6 Film Olimpiade yang Wajib Anda Tonton untuk Rasakan Semangat Olimpiade Paris 2024

, Jakarta Olimpiade 2024 masih berlangsung dan para penggemar bersemangat mendukung negara asal mereka. Internet dipenuhi kritik dan pujian tentang seragam setiap negara. Dapat dikatakan bahwa semua orang menyukai penampilan Mongolia sementara penampilan Thailand biasa saja.

Belum lagi hal-hal unik yang terjadi selama Olimpiade Paris 2024, seperti kontroversi Imane Khalif, gaya menembak beberapa atlet menembak yang tak biasa, hingga atlet bulu tangkis Huang Yaqiong yang dilamar kekasih usah menyabet medali emas. Semua itu menambah semarak yang terjadi di Olimpiade.

Sambil bersantai, tak ada salahnya Anda menonton beberapa film Hollywood seputar Olimpiade. Dari Taron Egerton yang memerankan pelompat ski legendaris Inggris hingga film klasik yang menghadirkan salah satu tema paling ikonik sepanjang masa, berikut adalah film Olimpiade yang wajib Anda tambahkan ke daftar Anda. Dihimpun dari LifestyleAsia, ini dia.

1. I, Tonya (2017)

Sebelum menjadi Barbie, Margot Robbie berperan sebagai Tonya Harding, pemain skate kontroversial yang menjadi terkenal setelah menjadi kaki tangan penyerangan terhadap seorang pesaing.

Yang membuat film ini menarik adalah film ini menyerahkan kepada penonton apakah Harding dapat dipercaya atau tidak dan apakah dia benar-benar korban atau berperan dalam kesalahan tersebut.

2. Eddie the Eagle (2016)

Hugh Jackman dan Taron Egerton bekerja sama untuk menceritakan kisah pelompat ski Inggris Michael "Eddie the Eagle" Edwards, atlet yang bertanggung jawab mewakili Inggris Raya dalam olahraga tersebut sejak 1928.

Film ini adalah kisah lucu dan mengharukan tentang bagaimana Edwards yang direndahkan mengatasi pertentangan bahkan dari antara komite Olimpiade Inggris dan dipuji sebagai pahlawan nasional.

Berita video atlet renang Indonesia, Joe Aditya, matangkan persiapan jelang tampil di Olimpiade 2024 Paris.

2 dari 5 halaman

3. Foxcatcher (2014)

Meskipun masih berdasarkan kisah nyata, film ini lebih merupakan film thriller daripada tentang olahraga. John du Pont, diperankan oleh Steve Carrell, merekrut dua saudara laki-laki, diperankan oleh Channing Tatum dan Mark Ruffalo, untuk merekrut dan melatih pegulat yang pada akhirnya akan bertanding di tingkat Olimpiade.

Namun, du Pont menjadi semakin tidak menentu setiap hari sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi orang-orang di sekitarnya hingga akhirnya ia putus asa.

3 dari 5 halaman

4. The Cutting Edge (1992)

Film olahraga yang hebat dan menginspirasi. Dikombinasikan dengan kisah cinta yang luar biasa, film ini memberikan Anda semua perasaan. Kate, diperankan oleh Moira Kelly, adalah seorang peseluncur figur primadona yang telah menolak semua calon pasangan setelah mantan pasangannya mempermalukannya.

Doug, diperankan oleh D.B. Sweeney, adalah pemain hoki yang terpinggirkan yang dulunya adalah kapten tim hoki Olimpiade. Keduanya disatukan untuk bertanding sebagai pasangan, dan meskipun kepribadian mereka berbenturan, percikan cinta mulai muncul.

4 dari 5 halaman

5. Chariots of Fire (1981)

Tidak memasukkan film klasik ini ke dalam daftar ini akan menjadi kesalahan besar. Film ini mengikuti kisah dua atlet di dunia nyata, Eric Liddel dan Harold Abrahams, yang berkompetisi di Olimpiade 1924, dan masing-masing memiliki alasan sendiri untuk berkompetisi.

Abrahams, seorang Yahudi, ingin berkompetisi untuk menjauhi prasangka, sementara Liddel berlari demi kemuliaan Tuhan sebagai seorang Kristen. Film itu sendiri bersifat inspiratif tetapi juga terus terukir dalam pikiran setiap orang, meskipun beberapa orang mungkin tidak menyadarinya, berkat tema ikonik karya Vangelis.

5 dari 5 halaman

6. Munich (2005)

Mengarah sedikit ke wilayah yang lebih serius dan tidak inspiratif, film Steven Spielberg ini adalah kisah pedih tentang balas dendam yang didasarkan pada dua peristiwa sejarah nyata: Pembantaian Munich pada Olimpiade Musim Panas 1972 dan pembunuhan yang dilakukan oleh Mossad sebagai pembalasan.

Batasan antara siapa yang benar dan salah menjadi kabur saat para agen yang menjalankan misi mempertanyakan moralitas dari apa yang mereka lakukan, yang sebenarnya tepat waktu untuk apa yang terjadi di dunia saat ini.