, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto perkirakan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) atau RUU EBET tidak dapat disahkan dalam masa sidang DPR periode sekarang.
Mulyanto yang juga anggota Panja RUU EBET pesimistis RUU tersebut dapat diselesaikan tahun ini, karena relatif berjalan lambat dan alot, khususnya terkait dengan pasal power wheeling.
Baca Juga
"Jangankan disahkan di tingkat Paripurna DPR RI, tahap pengambilan keputusan di tingkat I Pleno Komisi VII saja belum," kata Mulyanto dalam Seminar IRESS di Senayan, dikutip Minggu (4/8/2024).
Advertisement
Terkait substansi, menurut Mulyanto, Fraksi PKS sendiri menolak dimasukkannya aturan power wheeling dalam RUU EBET tersebut. Aturan tersebut membolehkan pihak pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET yang diproduksinya secara langsung kepada masyarakat dengan menyewa jaringan transmisi/distribusi milik Negara.
"Norma ini secara langsung akan mereduksi peran PLN," ujar Mulyanto.
Ia menegaskan penolakan ini soal prinsip, karena bertabrakan dengan norma yang telah ada, pihak swasta tidak dapat menjual listrik yang diproduksinya secara langsung kepada masyarakat. Sebab listrik dikuasai negara dan pengusahaannya dilakukan oleh badan usaha milik negara/daerah.
PLN adalah single buyer listrik dari pembangkit yang ada, sekaligus menjadi single seller listrik kepada para pengguna. Ini adalah prinsip monopoli negara atas sektor kelistrikan sebagai amanat konstitusi agar listrik tidak dikuasai orang-perorang, yang akhirnya harganya ditentukan oleh mekanisme pasar.
"Menjadikan pihak swasta dapat menjual listrik yang diproduksinya secara langsung kepada masyarakat, jelas-jelas adalah liberalisasi sektor kelistrikan," tegasnya.
Untuk diketahui DIM Pemerintah terkait power wheeling dalam pasal 24A ayat (2) adalah Pemenuhan kebutuhan konsumen akan penyediaan tenaga listrik yang bersumber dari Energi Baru/Energi Terbarukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan berdasarkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik yang memprioritaskan Energi Baru/Energi Terbarukan dan dapat dilakukan dengan pemanfaatan bersama jaringan transmisi dan/atau jaringan distribusi melalui mekanisme sewa jaringan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Anak Buah Bahlil: Tarik Investasi ke Sektor Energi Baru Terbarukan Perlu Regulasi Jelas
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diwakilkan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan mengatakan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia diperlukan regulasi investasi yang jelas untuk menarik investasi ke sektor tersebut.
"Regulasi yang jelas dan mendukung sangat krusial dalam menarik investasi ke sektor energi terbarukan. Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif guna mencapai target NZE (net zero emission)," kata Nurul dalam 2nd Conference Road To PLN Investment Days 2024 bertajuk "Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia" di Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Kegiatan ini dalam rangkaian menuju PLN Investment Days 2024 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor energi, termasuk pemerintah, investor, dan produsen listrik swasta, untuk berdiskusi tentang peluang dan tantangan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga membahas tantangan pendanaan untuk pengembangan energi terbarukan.
"Kebijakan perbankan global sangat mempengaruhi keputusan pendanaan proyek energi terbarukan. Faktor-faktor seperti risiko investasi dan regulasi yang mendukung adalah kunci dalam menarik pendanaan," ujar Jiro.
Selain itu, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM - Harris menjelaskan kebijakan pemerintah terkait energi baru terbarukan.
Evaluasi program pemerintah menunjukkan kemajuan, namun tantangan seperti infrastruktur dan regulasi masih harus diatasi. Urgensi transisi energi sangat tinggi untuk mencapai NZE pada 2060.
Selanjutnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia Arthur Simatupang turut menyampaikan terkait potensi dan tantangan bagi produsen listrik swasta. Menurut dia, proyek energi terbarukan memiliki potensi besar untuk menarik minat investor swasta.
"Namun, tantangan seperti regulasi dan pendanaan masih perlu diatasi. Rekomendasi kami adalah memperkuat kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta," pungkas Arthur.
Advertisement
Gen Z Punya Peran Besar Kembangkan Energi Terbarukan di Indonesia
Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Kanopi Hijau Ali Akbar menyatakan bahwa generasi Z memiliki peranan penting dalam pembangunan energi terbarukan di Indonesia.
Dalam program talkshow dengan tajuk Climate Talk, Ali menitikberatkan bahwa generasi Z ini harus menjadi entitas yang perlu diperhitungkan pemerintah karena generasi ini akan menjadi penerus yang akan tinggal di planet Bumi ini.
"Gen Z ini perlu dijadikan sebagai entitas yang diperhitungkan oleh pemerintah sehingga pemerintah dapat menjamin hidup mereka karena mereka ini yang akan menempati planet ini setelah kita" ujar Ali seperti ditulis, Jumat (1/3/2024).
Kondisi muka bumi saat ini cukup memprihatinkan dimana berbagai kerusakan lingkungan sudah nampak di seluruh Indonesia.
“Proses penambangan batu bara di Sumatera dan pengangkutannya mengganggu masyarakat. Saat pembakaran bahan bakar itu juga asapnya membumbung tinggi sehingga area di sekitarnya menjadi lebih panas dan hujan asam pun terjadi di sekitar area itu” keluh Ali.
Ali memaparkan bahwa generasi Z menghadapi tantangan dalam gerakan transisi menuju energi terbarukan di Indonesia, diantaranya, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dan terlalu birokratis, permainan pelaku pasar yang masih cenderung ingin mengeruk keuntungan bagi diri sendiri dan kelompoknya, dan kurangnya edukasi di tingkat masyarakat mengenai energi terbarukan.
“Kesadaran masyarakat kita mengenai situasi buruk ini belum sampai ke level yang tinggi sehingga masih sedikit yang berani menyuarakan hal ini” ujar Ali.
Peran yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Generasi Z
Melalui organisasi bernama Kanopi Hijau yang dirintisnya, Ali melakukan berbagai dorongan bahkan dimulai sejak tingkat SMA untuk memberikan kesadaran mengenai sumber energi terbarukan di kalangan masyarakat melalui generasi Z.
“Kita ajak roadshow, sosialisasi, setelah chemistry-nya ketemu, kita bakal ajarkan mereka untuk menjadi pengajar di masyarakat sekitar dan menyediakan media di ruangan publik untuk memberikan space bagi mereka” kenang Ali.
Tidak hanya memberikan ruang, tetapi juga membuka donasi dimana setelah terkumpul, akan digunakan untuk membangun instalasi energi terbarukan seperti di SMA 1 Muhammadiyah Kota Bengkulu.
“Setelah kami membangun instalasi energi terbarukan seperti di SMA yang ada di Kota Bengkulu tadi, kami juga akan membangun sekitar lima sekolah energi bersih yang akan kami bangun di pulau Sumatera karena kami sadar kesadaran publik menjadi hal terpenting jika ingin membawa perubahan yang positif bagi lingkungan” ujar Ali.
Advertisement
Wamen BUMN Ungkap Tantangan Indonesia Jalankan Transisi Menuju Energi Baru Terbarukan
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo membeberkan tiga sektor yang memiliki peran penting dalam transisi energi. Ketiga sektor tersebut adalah kelistrikan, transportasi dan kehutanan.
Pria yang akrab dipanggil Tiko ini menjelaskan pemerintah terus mendorong transisi energi. Namun memang, untuk mewujudkannya tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan transisi energi ini.
Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan berbagai cara agar tantangan itu bisa terselesaikan. Di sektor kelistrikan misalnya, pemerintah memecahkan tantangan jangka pandek dengan memberikan insentif pada pengusaha.
“Kelistrikan ini ada tantangan jangka pendek, yaitu bagaimana kita memberikan insentif kepada pengusaha yang membangkitkan usaha coal fire dan diesel, untuk transisi ke energi terbarukan,” ungkap Kartika dalam Seminar Nasional Outlook Perekomonian Indonesia, di Jakarta pada Jumat (22/12/2023).
Lebih lanjut, tantangan tersebut menjadi peran perbankan yaitu bagaimana memberikan pengarahan, persyaratan, untuk memberikan bunga yang lebih murah bagi pengusaha-pengusaha pembangkit untuk menurunkan emisinya.
“ini yang kita mulai masukkan ke policy perbankan,” ujarnya.
Kemudian untuk transisi ke energi baru terbarukan, hal pertama yang perlu diperhatikan juga terkait demand suply.
“Di PLN mulai pick up sehingga 2024 ini kita bisa mulai lakukan bidding skala besar (untuk energi terbarukan),” bebernya.
Sementara tantangan dalam skala besar adalah penerapan solar panel, terkait pembiayaan dalam skala panjang untuk dengan US Dolar.
“Ini terutama dalam negeri masih belum ada pendanaan US Dolar untuk jangka panjang. Oleh karena itu kita harus menjaga internasional relationship,” jelas Kartika.
Terkini Lainnya
Pengesahan RUU EBET Belum Tuntas, Serikat Pekerja PLN Respons Begini
Masuk RUU EBET, Skema Power Wheeling Berpotensi Bebani APBN
Awas, Kebijakan Ini Bisa Bikin Tarif Listrik Naik
Anak Buah Bahlil: Tarik Investasi ke Sektor Energi Baru Terbarukan Perlu Regulasi Jelas
Gen Z Punya Peran Besar Kembangkan Energi Terbarukan di Indonesia
Peran yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Generasi Z
Wamen BUMN Ungkap Tantangan Indonesia Jalankan Transisi Menuju Energi Baru Terbarukan
DPR
RUU EBET
energi terbarukan
RUU
Rekomendasi
Masuk RUU EBET, Skema Power Wheeling Berpotensi Bebani APBN
Awas, Kebijakan Ini Bisa Bikin Tarif Listrik Naik
Tak Mau Persulit Prabowo, Bahlil Minta RUU EBET Segera Rampung
Gempa Bandung
Beredar Pesan Berantai Gempa Susulan Lebih Besar Bakal Terjadi di Bandung, BMKG Sebut Hoaks
Kereta Cepat Whoosh Kembali Beroperasi Pasca Gempa Bandung, Jalur Dipastikan Aman
700 Rumah dan Bangunan Rusak Akibat Gempa Kabupaten Bandung
Dampak Gempa Bandung, Sejumlah Perjalanan Kereta Terganggu tapi Belum Ada Kabar Destinasi Wisata Ditutup
5 Fakta Gempa Bandung, Rumah Warga Roboh hingga Kereta Cepat Whoosh Dibatalkan
Pilkada 2024
Dukung RK-Suswono di Pilkada 2024, Sahabat Jakarta Minta Program Anies Dilanjutkan
Berebut Suara Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Pilkada 2024, KPU Kota Tangerang Butuh 18.942 Petugas KPPS
Pilkada Kapuas, Alfian Mawardi Makin Percaya Diri Usai Didukung Sugianto Sabran
Ridwan Kamil soal Timses Belum Diumumkan: Tanya ke Riza Patria
Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon', Ini Kata Bawaslu
PON 2024
Kontroversi Fasilitas hingga Makanan Atlet PON Aceh-Sumut 2024, Tanggung Jawab Siapa?
Dukungan Suporter Bantu Karateka Sumut Lampaui Target Medali di PON 2024
Sukses Arung Jeram di PON Aceh-Sumut 2024 Dongkrak Potensi Sport Tourism dan Eco Tourism
Kopi Lokal Jadi Primadona di PON Aceh-Sumut 2024
Profil Aisha Hakim, Putri Irfan Hakim yang Berhasil Raih Medali Emas di PON 2024
Kebanggaan Irfan Hakim, Putri Tercinta Aisha Raih Emas saat Berlaga di PON ke-21 untuk Jakarta
BRI Liga 1
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 20-23 September: PSM Makassar vs PSIS Semarang
Modal Bagus PSM Makassar Arungi BRI Liga 1 2024/2025
Hasil BRI Liga 1 2024/2025 Persebaya Surabaya vs Persis Solo: Menang 2-1, Bajul Ijo Melesat ke Peringkat 2
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025 Pekan Keenam: Persib vs Persija & Laga Seru Lainnya
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Diwarnai 2 Kartu Merah, Persik Kediri Bekuk Persita Tangerang
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 20-23 September: PSS Sleman vs Arema FC
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
LPS Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Fresh Graduate Kumpul di Sini! Freeport Indonesia (PTFI) Buka Banyak Lowongan Kerja
Awas Penipuan Lowongan Kerja Catut Nama Garuda Indonesia Group, Kenali Modusnya
Populer
Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani, DJP Buka Suara
Siap-Siap Bunga Kredit Bank Turun
Aturan WFH Dicabut, Karyawan Amazon Kini Wajib ke Kantor Tiap Hari
DPR Sahkan UU APBN 2025, Ini Target Ekonomi Prabowo di Tahun Pertama
Kementerian PUPR Kantongi Tambahan Rp 4 Triliun untuk Program Padat Karya di 2025
NPWP Jokowi Bocor, Sri Mulyani Minta Ditjen Pajak Selidiki
Meta Blok Media Pemerintah Rusia di Facebook Dkk, Ada Apa?
Usai Diresmikan Jokowi, Tol Kartasura-Klaten Dibuka Gratis
BI Raih Penghargaan Best Central Bank of The Year di 2024
Utang Luar Negeri Indonesia Nambah, Sekarang Jadi USD 414,3 Miliar
Gempa Hari Ini
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Padang Sidempuan Sumut, Tidak Berisiko Tsunami
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Daruba Maluku Utara
Bukan Sesar Garsela, BNPB Sebut Gempa Kabupaten Bandung Dipicu Sesar yang Belum Terpetakan
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Gagal Berangkat Imbas Gempa Kabupaten Bandung
Kajian Cepat Badan Geologi soal Gempa Merusak di Kabupaten Bandung
Dampak Gempa Bandung, Sejumlah Perjalanan Kereta Terganggu tapi Belum Ada Kabar Destinasi Wisata Ditutup
Berita Terkini
Ini yang Dibahas Prabowo dan SBY di Kertanegara Kemarin
Polres Lumajang Temukan Ratusan Tanaman Ganja di Lereng Gunung Semeru
Muhammad Firdaus dan Kizbulloh Bangga Sumbang Perak Buat DKI Jakarta di Nomor Seni Muayboran PON XXI/2024
Nafkah Diri Sendiri Perlu Dipikirkan, Begini Cara Tentukan Besarannya dalam Islam
Harga Emas Makin Berkilau Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Sempat Tertinggal dari RB Leipzig, Atletico Madrid Menang Dramatis di Masa Tambahan Waktu
Kreaor Konten Zaman Now Wajib Tahu, Ini Rahasia untuk Mengelola Video dengan Efisien
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 20 September 2024: Mayoritas Wilayah Berawan Tebal Pada Siang Hari
Orang Bau Ketek Memangnya Tidak Boleh Naik Pesawat Komersial?
Rahasia Membersihkan Ayam Tanpa Jeruk Nipis, Trik Ampuh Menghilangkan Bau Amis
Sumpah Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah terhadap Israel Pasca Ledakan Pager dan Walkie Talkie
Loly, Anak Nikita Mirzani Akan Divisum untuk Mencari Bukti Dugaan Pencabulan
IHSG Berpeluang Melejit, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 20 September 2024
Eks Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Dukung Luluk-Lukman di Pilkada Jatim
Disebut Punya Aura Mahal, Ini 6 Potret Alyssa Daguise dengan Busana Hitam