, Jakarta - Mungkin ada suatu alasan mengapa politik menjadi sangat bergejolak di Amerika Serikat (AS). Dalam dua tahun belakangan, orang-orang menyaksikan kubu konservatif dan liberal sama-sama memasuki wilayah bahaya yang tidak pernah dimasuki sebelumnya.
Kita menyaksikan kebangkitan neo-Nazi dan anti-fasis yang sama-sama semakin ganas. Ternyata, semua itu mungkin memang disengaja.
Beberapa laporan terkini mengatakan bahwa banyak akun ekstrem di media sosial yang mengusung agenda-agenda tersebut tidak diciptakan oleh warga Amerika.
Advertisement
Baca Juga
Ribuan di antaranya diciptakan di Rusia sebagai bagian dari perang propaganda untuk mencabik-cabik AS. Persis seperti taktik lama pada masa Perang Dingin.
Menurut kata-kata seorang ahli strategi politik Rusia, hal itu dirancang untuk mengobarkan "semua jenis separatisme, dan konflik-konflik etnis, sosial dan rasial" untuk mengguncang politik Amerika.
Melalui Facebook, semua itu menjangkau 126 juta orang. Memang terdengar seperti teori konspirasi gila, tapi begitulah kejadiannya.
Suatu strategi yang dilakukan oleh akun-akun palsu Rusia adalah memulai pesan-pesan remeh untuk menarik orang untuk menimpali.
Kemudian, setelah banyak orang menjadi pengikut, pesan-pesannya semakin garang. Ternyata, jutaan orang pun terjebak, termasuk presiden AS.
Mungkin kita pernah mendengar cerita Donald Trump menanggapi pesan dari suatu akun yang kemudian ketahuan sebagai akun palsu Rusia. Pesannya hanya singkat, "Kami mencintaimu, Presiden!"
Merasa pesan itu berasal dari salah satu pengikut, Trump membalas, "Baik sekali, terima kasih!" Tanggapan itu kemudian menjadi umpan yang dimanfaatkan akun-akun palsu untuk meraih pengikut dan pesan-pesan yang disebar pun semakin jahat.
Diringkas dari listverse.com pada Kamis (9/11/2017), berikut ini adalah sejumlah kegaduhan SARA hasil rekayasa Rusia melalui media sosial:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Black Lives Matter Vs Polisi
Pertentangan ras adalah salah satu cara utama akun-akun palsu buatan Rusia untuk merobek Amerika.
Pihak Rusia membuat beberapa akun untuk meraup pendukung baik Black Lives Matter (BLM) maupun polisi. Lalu, dua kelompok pendukung itu dipanas-panasi.
Satu akun palsu "Being Patriotic"” mengatakan kepada 200 ribu pengikutnya bahwa para pegiat BLM menghina bendera negara dan "harus segera ditembak."
Saat bersamaan, pihak Rusia menggunakan akun "Blacktivist" untuk menyerukan kekerasan melawan polisi kepada 250 ribu pengikutnya, "Para petugas penegak keamanan terus melecehkan dan membunuh kita tanpa konsekuensi. Kaum kulit hitam harus berbuat sesuatu. Pembalasan mata ganti mata."
Yang aneh adalah upaya memanfaatkan Pokemon Go untuk mengadu domba pegiat kulit hitam dengan polisi.
Suatu akun Rusia menantang para pengikutnya untuk menemukan dan berlatih Pokemon di tempat-tempat yang ada laporan tindakan brutal polisi, lalu menamai korban dengan nama Pokemon, dan mengunggah foto-foto para korban secara daring.
Sungguh suatu permainan cantik, tapi ada tujuannya. Hal itu membuat frustrasi polisi dan memaksa warga Afrika Amerika untuk merasa terpisah dari seluruh Amerika.
Menurut pakar operasi tentang pengaruh Rusia bernama Mark Jacobson, "Pihak Rusia tidak menginginkan kelompok-kelompok seperti BLM dan Alt-Right untuk sekedar duduk dan berdiskusi. Mereka menginginkan ada pertikaian dengan kekerasan."
Advertisement
2. Memisahkan Diri dari AS
Beberapa akun dibuat hanya untuk membujuk warga Texas agar memisahkan diri dari AS, misalnya akun yang paling sukses, "Heart of Texas" yang memiliki 250 ribu pengikut.
Akun itu pun menyebarkan sentimen-sentimen anti-Islam, mengejek Clinton sebagai "Killary Rotten Clinton," dan mengajak para pengikut untuk "bersiap memisahkan diri!"
Yang menyeramkan dari akun ini adalah karena gerakannya bukan hanya di media sosial karena RT America pun menyiarkan satu segmen tentangnya.
Kantor berita itu berada di bawah kendali pemerintah Rusia dan mengarahkan warga Texas mencontoh "Brexit" untuk menjadi negara sendiri.
Heart of Texas mencoba menggalang pawai dan mengundang kehadiran para pendukung untuk meminta kemerdekaan pada 5 November 2016. Untunglah, tidak ada yang hadir.
3. Demokrat Vs Republikan
Beberapa akun palsu garapan Rusia diduga secara langsung menyerang para politikus, biasanya dengan argumen-argumen paling lemah. Tapi ada saja yang menelan kebohongannya dan pihak Rusia berhasil menggerakan protes selama 4 hari.
Serangan-serangan dimulai pada masa pemilu dan biasanya bersifat gila-gilaan. Misalnya seperti petisi yang digelontorkan oleh akun palsu "Donald Trump America" untuk membatalkan pencalonan Hillary Clinton.
Keluhan yang diajukan bukan terkait korupsi, manipulasi, atau sesuatu yang masuk akal. Yang diajukan adalah karena Bill Clinton pernah menjadi presiden.
Menurut mereka, jika Hillary jadi presiden, maka akan memulai politik dinasti sehingga AS terjerumus menjadi negara monarki.
Lalu sebuah akun BLM palsu mengirimkan undangan kegiatan karena "rasisme menang" jika Trump menang. Acara itu digelar di Union Square pada 12 November dan dihadiri ribuan orang untuk protes selama 4 hari.
Semua itu dilakukan karena ajakan suatu akun yang dibuat oleh intelijen Rusia.
Advertisement
4. America First Vs Imigran Gelap
Sebuah akun Rusia bernama "Secured Borders" mengaku kepada pengikutnya tentang cara menghentikan arus kedatangan para imigran gelap.
Disebutkan, "Satu-satunya cara menghadapi adalah dengan membunuh mereka. Bunuh mereka semua."
Akun itu menyerukan kekerasan melawan hampir semua orang. Bukan hanya kematian para imigran, akun itu mengatakan, "Kementrian Dalam Negeri harus dibakar habis" dan menjanjikan bahwa "jika Killary (Hillary) menang, maka akan ada huru-hara di mana-mana."
Itu bukan hanya satu-satunya akun yang memusuhi imigran, tapi mereka gagal menghentikan aliran imigran.
Mereka kemudian membidik kalangan konservatif, para pendukung NRA, dan musuh-musuh imigran gelap untuk memperkuat batasan "budaya" AS. Kebanyakan, hal itu diartikan sebagai bidikan kepada kaum Muslim.
Laman-laman seperti itu menayangkan foto-foto yang meminta pelarangan burka dan hukum syariah. Salah satu foto menayangkan seorang muslimah mengenakan burka dengan kutipan, "Siapakah yang di belakang topeng ini? Seorang pria? Seorang wanita? Seorang teroris?"
5. Warga Texas Vs Muslim
Beberapa akun palsu Rusia nyaris berhasil memulai kerusuhan. Dua akun palsu, yaitu "Heart of Texas" dan "United Muslims of America," berhasil menggalang unjuk rasa pro-Islam dan anti-Islam secara bersamaan di Houston. Puluhan orang turun ke jalan.
Akun palsu "Heart of Texas" menyebarkan pesan kepada sekitar 250 ribu pengikutnya tentang pembukaan perpustakaan baru di Islamic Center di Houston yang dibangun dengan uang pajak warga.
Itu hanya kabar bohong karena pemerintah tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk perpustakaan yang dimaksud, tapi para pengikut akun tidak mengetahuinya.
Yang mereka tahu adalah akan ada unjuk rasa "Stop Islamification of Texas" yang wajib dihadiri. Pada saat yang sama, akun palsu "United Muslims of America" menyerukan protes tandingan "Save Islamic Knowledge."
Puluhan orang dari masing-masing kubu hadir ke jalan dan kota Houston dibanjiri orang-orang yang tertipu dan marah-marah sambil mengibarkan bendera dan berteriak-teriak dari dua sisi berseberangan.
Orang-orang itu tidak sadar telah dijerumuskan untuk berkelahi, tapi ada sebagian yang kemudian merasa ada yang tidak beres.
Salah satu pengikut "Heart of Texas" mengunggah pada keesokan harinya, demikian, "Heart of Texas mempromosikan acara, tapi kami tidak melihat satupun dari mereka."
Terkini Lainnya
Aneh tapi Nyata, 5 Hal Konyol Ini Terjadi dalam Sejarah Dunia
Kisah Cardiff Giant, Raksasa Palsu yang 'Membodohi' Amerika
Peran Kecerdasan Buatan Melawan Berita Hoax dalam Politik
1. Black Lives Matter Vs Polisi
2. Memisahkan Diri dari AS
3. Demokrat Vs Republikan
4. America First Vs Imigran Gelap
5. Warga Texas Vs Muslim
Amerika Serikat
Rusia
Donald Trump
Rekomendasi
Begini Prediksi Harga Bitcoin Jika Donald Trump Menang Pilpres AS
Pilpres AS 2024: Robert F Kennedy Jr Mundur Sebagai Capres Independen dan Dukung Trump
Kamala Harris Resmi Jadi Capres AS, Banjir Pujian di Konvensi Nasional Partai Demokrat
Donald Trump Rilis Platform Kripto Baru Buat Saingi Bank Besar di AS
Respons Elon Musk Ketika Ditawari Posisi di Kabinet AS Jika Donald Trump Terpilih Lagi
Ups, Donald Trump Unggah Dukungan Taylor Swift Palsu Buatan AI
CBS News Bakal Jadi Tuan Rumah Debat Cawapres AS 1 Oktober 2024
Apa Dampak Langkah Pro Bitcoin Donald Trump ke Industri Kripto?
Pramono Anung
Kenakan Pakaian Khas Betawi, Pramono Anung dan Rano Karno Resmi Daftar Pilgub Jakarta
Akui Dirinya Tak Terkenal, Pramono Anung: Tak Perlu Pecicilan di Ruang Terbuka
Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Jokowi: Pramono Anung Izin ke Saya Maju Pilgub Jakarta 2 Hari Lalu
Pramono Anung Maju Pilgub Jakarta, Jokowi: Pasti Ada Kalkulasi Politiknya
Sebelum Diusung PDIP di Pilkada Jakarta, Pramono Sempat Komunikasi dengan Anies Baswedan
Rano Karno
Kenakan Pakaian Khas Betawi, Pramono Anung dan Rano Karno Resmi Daftar Pilgub Jakarta
Akui Dirinya Tak Terkenal, Pramono Anung: Tak Perlu Pecicilan di Ruang Terbuka
Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Pramono Anung Maju Pilgub Jakarta, Jokowi: Pasti Ada Kalkulasi Politiknya
Tiba di KPU Jakarta, Pramono-Rano Karno Beri Salam ke Pendukung
Monkeypox
Perkuat Deteksi Mpox, Anggota Komisi IX DPR RI Sarankan Active Case Finding
Waspada Mpox Jelang Indonesia-Aftica Forum di Bali, Jokowi Minta Ada Pencegahan dan Protokol Kesehatan
Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia
Jokowi Perketat Pengawasan di Bali Antisipasi Monkeypox Jelang IAF
Pembesaran Kelenjar Getah Bening, Ciri Khas Mpox yang Membedakannya dengan Gejala Penyakit Lain
Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Masih Terkendali
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs PSS Sleman: Taklukkan Super Elja, Kabau Sirah Petik Kemenangan Perdana
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
27 Agustus 1883: Gunung Krakatau Meletus, Bunyi Ledakan Terdengar hingga 4.600 Km
Populer
Ekonomi Israel Terpuruk, Ekonom: Hentikan Perang
Militer Israel Klaim Bebaskan Seorang Sandera dari Terowongan Hamas
Wabah Flu Burung H5N1 Merebak, India Targetkan Bunuh 20.000 Unggas
Korea Selatan Dihebohkan Pornografi Deepfake, Presiden Yoon Suk Yeol: Berantas!
Koleksi Mobil Mewah Kim Jong Un Tambah Lagi Meski Korea Utara Kena Sanksi Internasional, Kok Bisa?
Ikuti Jejak AS, Kanada Pungut Tarif 100% untuk Kendaraan Listrik China
Gedung Putih Optimistis Soal Gencatan Senjata Gaza, Meski Israel dan Hizbullah Bentrok
Melihat Kolaborasi Sains Antariksa dengan Pegiat Desa Adat Osing di Banyuwangi
Bandara Seattle Dilanda Serangan Siber dan Picu Akses Internet Terputus
Ribuan Warga AS Nikmati Festival Indonesia, Cicipi Kuliner Nasi Padang hingga Rempeyek
Pilkada 2024
Profil dan Rekam Jejak Pramono Anung, Bakal Calon Gubernur Jakarta yang Diusung PDIP
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang
Naik Oplet, Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno Bergerak Menuju KPU Jakarta
Pertarungan Sengit Koalisi Gemuk 'Santri' Vs Petahana Helmi-Yudi di Pilkada Garut 2024
Infografis PDIP - Golkar Usung Duet Airin - Ade Sumardi dan 2 Paslon di Pilgub Banten 2024
Berita Terkini
2 Resep Ayam Kalasan Tanpa Air Kelapa, Temukan Rahasia Rasa Gurihnya di Sini
OJK Bekukan Kegiatan Usaha Sarana Riau Ventura
Meski Tersirat, Intip 8 Tanda yang Mencerminkan Seseorang Membencimu Diam-Diam
KPU Jatim Nyatakan Dokumen Pendaftaran Pasangan Khofifah-Emil Lengkap dan Diterima
Profil dan Rekam Jejak Pramono Anung, Bakal Calon Gubernur Jakarta yang Diusung PDIP
Potret Baim Wong dan Pemain Film Lembayung, Jadi Karya Debut sebagai Sutradara
5 Resep Choco Chip Cookies Renyah dari Klasik hingga Unik, Mana Favoritmu?
Link Live Streaming Seoul Earth on Us Cup 2024 Timnas Indonesia U-20 vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Jangan Cuma Curhat ke Teman, Ustadz Hanan Attaki Ungkap Cara Mudah Berkeluh kepada Allah
Pengusaha Minta Pemerintah Tunda Kenaikan PPN 12%: Kasihan Kelas Menengah
6 Potret Andien Manggung di Depan Capitol Hill, Nyanyi Lagu Kharisma Indonesia di Jantung Washington DC
Resmi Daftar di KPU, Herman Deru Tantang Mantan Pasangannya di Pilgub Sumsel
4 Langkah Marinasi Ikan yang Efektif, Bebas Amis dan Tetap Kenyal Tanpa Jeruk Nipis
Sonny Septian Kembali Aktif Setelah Alami Penyempitan Pembuluh Darah, Ini Kondisinya
Resep Kare Ayam Praktis, Teknik Membuat Kare dengan Bumbu yang Meresap dan Nikmat