, Jakarta - Hewan-hewan yang kita kenal saat ini merupakan hasil evolusi nenek moyang hewan dari jutaan tahun yang lalu. Proses evolusi ini melibatkan perubahan bertahap dalam struktur dan fungsi organisme.
Melalui studi fosil dan genetika, para ilmuwan dapat melacak perubahan tersebut dan memahami bagaimana berbagai kelompok hewan muncul dan berkembang. Dikutip dari safariltd pada Selasa (30/07/2024), berikut nenek moyang hewan modern.
1. Megalodon Nenek Moyang Hiu
Advertisement
Megalodon merupakan nenek moyang hiu yang muncul sekitar 100 juta tahun yang lalu. Otodus megalodon mendominasi lautan di Bumi sekitar 20 juta hingga 3,6 juta tahun yang lalu.
Baca Juga
Hiu raksasa ini sempat menjadi predator puncak sebelum punah. Melansir Live Science pada Selasa (30/07/2024), gigi megalodon tiga kali lebih besar dari hiu putih besar (Charcharodon charcarias) dengan panjang yang dapat mencapai 18 meter.
Megalodon diprediksi punah sekitar 3 juta tahun yang lalu. Penelitian pada fosil giginya mengungkap bahwa megalodon harus berkompetisi sengit dengan hiu putih besar dalam memperebutkan makanan.
2. Deinosuchus Nenek Moyang Buaya
Deinosuchus dalah nenek moyang buaya yang pertama kali muncul pada zaman kapur akhir, sekitar 80 sampai 73 juta tahun yang lalu. Spesies ini menjadi penguasa di perairan Amerika Utara.
Deinosuchus diperkirakan memiliki panjang hingga 12 meter dan berat hingga 10 ton. Spesies ini hampir seupa dengan Aligator saat ini, namun dengan ukuran yang jauh lebih besar.
Sebagai predator puncak, Deinosuchus kemungkinan besar memangsa berbagai jenis hewan, termasuk dinosaurus yang datang ke tepi air untuk minum. Gigi-giginya yang kuat mampu menghancurkan tulang, memungkinkan mereka untuk melahap mangsa yang jauh lebih besar dari dirinya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Archelon Nenek Moyang Penyu
3. Archelon Nenek Moyang Penyu
Archelon atau penyu purba hidup 80 juta tahun yang lalu, dan merupakan nenek moyang dari penyu. Archelon memiliki ukuran yang luar biasa besar, dengan panjang 4 meter, lebar 5 meter, dan berat 2.200 kg.
Archelon merupakan penyu terbesar sepanjang sejarah dan menjadi penguasa lautan dangkal di wilayah yang sekarang menjadi Amerika Utara.
4. Titanoboa Nenek Moyang Ular
Titanoboa hidup sekitar 60 hingga 58 juta tahun lalu pada periode Paleosen. Ular ini merupakan predator puncak yang menguasai ekosistem tropis Amerika Selatan.
Dengan ukurannya yang luar biasa, Titanoboa adalah salah satu reptil terbesar yang pernah hidup di Bumi. Spesies ini memiliki panjang mencapai 12 hingga 15 meter dan berat sekitar 1.100 kilogram.
Titanoboa hidup di lingkungan rawa-rawa tropis yang hangat dan lembap. Tubuhnya yang besar dan kuat memungkinkan mereka untuk berenang dengan efisien dan berburu di air.
Selain itu, kulitnya yang tebal membantu melindungi mereka dari predator dan menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil.
5. Wolly Mammoth Nenek Moyang Gajah
Wolly Mammoth adalah spesies gajah purba yang hidup selama zaman es Pleistosen. Mereka adalah hewan yang sangat adaptif terhadap lingkungan yang dingin dan keras, dengan ciri khas bulu tebal yang menutupi seluruh tubuhnya.
Bulu ini berfungsi sebagai isolator alami, melindungi mammoth dari suhu ekstrem. Spesies ini jauh lebih besar daripada gajah modern, dengan tinggi bahunya bisa mencapai 3 hingga 4 meter dan beratnya bisa mencapai 6 ton.
Gading Wolly Mammoth sangat panjang dan melengkung, bisa mencapai panjang hingga 4 meter. Gading ini digunakan untuk menggali makanan di bawah salju dan es, serta sebagai alat pertahanan diri.
Wolly Mammoth hidup di wilayah tundra dan stepa yang luas di Eurasia dan Amerika Utara. Mereka adalah hewan herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan, seperti rumput, semak, dan kulit pohon. Wolly Mammoth hidup berkelompok dan seringkali berpindah-pindah untuk mencari makanan dan air.
Nenek moyang gajah ini punah sekitar 10.000 tahun yang lalu. Penyebab kepunahannya masih menjadi perdebatan, namun beberapa teori menyebutkan perubahan iklim dan perburuan oleh manusia purba.
Advertisement
Gigantopithecus
6. Gigantopithecus Nenek Moyang Kera
Kera raksasa ini pernah hidup di Bumi dan meninggalkan jejak berupa fosil gigi yang membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Meskipun berukuran sangat besar, Gigantopithecus memiliki hubungan kekerabatan dengan kera modern seperti orangutan.
Namun, mereka bukanlah nenek moyang langsung dari kera modern. Gigantopithecus merupakan salah satu cabang evolusi yang terpisah dan akhirnya punah.
Gigantopithecus adalah kera dengan ukuran yang sangat besar dengan tinggi mereka bisa mencapai 3 meter dan beratnya bisa mencapai 500 kilogram atau lebih. Fosil Gigantopithecus ditemukan di wilayah Asia Tenggara, terutama di China dan Vietnam.
(Tifani)
Terkini Lainnya
Hewan Mungil Ini Disebut Nenek Moyang Sapi, Babi, dan Rusa
DNA Warisan Nenek Moyang Manusia Picu Risiko Infeksi Virus Corona yang Lebih parah
Ini Spesies Baru Nenek Moyang Manusia?
Archelon Nenek Moyang Penyu
Gigantopithecus
nenek moyang
hewan modern
nenek moyang hewan modern
megalodon
Hiu
Gempa Bandung
Beredar Pesan Berantai Gempa Susulan Lebih Besar Bakal Terjadi di Bandung, BMKG Sebut Hoaks
Kereta Cepat Whoosh Kembali Beroperasi Pasca Gempa Bandung, Jalur Dipastikan Aman
700 Rumah dan Bangunan Rusak Akibat Gempa Kabupaten Bandung
Dampak Gempa Bandung, Sejumlah Perjalanan Kereta Terganggu tapi Belum Ada Kabar Destinasi Wisata Ditutup
5 Fakta Gempa Bandung, Rumah Warga Roboh hingga Kereta Cepat Whoosh Dibatalkan
Pilkada 2024
Dukung RK-Suswono di Pilkada 2024, Sahabat Jakarta Minta Program Anies Dilanjutkan
Berebut Suara Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Pilkada 2024, KPU Kota Tangerang Butuh 18.942 Petugas KPPS
Pilkada Kapuas, Alfian Mawardi Makin Percaya Diri Usai Didukung Sugianto Sabran
Ridwan Kamil soal Timses Belum Diumumkan: Tanya ke Riza Patria
Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon', Ini Kata Bawaslu
PON 2024
Kontroversi Fasilitas hingga Makanan Atlet PON Aceh-Sumut 2024, Tanggung Jawab Siapa?
Dukungan Suporter Bantu Karateka Sumut Lampaui Target Medali di PON 2024
Sukses Arung Jeram di PON Aceh-Sumut 2024 Dongkrak Potensi Sport Tourism dan Eco Tourism
Kopi Lokal Jadi Primadona di PON Aceh-Sumut 2024
Profil Aisha Hakim, Putri Irfan Hakim yang Berhasil Raih Medali Emas di PON 2024
Kebanggaan Irfan Hakim, Putri Tercinta Aisha Raih Emas saat Berlaga di PON ke-21 untuk Jakarta
BRI Liga 1
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 20-23 September: PSM Makassar vs PSIS Semarang
Modal Bagus PSM Makassar Arungi BRI Liga 1 2024/2025
Hasil BRI Liga 1 2024/2025 Persebaya Surabaya vs Persis Solo: Menang 2-1, Bajul Ijo Melesat ke Peringkat 2
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025 Pekan Keenam: Persib vs Persija & Laga Seru Lainnya
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Diwarnai 2 Kartu Merah, Persik Kediri Bekuk Persita Tangerang
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 20-23 September: PSS Sleman vs Arema FC
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
18 September 1987: Ratusan Orang di Brasil Keracunan Massal Akibat Radiasi Cesium-137
Populer
14 Negara Bela Israel dan Tolak Resolusi di Majelis Umum PBB Terkait Palestina
Pesawat Qantas Airlines Mendarat Darurat Usai Terjun dari Ketinggian 6.000 Meter dalam Hitungan Menit
Serangan Pisau Dekat Sekolah Jepang di China, 1 Siswa Terluka Akibat Penikaman
Nasib Bendera AS yang Tertinggal saat Misi Apollo
Keren, Retno Marsudi Dijadikan Nama Bunga Tulip di Belanda
20 September 1932: Aksi Mogok Makan Mahatma Gandhi, Protes Inggris Soal Pemisahan Kasta di Sistem Pemilu India
Majelis Umum PBB Adopsi Resolusi Agar Israel Akhiri Pendudukan di Wilayah Palestina dalam 1 Tahun
FBI Gagalkan Kelompok Peretas China yang Berupaya Menyusup Infrastruktur Penting di AS
AS Nyatakan Tak Terlibat Ledakan Walkie Talkie di Lebanon
WHO: Perubahan Iklim dan Banjir Meningkatkan Risiko Gigitan Ular Mematikan
Gempa Hari Ini
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Tidak Berisiko Tsunami
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Daruba Maluku Utara
Bukan Sesar Garsela, BNPB Sebut Gempa Kabupaten Bandung Dipicu Sesar yang Belum Terpetakan
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Gagal Berangkat Imbas Gempa Kabupaten Bandung
Kajian Cepat Badan Geologi soal Gempa Merusak di Kabupaten Bandung
Dampak Gempa Bandung, Sejumlah Perjalanan Kereta Terganggu tapi Belum Ada Kabar Destinasi Wisata Ditutup
Berita Terkini
Kabar Viral Ramalan Bencana yang Mencatut BMKG, Bagaimana Faktanya?
Kelezatan Singkong Gula Merah, Resep Alternatif yang Wajib Dicoba
Ini yang Dibahas Prabowo dan SBY di Kertanegara Kemarin
Polres Lumajang Temukan Ratusan Tanaman Ganja di Lereng Gunung Semeru
Muhammad Firdaus dan Kizbulloh Bangga Sumbang Perak Buat DKI Jakarta di Nomor Seni Muayboran PON XXI/2024
Nafkah Diri Sendiri Perlu Dipikirkan, Begini Cara Tentukan Besarannya dalam Islam
Harga Emas Makin Berkilau Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Sempat Tertinggal dari RB Leipzig, Atletico Madrid Menang Dramatis di Masa Tambahan Waktu
Kreaor Konten Zaman Now Wajib Tahu, Ini Rahasia untuk Mengelola Video dengan Efisien
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 20 September 2024: Mayoritas Wilayah Berawan Tebal Pada Siang Hari
Orang Bau Ketek Memangnya Tidak Boleh Naik Pesawat Komersial?
Rahasia Membersihkan Ayam Tanpa Jeruk Nipis, Trik Ampuh Menghilangkan Bau Amis
Sumpah Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah terhadap Israel Pasca Ledakan Pager dan Walkie Talkie
Loly, Anak Nikita Mirzani Akan Divisum untuk Mencari Bukti Dugaan Pencabulan
IHSG Berpeluang Melejit, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 20 September 2024