uefau17.com

Program Ramah Lansia untuk Jemaah Haji Indonesia, Ini yang Dilakukan Kemenkes RI - Health

, Jakarta - Demi mendukung kesehatan jemaah haji lansia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menerapkan program ramah lansia yang dimulai pada 2023 dan dilanjutkan pada 2024.

Program ini melibatkan petugas yang lulus seleksi untuk ikut dalam kegiatan manasik haji. Selama manasik, kesehatan jemaah haji dipantau melalui pengukuran kebugaran untuk memastikan mereka siap secara fisik dan mental sebelum berangkat.

"Program ini melibatkan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam kegiatan manasik. Dengan begitu, petugas dapat mengenal jemaah lebih dini, membangun hubungan emosional yang lebih baik," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Sebelumnya, jemaah hanya bertemu petugas kesehatan di embarkasi, yang sering kali membuat mereka merasa asing dan sungkan saat berada di pesawat. Kebanyakan jemaah belum pernah naik pesawat sebelumnya, sehingga perjalanan panjang ke Jeddah bisa menimbulkan masalah kesehatan karena kurangnya edukasi mengenai penggunaan fasilitas pesawat.

Oleh sebab itu, petugas kesehatan harus proaktif memberikan penjelasan kepada jemaah Haji tentang cara menggunakan fasilitas pesawat dan pentingnya tetap makan dan minum selama perjalanan.

Liliek, menekankan, dengan mengenal jemaah lebih dini, diharapkan mereka tidak malu untuk bertanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemantauan Kesehatan Jemaah Haji Lansia Dilakukan Secara Ketat

Pemantauan kesehatan dilakukan secara ketat di kloter, terutama bagi jemaah yang masuk kategori risiko tinggi kesehatan. Jemaah ini termasuk lansia dengan komorbid dan mereka yang belum lansia tapi memiliki riwayat penyakit.

"Kami mengelompokkan 30 orang teratas dalam kategori jemaah prioritas yang harus dipantau kesehatannya secara rutin, minimal dua hari sekali. Pemeriksaan meliputi tensimeter, saturasi oksigen, dan denyut jantung," ujar Liliek.

Antrean panjang untuk pergi haji menyebabkan jumlah jemaah risiko tinggi meningkat. Saat ini, ada sekitar 5,4 juta orang yang sudah mendapatkan porsi untuk berangkat haji, dengan kuota normal 221.000 per tahun.

Rata-rata, waktu tunggu untuk berangkat haji mencapai 24 tahun. 

3 dari 3 halaman

Upaya Pemerintah Indonesia untuk Keselamatan Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Indonesia berupaya menekan angka kematian jemaah haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024. Belajar dari pengalaman tahun 2023, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 774 orang, mayoritas berusia lanjut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) fokus memastikan jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci sehat dan telah diperiksa kesehatannya, terutama bagi mereka dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, dan jantung.

Liliek, menjelaskan, inovasi Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) yang kini dilengkapi dengan QR Code. QR Code tersebut memuat informasi ringkas riwayat kesehatan jemaah, seperti nama, tanggal lahir, riwayat penyakit, obat rutin, vaksinasi, dan alergi.

Penggunaan QR Code ini bertujuan untuk memberikan penanganan cepat dan tepat jika jemaah sakit di Arab Saudi. Data kesehatan jemaah dapat diakses oleh fasilitas kesehatan di Arab Saudi, sehingga terapi yang diberikan lebih akurat.

"Dengan data itu, kami harapkan penanganan jemaah sakit lebih cepat dan tepat. Jadi, tidak menebak-nebak obat yang diberikan," kata Liliek.

Adanya QR Code diharapkan mempercepat proses perawatan, memungkinkan tempat tidur di klinik digunakan oleh pasien lain lebih cepat. Ini sejalan dengan amanah undang-undang yang menekankan pendampingan jemaah haji reguler.

"Data summary kesehatan sudah ada semua dan dapat diakses oleh fasilitas kesehatan di Arab Saudi. Ini mempermudah dan mempercepat pertolongan bagi jemaah yang sakit, sehingga proses perawatan bisa lebih efisien," lanjut Liliek.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat