta Polisi Segera Bebaskan Pendemo Kawal Putusan MK
Cuaca Hari Ini Rabu 28 Agustus 2024: Jakarta Diprediksi Berawan Seharian
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Surya Paloh: Kita Bukan Orang Munafik di Tengah Hiruk Pikuk Demokrasi dalam Negeri
Top 3 News: Golkar Mendadak Usung Airin di Pilgub Banten, Bahlil Bantah karena Pidato Megawati
KPK Akan Kirim Utusan Temui Kaesang, Minta Klarifikasi soal Jet Pribadi
Pilkada 2024
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang
Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Pertarungan Sengit Koalisi Gemuk 'Santri' Vs Petahana Helmi-Yudi di Pilkada Garut 2024
Infografis PDIP - Golkar Usung Duet Airin - Ade Sumardi dan 2 Paslon di Pilgub Banten 2024
Hari Pertama Dibuka, Belum Ada Bapaslon Cakada Dompu yang Daftar
Berita Terkini
Potret Baim Wong dan Pemain Film Lembayung, Jadi Karya Debut sebagai Sutradara
5 Resep Choco Chip Cookies Renyah dari Klasik hingga Unik, Mana Favoritmu?
Link Live Streaming Seoul Earth on Us Cup 2024 Timnas Indonesia U-20 vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Jangan Cuma Curhat ke Teman, Ustadz Hanan Attaki Ungkap Cara Mudah Berkeluh kepada Allah
Pengusaha Minta Pemerintah Tunda Kenaikan PPN 12%: Kasihan Kelas Menengah
6 Potret Andien Manggung di Depan Capitol Hill, Nyanyi Lagu Kharisma Indonesia di Jantung Washington DC
Resmi Daftar di KPU, Herman Deru Tantang Mantan Pasangannya di Pilgub Sumsel
4 Langkah Marinasi Ikan yang Efektif, Bebas Amis dan Tetap Kenyal Tanpa Jeruk Nipis
Sonny Septian Kembali Aktif Setelah Alami Penyempitan Pembuluh Darah, Ini Kondisinya
Resep Kare Ayam Praktis, Teknik Membuat Kare dengan Bumbu yang Meresap dan Nikmat
PKB Usung Luluk-Lukman di Pilkada Jatim 2024, Daftar ke KPU Kamis Besok
Waktu Terbaik untuk Menggunakan Serum Vitamin C Agar Mendapatkan Hasil Optimal
AMSI Dorong Media Hadapi Tantangan Digital dengan Inovasi
Swiss: Tingginya Utang AS dan Eropa Bahaya bagi Stabilitas Keuangan Global
6 Resep Brokoli Saus Tiram yang Lezat dan Gurih, Jadi Hindangan Favorit Keluarga