, Jakarta - Tanaman ganggang yang tumbuh di lapisan es Greenland semakin berkembang saat musim semi tiba. Gangggang akan menggelapkan permukaan dan mempercepat pencairan es.
Fenomena ini akan memperburuk pemanasan global dengan mengurangi kemampuan es memantulkan sinar matahari. Kabar baiknya, para peneliti menemukan virus yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan jenis alga ini.
Melansir laman IFL Science pada Senin (10/06/2024), virus ini berukuran raksasa yakni hingga 2,5 mikrometer, lebih besar dari bakteri. Genom mereka juga luas, mengandung sekitar 2,5 juta pasangan basa, jauh lebih banyak daripada 100.000-200.000 yang ditemukan pada bakteriofag.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun ukurannya relatif besar, virus ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau bahkan dengan mikroskop cahaya. Virus ini pertama kali ditemukan menginfeksi ganggang hijau di laut pada 1981.
Virus ini juga dapat ditemukan di dalam tanah hingga manusia. Sejauh ini virus tersebut diketahui tidak membahayakan manusia.
Sebaliknya, dia berperan menginfeksi ganggang, sehingga laju pencairan es dapat dikendalikan. Ganggang yang menggelapkan es semakin mempercepat pencairan dengan menyerap lebih banyak sinar matahari.
Namun, jika virus raksasa ini benar-benar menginfeksi dan mengatur alga salju. Maka virus tersebut dapat berfungsi sebagai mekanisme alami untuk mengendalikan pertumbuhan alga, sehingga berpotensi mengurangi laju pencairan es.
Para peneliti menemukan virus tersebut dengan menganalisis DNA dan mRNA dari sampel es. Kehadiran gen penanda spesifik dan transkripsi gen tersebut menjadi mRNA menegaskan bahwa virus tersebut aktif.
Hal ini menunjukkan, virus raksasa tidak hanya ada, tetapi juga berfungsi di lingkungan es. Penemuan ini dianggap sangat luar biasa.
Pasalnya, beberapa tahun yang lalu, konsensus di antara para ilmuwan adalah bagian dunia yang dingin ini tandus dan tidak ada kehidupan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Fungsi Lapisan Es Greenland
Lapisan es Greenland adalah lapisan es terbesar kedua di Bumi, setelah Antartika. Wilayah ini memainkan peran penting dalam mengatur permukaan laut global.
Sayangnya, lapisan es mengalami pencairan signifikan akibat kenaikan suhu global. Melansir aman National Snow and Ice Data Center pada Senin (10/06/2024), sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengungkapkan, laju pencairan es 20 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Salah satu daerah yang paling terkena dampaknya adalah Gletser Petermann di barat laut Greenland. Penelitian yang dipimpin oleh University of California, Irvine and NASA’s Jet Propulsion Laboratory menemukan bahwa air laut hangat yang menembus bagian bawah gletser telah meningkatkan laju pencairan gletser secara signifikan.
Fenomena yang terjadi sejak awal 2000an ini mengakibatkan gletser menipis sekitar 140 meter selama dua dekade terakhir. Situasi yang sama mengerikannya terjadi di gletser-gletser besar lainnya.
Misalnya, Gletser 79° Utara telah kehilangan es dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Wilayah ini mencair dengan tingkat pencairan es mencapai 130 meter per tahun.
Advertisement
Gletser Kiamat
Sebelumnya, para ilmuwan mendapati gletser Thwaites, yang dikenal sebagai gletser kiamat (Doomsday glacier), mencair lebih cepat dari pada perkiraan. Hal ini tentunya meningkatkan kekhawatiran mengenai kenaikan permukaan laut akibat pencairan es yang dapat menjadi bencana.
Melansir laman Live Science pada Snin (10/06/2024), temuan ini berasal dari studi endapan laut prasejarah yang ditemukan di pantai sekitar Gletser Thwaiter dan Gletser Pulau Pine. Keduanya terletak di Lapisan Es Antartika Barat.
Disebutkan bahwa pencairan gletser ini didorong oleh perubahan iklim, sehingga pencairan meningkat lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Gletser (Glacier) adalah lapisan es yang luas dan dapat membentang hingga bermil-mil jauhnya.
Gletser yang sangat besar disebut dengan gletser benua (continental glaciers) seperti yang terdapat di Arktik, Kutub Utara dan Antartika, Kutub Selatan. Diperkirakan sekitar 50 miliar ton es hilang dari gletser Thwaites setiap tahunnya.
Hal ini menyebabkan sekitar 4 persen kenaikan permukaan air laut global. Namun perkiraan ini akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang.
Dengan adanya fenomena pemanasan global yang terus meningkat saat ini, ada kemungkinan gletser Thwaites akan melepaskan potongan-potongan besar gunung es secara lebih cepat ke lautan. Potongan gletser besar yang runtuh dan hanyut mengikuti arus lautan disebut dengan iceberg.
Bagian yang terlihat mengapung dari iceberg hanyalah sebagian kecil, jika dibandingkan dengan bagian yang berada di bawah permukaan laut.
(Tifani)
Terkini Lainnya
Peternakan Unggas di Iowa Musnahkan 4,2 Juta Ekor Ayam Akibat Temuan Kasus Flu Burung
Rahasia Terungkap: Virus Manusia Tertua Ditemukan dalam Tulang Neanderthal Berusia 50.000 Tahun
Ilmuwan 'Bangkitkan' Virus Raksasa Berumur 30 Ribu Tahun
Fungsi Lapisan Es Greenland
Gletser Kiamat
virus raksasa
pencairan es di kutub
pencairan es
virus
Thariq Halilintar
6 Potret Tamu Undangan di Pernikahan Thariq dan Aaliyah, Ada Mantan Presiden hingga Menteri
Thariq Halilintar Kegirangan Saat Fadly Faisal Kakak Fuji Datang ke Nikahannya
Kilau Perhiasan Aaliyah Massaid Jalani Akad Nikah dengan Thariq Halilintar, Bertabur Berlian dan Rilisan Brand Lokal
Megawati dan Puan Maharani Datang ke Resepsi Thariq dan Aaliyah Massaid, Warganet: Relasinya Nggak Main-Main
Top 3 Berita Hari Ini: Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Menikah Hari Ini, Fuji Unggah Soal Kelainan yang Bikin Galau
6 Fakta Menarik Pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, dari Tradisi hingga Tamu Istimewa
Golden Visa
Tak Hanya Indonesia, Berikut 14 Negara yang Terbitkan Golden Visa
Apa Itu Golden Visa, Diberikan Presiden Jokowi untuk Shin Tae-yong
Daftar Syarat Golden Visa, Investasi Minimal Rp 5,3 Miliar
Apa Itu Golden Visa? Kriteria dan Nilai Investasi untuk Mendapatkannya?
3 Fakta Jokowi Resmi Luncurkan Golden Visa, Mudahkan Investor Asing Masuk ke Indonesia
Piala Presiden 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Hasil Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija Jakarta: Tumbang 0-3, Macan Kemayoran Tetap Lolos ke Semifinal
Link Siaran Langsung Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija di Vidio, Jumat 26 Juli Pukul 19.30 WIB
Hasil Piala Presiden 2024 Madura United vs Arema FC: Pesta Gol di Gawang Laskar Sape Kerrab, Singo Edan Amankan Tiket Semifinal
Hasil Piala Presiden 2024: Dikalahkan Persis Solo, Persib Tersingkir
Hasil Piala Presiden 2024 Borneo FC vs PSM Makassar: Drama Gol Menit Akhir Patahkan Asa Juku Eja ke Semifinal
Timnas Indonesia U-19
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Malaysia: Misi Garuda Muda Perbaiki Rekor
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Duel Panas Timnas Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024, Ini Pesan Indra Sjafri
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Timor Leste: Menang 6-2, Garuda Muda Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Timor Leste: Jens Raven 2 Gol, Garuda Muda Unggul di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Timor Leste, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
26 Juli 1965: Maladewa Rebut Kemerdekaan dari Inggris
Populer
Barak Obama dan Michelle Obama Resmi Endorse Kamala Harris Jadi Capres Partai Demokrat
Kamala Harris Kutuk Aksi Pembakaran Bendera AS oleh Pengunjuk Rasa yang Tolak Kedatangan Netanyahu
Belajar Kelola Sampah dari Jepang, Ini Cara Negeri Sakura Jaga Sungai Tetap Bersih
China dan India Sepakat Atasi Perbedaan, Kembangkan Kerja Sama Saling Menguntungkan
Ini Dia Manusia di Muka Bumi Pemilik Medali Emas Terbanyak dalam Sejarah Olimpiade
Hati-hati 10 Semut Paling Berbahaya di Dunia Ini, Bisa Picu Alergi Parah hingga Bikin Lumpuh
Jelang Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Layanan Kereta Prancis Alami Sabotase
Retno Marsudi Hadiri Rangkaian Pertemuan Menlu ASEAN, Ini yang Dibahas
Sri Lanka Gelar Pilpres Pertama Pasca Krisis Ekonomi, Wickremesinghe Maju Sebagai Capres Independen
Studi Ungkap Lapisan Besi di Gigi Komodo dan Fakta Menariknya
Olimpiade 2024
Olimpiade Paris 2024 Diramal Dongkrak Ekonomi Prancis, Nilainya Fantastis
Kilau Menara Eiffel Terangi Langit di Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Beda Penampilan Kontingen Palestina vs Israel di Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Penampilan Comeback Celine Dion di Pembukaan Olimpiade Paris
Infografis 29 Atlet Indonesia Berjuang di Olimpiade Paris 2024 dan Kiprah Peraih Medali
Jadwal dan Link Live Streaming Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024, Sabtu 27 Juli di Vidio: 4 Wakil Indonesia Beraksi
Berita Terkini
Hasto PDIP Nilai Kudatuli adalah Ekstra Ordinary Crime dan Pelanggaran HAM Berat
Heboh Spanduk Penolakan Cagub Radikal dan Intoleran di Makassar
Celine Dion Memukau di Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Perdana Setelah Diagnosis Stiff Person Syndrome
6 Potret Tamu Undangan di Pernikahan Thariq dan Aaliyah, Ada Mantan Presiden hingga Menteri
Peringatan Keras UAH untuk Orang yang Sibuk Urusan Duniawi Lupa Allah
Nyawa Meghan Markle Terancam, Pangeran Harry Tegaskan Tidak Akan Boyong Istri ke Inggris
Polri Selidiki Sosok Berinisial T yang Disebut Pengendali Judi Online
Olimpiade Paris 2024 Diramal Dongkrak Ekonomi Prancis, Nilainya Fantastis
Tak Ada Manfaatnya, Ini 5 Tips Ampuh Menghindari Orang-Orang yang Suka Ghibah
Top 3 Tekno: Mesin Pencari SearchGPT hingga Akses Judi Online Turun 50 Persen
Selain Makin Harmonis, Ini 9 Alasan Harus Pilih Pasangan yang Sefrekuensi
Polisi Selidiki Penyerang Anggotanya saat Patroli di Kampung Ambon Jakbar
Resep Tumis Pakis Ikan Teri Saus Tiram, Rasa Nikmat Meningkatkan Nafsu Makan
Top 3: Rekomendasi Film Korea Terbaik
Atlet Hoki Asal Australia Rela Jarinya Diamputasi Demi Bisa Tanding di Olimpiade Paris 2024