, Jakarta - Pendakwah asal Yogyakarta, Ustadz Salim Akhukum Fillah memandang bahwa proses dakwah kepada masyarakat harus dilakukan secara bertahap, tidak bisa inqilabi atau revolusioner langsung seperti membalikkan telapak tangan. Kata dia, dakwah itu harus berproses.
Dakwah secara bertahap pernah dilakukan Ustadz Salim A Fillah saat mengenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam di dusun yang ditinggali oleh mantan pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI). Ustadz Salim mengakui jika perjuangan dakwahnya di daerah eks-PKI tidaklah mudah.
“Kebetulan di 50 dusun binaan kami itu dulu daerahnya Merapi-Merbabu Complex (MMC). Daerah Merapi-Merbabu Complex itu di tahun 66 adalah tempat pelarian dari teman-teman kita yang terlibat atau dituduh terlibat dalam G30S/PKI,” tutur Ustadz Salim, dikutip dari YouTube Abdel Achrian, Rabu (4/9/2024).
Advertisement
Baca Juga
Ustadz Salim mengatakan, saat terjadi penumpasan G30S/PKI, Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang dipimpin oleh Edhie Wibowo menggandeng kalangan santri seperti Banser. Banser dilatih untuk ikut melakukan penumpasan PKI.
“Nah mereka yang ketakutan ini baik yang betul-betul terlibat ataupun tertuduh terlibat meskipun mereka tidak mengerti apa apa larinya ke daerah sini (Merapi-Merbabu Complex). Mereka kemudian mendirikan dusun-dusun di situ. Beranak-pinak, berketurunan di situ,” katanya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Trauma Anak Keturunan eks-PKI
Menurut Ustadz Salim, secara sosiologis anak keturunan mereka punya trauma kepada orang yang bersarung. Secara khusus, mereka trauma kepada kalangan santri atau orang-orang yang punya label Islam kuat.
Mereka pun akhirnya kurang mengenal Islam, bahkan kebanyakan tidak punya agama.
“Nah sementara di situ mereka dulu awalnya kebanyakan memang agamanya itu setrip, gak ada di KTP. Itu kemudian mereka mengikuti aliran-aliran kepercayaan,” terangnya.
Sejak tahun 1978, di zaman Presiden Soeharto mulai ada pembinaan kerohanian. Mulailah eks-PKI dan keturunannya dikenalkan dengan Islam. Secara perlahan mereka menerima Islam.
Advertisement
Strategi Dakwah
Strategi dakwah yang dilakukan Ustadz Salim adalah dakwah yang membawa manfaat. Erupsi Merapi tahun 2010 menjadi pintu dakwah dia kepada mereka. Ustadz Salim dan timnya pun gencar memberikan bakti sosial.
Sejak saat itu, Ustadz Salim sering melakukan pembinaan. Sampai akhirnya punya gerakan ekonomi tanpa riba dengan membentuk simpan pinjam tanpa riba. Sebanyak 1.000 kepaal keluarga menjadi nasabah gerakan ini.
“Kita punya projek pipanisasi air untuk dusun-dusun. Kita punya projek-projek pembinaan. Nah akhirnya kan masyarakat mulai menerima karena dengan manfaat-manfaat yang mereka dapatkan,” kata Ustadz Salim.
Ketika mereka sudah mulai terbuka, Ustadz Salim mengutus santri-santrinya setiap pekan untuk menghidupkan masjid dan taman pendidikan Al-Qur’an (TPA). Santri-santrinya juga ikut bersosialisasi dengan mereka sambil berdakwah.
“Sehingga kehadiran santri kita itu diterima. Masyarakat mendapatkan manfaat dan dari situ akhirnya mereka ikut mau dibimbing,” cerita Ustadz Salim.
Menurut Ustadz Salim, kehadiran pesantren sejatinya harus bisa berkontribusi kepada masyarakat sekitarnya. “Insya Allah pesantren salah satu modal sosial luar biasa bagi bangsa Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Terkini Lainnya
Tak Perlu Kerja Lebih Baik Fokus Ibadah, Begini Kata Buya Yahya dan Gus Baha
Hukum dan Tata Cara Sholat Rebo Wekasan 2024 Lengkap Niatnya, Amalkan Kata Mbah Moen
Buya Yahya Sebut Musibah Datangnya dari Allah, Kita Diminta Jangan Sok Tahu
Saksikan Video Pilihan Ini:
Trauma Anak Keturunan eks-PKI
Strategi Dakwah
Ustadz Salim A Fillah
PKI
Dakwah
Eks PKI
Islam
Partai Komunis Indonesia
Berita Islami
G30S/PKI
Santri
Paus Fransiskus
Permohonan Paspor di Imigrasi Meningkat Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Polda NTT Perketat Pengawasan Lintas Batas Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Ekonom FEB UI Sebut Kunjungan Paus Fransiskus Momentum Tekan Masalah Kesenjangan Sosial
Paralimpiade 2024
Perolehan Medali Indonesia di Paralimpiade 2024, Lampaui Target
Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila Raih Emas Paralimpiade 2024, Jokowi: Tim Indonesia Melebihi Target
Tim Bulu Tangkis Ganda Campuran Persembahkan Medali Emas Pertama untuk Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris
Hasil Paralimpiade Paris 2024: Suryo Nugroho Takluk di Final, Perolehan Emas Indonesia Tak Bertambah
Hasil Paralimpiade Paris 2024: Gagal Balas Dendam, Leani Ratri Oktila Harus Puas Kantongi Perak
Pilkada 2024
Pemohon Uji Materi UU Pilkada Nilai Pentingnya Ada Kotak Suara di Setiap Daerah
Doa Kiai di Pemalang agar Pilkada 2024 Aman
PKS Setuju Sahroni Jadi Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono: Beliau Paham Jakarta
Rapat Finalisasi Visi Misi, Pram-Rano Bahas Masalah Klasik di Jakarta
Jelang Pilkada 2024, Polres Jepara Tingkatkan Razia Miras dan Knalpot Brong
Sahroni Soal RK Janji Rp 200 Juta untuk RW: Saya Yakin Bisa, Jakarta Duitnya Banyak
BRI Liga 1
Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pelatih Shin Tae-yong Panggil 12 Pemain BRI Liga 1
BRI Liga 1 Beri Dampak Positif, Omzet UMKM Penjual Gorengan Naik Dua Kali Lipat
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025 usai Jeda Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
TOPIK POPULER
Populer
Tidur Kunci Segala Kesehatan Menurut Gus Baha
Jangan Anggap Sepele 4 Dosa Kecil ini, Bisa Berujung Jadi Dosa Besar
Top 3 Islami: Amalan Ini Pasti Raih Kenikmatan Iman dan Ketenangan Jiwa, UAH Berani Garansi
Bolehkah Menyetel Bacaan Al-Qur'an? Jawaban Syekh Ali Jaber Mengejutkan
Inilah Tempat yang Dianjurkan untuk Menguatkan Iman, Kata UAH
Menurut Ustadz Hanan Attaki Pacaran Itu Boleh Banget, Caranya Begini
Sejarah Panjang Perayaan Maulid Nabi, Tercatat Sejak Masa Dinasti Abbasiyah dan Fathimiyah
Jarang Disadari, Ini Dosa Sepele yang Membuat Hisabnya Lama Kata UAS
Hati-Hati Dampak Memilih Pemimpin Berdasarkan Kepentingan Pribadi
Rajin Ibadah tapi Terancam Masuk Neraka, Siapa Dia dan Mengapa? Ini Kata UAH
Kualifikasi Piala Dunia 2026
5 Pemain yang Bisa Jadi Andalan Timnas Indonesia saat Jamu Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Wajib Starter
Raisa Bakal Tampil di Laga Timnas Indonesa Lawan Australia di GBK, Warganet Khawatir Senasib Anang Hermansyah
Cara Beli Tiket Nonton Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026 di GBK
3 Pemain Australia yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Misi Terselubung Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bawa Timnas Indonesia Jadi Kuda Hitam Grup C
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Rodrygo Bawa Brasil Taklukkan Ekuador, Peru Diimbangi Kolombia
Berita Terkini
Dosa Jariyah Mengalir Terus dan Mengikis Kebaikan, Bagaimana Cara Menghapusnya?
Pemohon Uji Materi UU Pilkada Nilai Pentingnya Ada Kotak Suara di Setiap Daerah
Polisi Rokan Hulu Gandeng Pengemudi Bentor dan Ojol Perangi Hoaks Pilkada
Raisa Andriana Rilis Parfum, Kasih Bocoran Proses Risetnya
Kisah Pencuri Kambing Apes Kena Prank Kiai
Wanita Paling Hemat di Jepang Hanya Keluarkan Rp21 Ribu per Hari hingga Bisa Punya 3 Rumah
Tragedi Keracunan Massal di Acara Syukuran Anggota DPRD NTT, Puluhan Orang Dirawat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 9 September 2024
Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Jadi Catatan DPR dalam Proses Seleksi Capim KPK
Fayruz: Sebuah Perjalanan Menuju Hidup yang Lebih Baik
Kisah Pendosa yang Minta Jasadnya Dibakar setelah Mati sebab Sangat Takut Azab Allah
Penyelamatan Dramatis Pemuda yang Terjebak di Delta Sungai di Banyumas
Permohonan Paspor di Imigrasi Meningkat Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Ciri-Ciri Taubat Diterima dan Dosa Diampuni Allah
Jokowi Sebut Medsos Bikin Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi