, Jakarta - Asteroid adalah batuan luar angkasa yang berputar mengelilingi matahari. Objek luar angkasa ini merupakan salah satu bahaya terbesar bagi bumi.
Tabrakan asteroid di masa lampau telah menyebabkan kepunahan massal, dan potensi tabrakan di masa depan masih menjadi ancaman nyata. Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi 25.000 asteroid, dengan panjang hingga 460 kaki, yang terbang di angkasa dekat bumi.
Asteroid-asteroid ini menjadi ancaman serius bagi bumi di masa yang akan datang. Kekuatan ledakan akibat asteroid diperkirakan akan memusnahkan sebuah kota seperti bom nuklir non-radioaktif.
Advertisement
Baca Juga
NASA melakukan berbagai cara agar dapat mencegah asteroid menabrak bumi. Melansir laman resmi NASA pada Rabu (15/05/2024), para ilmuwan berencana mengubah lintasannya dengan menabrakkannya menggunakan pesawat ruang angkasa.
Misi penabrak asteroid ini diberi nama DART (Double Asteroid Redirection Test). Wahana antariksa seukuran mobil van ini dirancang khusus untuk misi bunuh diri.
Untuk menguji teknik defleksi ini, DART menabrak asteroid dekat Bumi sepanjang 170 meter bernama Dimorphos dengan kecepatan 14.000 mil per jam pada September 2022. Hasil uji coba tabrakan tersebut berhasil menggeser orbit batu angkasa tersebut.
Demonstrasi tersebut menunjukkan bahwa tumbukan kinetik dapat membelokkan asteroid berbahaya jika berada di jalur tabrakan dengan bumi.
Dimorphos dan Didymos merupakan pasangan asteroid yang mengorbit di sekitar matahari. Satu-satunya orbit akan diubah secara terukur oleh DART adalah orbit Dimorphos, asteroid kecil yang mengorbit kepada Didymos dengan besar.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebabkan Asteroid Pecah
Namun, kini sebuah studi baru yang diterbitkan di Planetary Science Journal pada 2024 menunjukkan dampaknya tidak hanya mengubah pergerakan asteroid, tetapi juga bentuknya. Asteroid yang ditabrak menghasilkan segerombolan batu besar yang ditemukan menyelimuti Dimorphos beberapa bulan setelah dampak.
Batu-batu besar yang relatif kecil ini tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, tetapi para ilmuwan bertanya-tanya di mana batu-batu tersebut akan berakhir. Sebuah penelitian terbaru pada 2024 yang terbit dalam Astrophysics Cornell University telah memberikan beberapa jawaban atas perkiraan jatuhnya batuan hasil tabrakan tersebut.
Dengan cermat, peneliti melakukan simulasi berbagai cara batu-batu besar ini mengorbit Matahari selama 20.000 tahun ke depan. Para ilmuwan menemukan bahwa tidak ada kemungkinan batu-batu besar tersebut terbakar di langit bumi.
Sebagai informasi DART adalah misi pertama yang dikembangkan oleh NASA Planetary Defense Coordination Officer. Lembaga ini merupakan bagian dari perencana pertahanan planet dari NASA secara luas.
DART diawasi oleh Cubesat dari Badan Antariksa Italia. Selain itu ESA akan mengirimkan pesawat luar angkasa HERA dua tahun kemudian untuk mengecek hasil kerja DART.
Advertisement
Keberadaan Asteroid Ancam Bumi
Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi sebuah asteroid yang berpotensi mengancam bumi. Asteroid ini diberi nama Apophis atau 99942 Apophis.
Para ilmuwan sempat mengklasifikasikan objek luar angkasa ini sebagai asteroid berbahaya dan diprediksi akan menghantam bumi sekitar 2029 mendatang. Jika benar menghantam bumi, Apophis disebut-sebut mampu menghancurkan satu kota tanpa tersisa.
Melasir laman Space pada Rabu (15/05/2024), Roy Tucker, David Tholen, dan Fabrizio Bernardi merupakan orang-orang yang pertama kali mengidentifikasi keberadaan asteroid ini pada 19 Juni 2004 di Observatorium Nasional Kitt Peak, Arizona, Amerika Serikat.
Pengamatan awal menunjukkan kemungkinan tabrakan dengan bumi pada 13 April 2029, dengan peluang mencapai 2,7 persen. Kemungkinan ini memicu kekhawatiran global dan mendorong komunitas astronomi untuk melakukan observasi lebih lanjut.
Asteroid Apophis memiliki bentuk layaknya sebuah kacang yang bisa dibilang sudah sangat tua. Ia tercipta dari sisa-sisa material yang membentuk tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Mengutip NASA, Apophis memiliki diameter rata-rata sekitar 340 meter. Saat ini, sang asteroid sedang bergerak dengan kecepatan 29,98 km/detik untuk mengelilingi jalur orbitnya ke matahari.
Butuh waktu setidaknya 324 hari bagi Apophis untuk menyelesaikan jalur orbitnya tersebut. Menariknya, jarak rata-rata dari Apophis dengan matahari terbilang mirip dengan jarak bumi ke bintang tata surya kita tersebut.
Dikutip European Space Agency (ESA), Rabu (15/05/2024), proses observasi menggunakan radar yang dilakukan NASA Goldstone Deep Space Communication Complex dan Green Bank Observatory berhasil mengambil sejumlah data penting tentang lintasan orbit dari asteroid Apophis. Hasilnya, memang benar kalau pada 2029 nanti Apophis akan melintasi orbit bumi.
Bahkan, jaraknya relatif dekat, yakni sekitar 32 hingga 35 ribu km atau sekitar sepuluh kali lebih dekat dari jarak bumi dengan bulan. Orbit beberapa satelit geosinkron pun masih lebih jauh ketimbang jarak Apophis dengan bumi saat itu.
Akan tetapi, sang asteroid tidak akan menghantam bumi, melainkan hanya lewat saja. Ahli astronomi bernama Paul Wiegert bersama Benjamin Hyatt dari Western University dan Waterloo University dalam Planetary Science Journal menyebut kalau 99942 Apophis akan berjumpa asteroid lain bernama 4544 Xanthus.
Pertemuan ini diperkirakan terjadi sekitar Desember 2026.
(Tifani)
Terkini Lainnya
NASA Konfirmasi Keberhasilan Misi DART Ubah Orbit Asteroid
Bumi Terlindung Dampak Bahaya Asteroid, Misi DART NASA Sukses Ubah Orbit Dimorphos
Misi Tabrak Asteroid NASA Disebut Mirip Film Armageddon, Ini Kata Sutradara Michael Bay
Sebabkan Asteroid Pecah
Keberadaan Asteroid Ancam Bumi
Asteroid
DART
misi bunuh diri
NASA
misi bunuh diri nasa
Asteroid Tabrak Bumi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
10 Anime dengan Ending yang Tak Memuaskan, Bikin Penonton Penasaran
Sandiaga Tidak Yakin Jokowi Ikut Cawe-Cawe Sodorkan Kaesang di Pilkada Jakarta
Kado HUT ke-79 RI, Imigrasi Luncurkan Desain Baru Paspor Indonesia pada 17 Agustus 2024
7 Resep Bola Daging Praktis dan Enak, Anti Hancur saat Dimasak
Pasca Serangan Ransomware, Pemerintah Targetkan PDNS 2 Pulih Juli 2024
6 Rekomendasi Cafe Cantik di Sekitar Dago Bandung
Jangan Anggap Sepele, Aneurisma Otak Bisa Ditandai dengan Gejala Kelopak Mata Jatuh Sebelah
Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-78 Bhayangkara Polri
Crosser Binaan Honda Delvintor Alfarizi Petik Poin Perdana di MXGP Lombok 2024
Reaksi Baim Wong Saat Ibunda Putri Patricia Nyaris Jadi Korban Penipuan Berkedok Giveaway Rp50 Juta
Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua, Gubernur Kalsel Pimpin Turdes ke 11 Kabupaten
Libur Sekolah, Puluhan Anak Disabilitas di Sidoarjo Ikuti Khitan Massal
Melihat Kemiripan Alice Norin dan Davina Karamoy Bagaikan Anak Kembar
Antraks adalah Penyakit Infeksi Bakteri dari Hewan Ternak, Pahami Penularannya